Semua hanya nampak kelihatannya saja
-arsyakayla
***
Syaka POVDi kantin dipenuhi oleh orang orang yang ingin memanjakan perutnya. Ada yang memesan mie, nasi goreng, minuman dan apapun yang dijual disana pasti laku. Aku mulai melirik ke segala arah untuk mencari tempat duduk yang kosong. Dan setelah berolahraga mata, terdapat meja kosong untuk 2 orang. Yang bisa kami tempati untuk makan.
"Ris, disana." Tunjukku untuk memberitahukan kepada Auris dimana kita akan duduk.
"Okey, Saya, kamu kesana duluan aku yang pesan makanan. Udah laper banget soalnya. Mana antrinya lama lagi."
"Yaudah, aku kesana dulu ya, semangat." Aku pun bergegas meninggalkan Auris yang memilih untuk antre memesan makanan sebelum tempat yang kita incar ditempati orang. Aku duduk dengan santai sambil men-scroll whatsApp.
Tak terasa lama aku men-scroll, akhirnya Auris datang dengan nampan yang ada ditangannya. Nampan tersebut berisikan 2 mie goreng extra telur ceplok, 1 lemon tea, dan 1 Jasmine tea."Sesuai pesanan ya kak?" Auris datang layaknya seorang pelayan restoran. Aku pun terkekeh dengan tingkah laku yang Auris buat.
Saat asyik menikmati makanan, tiba-tiba aku melihat dari bawah ada seseorang pria yang menghampiri meja yang aku dan Auris tempati. Aku pun mendongakkan kepala, ternyata berdirilah seorang yang sudah 2 hari ini aku hubungi tapi tak ada kabarnya. Ya, dia adalah pacarku Alarich Kafaeel. Yang orang-orang mengenal dia dengan nama Faeel.
"Hai, Syaka. Maaf ya 2 hari aku ga ada kabar. Handphoneku tercebur ke bak mandi saat akan mengambil gayung. Kejaian itu membuat handphone yang aku pake harus berada di counter hp selama 2 hari. Katanya sih banyak air yang masuk ke hp." Penjelasan Faeel sebelum aku bertanya.
"Terus kenapa ga masuk kuliah juga? Kamu sakit atau kenapa?"
"Aku ga masuk kuliah karna kebetulan ada acara keluarga. Jadi aku milih buat ga masuk kuliah. Jarang- jarang juga keluarga besar aku ngumpul." Yah itu adalah penjelasan Faeel yang aku percaya bahwa dia tidak berbohong.
"Yaudah kalau gitu, lain kali kamu kabari aku ya?" Kataku yang disusul dengan anggukan dari Faeel. Dia pun mengambil kursi kosong untuk duduk bersama aku dan Auris.
"Ekhem, akunya dikacangin nih" Auris jealous
Aku hanya tersenyum mendengar perkataan yang dilontarkan Auris. Dia memang suka begitu saat aku dan Faeel bertemu. Kami bertiga pun melanjutkan makan sampai habis.
"Emmm, Syaka aku ada kelas jam 10. Jadi aku ke kelas dulu ya. Nanti sepulang kuliah kita ketemu di cafe yang biasanya ya." Faeel pun berpamitan kepadaku. Aku dan Faeel memang berbeda jurusan namun masih satu fakultas. Dan hal itu yang membuat kami jarang bertemu. Kadang disaat aku free class, Faeel ada kelas. Begitupun sebaliknya.
"Yaudah, perhatiin dosennya yang cermat yah, jangan main hp mulu."
"Siap tuan putri. Daa... Syaka,daa... Auris. Jagain pacar aku ya, jangan sampai dia terluka. Kalau dia kenapa-napa, aku bakalan salahin kamu yah Auris, hehehehe"
"Engga, kamu suruh aja, aku pasti jagain kok. Engga kaya kamu. Yang kalau dibutuhin suka ilang. Sana pergi dah, bosen liat muka kamu Faeel." Tanggapan Auris yang membuat aku terkekeh kecil mendengar dan melihat ekspresi keduanya. Mereka berdua sangat lucu ketika sedang beradu mulut. Sama sama tidak mau mengalah. Setelah mendengar jawaban dari Auris, Faeel pun meninggalkan kami berdua.
Aku dan Auris juga sudah selesai makan. Dua jam sebelum kelas dimulai, aku dan auris memutuskan untuk ke perpustakaan. Kami berdua pun menuju ke perpustakaan untuk melihat koleksi buku baru yang ada di perpustakaan. Aku dan Auris memiliki hobi yang sama yaitu membaca buku. Maka tidak heran jika kami berdua senang menghabiskan waktu ke perpustakaan dari pada berbincang ria membahas hal yang tidak penting.
Kami pun bergegas untuk ke perpustakaan. Sesampainya disana, kami berpencar untuk mencari buku yang memang kami gemari. Aku mulai mencari-cari buku yang ingin aku baca. Aku menemukan salah satu buku yang menarik. Sembari menunggu Auris yang masih mencari buku, aku duduk di tempat yang nyaman dan sunyi dari pengunjung perpustakaan. Aku mulai membaca buku itu dengan earphone yang bertengger ditelingaku. Aku tak menyadari bahwa disampingku sudan ada Auris yang sedang membaca.
Beberapa kemudian setelah selesai membaca satu buku. Aku dan Auris bergegas untuk menuju kelas karena pembelajaran akan segera dimulai.
***
Suasana dikelas sangat sunyi karena semua mahasiswa memerhatikan dosen yang sedang menjelaskan materi. Mereka ada yang mencatat, mendengarkan dan bahkan ada mahasiswa yang tak tahan akan kantuknya, sehingga ia tertidur dengan kepala yang menunduk. Untung saja dia berada di bagian paling belakang, jadi dosen tidak mengetahui bahwa salah satu mahasiswanya tertidur.
Akhirnya kelas sudah selesai. Dan aku ada janji dengan Faeel untuk bertemu di cafe yang berada di dekat kampus.
"Ris, kamu mau ikut aku bertemu dengan Faeel atau mau pulang duluan?" Tanyaku kepada Auris" Emmm, gimana ya, aku pulang aja deh, Dua. Males banget jadi nyamuk."
" Yaudah kalau gitu, motor aku kamu bawa aja yah. Nanti aku ambil di rumah kamu, setelah selesai urusanku dengan Faeel."
"Okey deh, tapi kalau nanti Faeel ga nganterin pulang, kamu whatsApp aku ya, Sya, nanti aku jemput kamu."
"Okeyy siap buk bos!, Yaudah aku ke cafe ya, nih kuncinya." Aku menyodorkan kunci motor kepada Auris. Ya, seperti kalian ketahui bahwa Auris adalah sahabat yang paling mengerti dan baik. Aku pun meninggalkan Auris yang masih sibuk membereskan buku-bukunya.
Aku berjalan kaki menuju ke cafe karena jarak antara cafe dan kampus lumayan berdekatan.
Aku clingukan untuk mencari keberadaan Faeel, namun ternyata dia belum datang. Mungkin kelas Faeel belum usai. Atau ia masih memiliki beberapa urusan di kampus. Aku mencari tempat duduk di pinggir jendela agar Faeel dapat menemukan ku. Aku menunggu Faeel sembari membaca buku yang aku pinjam di perpustakaan dan aku juga memesan minuman yang ingin aku minum.Aku pun sudah menyelesaikan buku yang aku baca. Namun Faeel juga tak kunjung datang. Aku pun merogoh kantong untuk mengambil handphone.
Faeel, kamu jadi ke cafe kan?
13.30Pesanku tak kunjung berbalas, dan aku masih terus untuk berpikir positif kepada Faeel.
Drrtttt...
Pesan masuk to Alarich Kafaeel
Aku membuka pesan masuk itu. Huh.. aku menghela napas ketika membaca pesan masuk dari Faeel.
Alarich Kafaeel
Aku ga jadi ke cafe ya, Sya. Maaf aku disuruh mamah untuk pulang cepat.
Kamu hati-hati ya pulangnya. Setelah sampai rumah kabarin.
Love you.Selalu saja seperti ini. Tidak satu ataupun dua kali. Namun sudah berkali-kali Faeel selalu begini. Kenapa??
****
Bersambung..
![](https://img.wattpad.com/cover/291181427-288-k831041.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KLANDESTIN
RandomKebahagiaan, Kehilangan, Keterpurukan, Cacian, Kebangkitan, semua datang silih berganti. Tapi harapanku yang membuat aku tetap tersenyum. -Arsyakayla