I K H L A S

0 0 0
                                    

"Kamu boleh beristirahat untuk berjuang namun kamu tidak boleh berhenti dalam berjuang ingat perjuangan kamu untuk memulainya inget mereka yang selalu mensupport kamu,Dan perjuangan itu ngga ada yang sia sia kalaupun ngga sesuai dengan yang kita inginkan itu tandanya ada hal lain yang begitu indah yang telah Tuhan rencarakan kepada kita"

Seorang dengan paras tampan ini kini hanya dapat berbaring lemah diatas branker dengan wajah pucat dan bibir yang kering.Didalam ruangan tersebut hanya terdapat suara monitor EKG yang menampilkan garis lurus bergelombang menandakan bahwa masih terdapat kehidupan didalam tubuh lelaki tampan ini.

Seorang nenek tua menatap nanar lelaki didepannya sambil terus memohon doa kepada Tuhan yang maha kuasa agar mata indah itu dapat terbuka kembali dan bibir itu dapat segera menjadi lengkungan bahagia juga tawa yang sangat indah.

"Bangunlah sayang,mari kita berjuang sama sama untuk tetap tersenyum dan tertawa bahagia,nenek akan selalu ada disamping kamu" ucap sang nenek tua itu sambil terus meneteskan air mata dan menggenggam tangan dingin lelaki tersebut.

Perlahan lahan tangan yang semula mati kini dapat sedikit bergerak menandakan bahwa ia akan segera sadar.Sang nenekpun sangat bersyukur kepada Tuhan telah memberikan kesempatan untuk Gevan menjadi lelaki yang luar biasa.

Mata indah yang beberapa silam tertutup kini terbuka kembali.Namun hanyalah tatapan kosong yang dapat neneknya lihat dari matanya.

"Syukurlah kamu sudah sadar,nenekmu selalu mengkhawatirkan dirimu sampai ia tidak tidur demi menjaga dirimu,dan jika kamu berfikir kamu tidak bisa berjalan lagi kamu salah memang membutuhkan waktu yang cukup lama namun pasti kamu bisa berjalan kembali" Ucap dokter Leo tersenyum

"Apa sekarang aku sendiri?Apa sekarang aku tidak bisa menjadi atlet basket?Apa sekarang aku sudah tidak ditakdirkan untuk bahagia tuhan?" Tanya Gevan bertubi-tubi sambil meneteskan air mata

"Kata siapa Kamu sendiri?Kamu tidak sendiri sayang ada nenek yang selalu disamping kamu ada mereka yang selalu ada didalam hatimu,Mereka ngga pernah ninggalin kamu mereka selalu ada didalam hati kamu sayang.Dan tuhan memberikan kita ujian sesuai porsi kita masing-masing bukannya tuhan tidak menakdirkan kamu untuk bahagia namun Tuhan ingin memberikan kamu kejutan yang tidak kamu sangka-sangka akan hadir didalam kehidupanmu maka bersabarlah tunggulah hingga waktu itu tiba" Saut sang nenek dengan menahan air matanya dan tersenyum miris

"Sudah saya bilang kamu akan tetap bisa berjalan meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama dan untuk menjadi atlet basket saya pikir kamu masih bisa mendapatkannya jika kamu berjuang dengan sungguh-sungguh" Sambung dokter Leo.

Dan hanya dijawab dengan tatapan kosong juga air mata Gevan yang terus mengalir dipelupuk matanya.

"Sayang,seperti yang dikatan dokter jika kamu memikirkan tentang impian kamu untuk menjadi atlet basket kamu masih tetap bisa meraih impian tersebut jika kamu berjuang dengan sungguh-sungguh" Ucap sang nenek dengan tersenyum miris

"Hmmn"jawab Gevan _tapi nek Gevan sekarang sendiri, ngga ada lagi yang selalu diajak main game, diajak berantem,dimasakan makanan kesukaan Gevan, dikasih peluakan sama Buna sama ayah sama Abang sama adek,Gevan bener bener sendiri sekarang nek Gevan ngga punya siapa-siapa lagi,Gevan juga cacat,Gevan ngga bisa bener bener ngeraih impian Gevan karna Gevan juga tau seorang atlet tidak menerima seseorang yang cacat ataupun pernah cacat,Gevan udah ngga punya harapan lagi buat bahagia Gevan hancur nek Gevan hancur_ Batin Gevan sambil menahan air matanya

Kemudian tinggalan Gevan sendiri yang berada dirungan putih yang dingin penuh dengan aroma obat-obatan.Gevandra terus berusaha tetap tegar dan berusaha untuk ikhlas menghadapi semuanya,dengan air mata yang terus saja mengalir tanpa henti dan rasa yang sangat menyesakkan hati.Doakan saja semoga tuhan memberikan ketegaran kepada hati Gevan.

Malam yang sunyi angin yang begitu dingin ruangan yang begitu asing.Gevandra berada didalamnya ia terus saja melamun dan masih berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk.Namun berkali kalipun Gevan menyangkal ini sudah takdir yang ditetapkan dan ia akan belajar untuk ikhlas meskipun sulit.

"Gevandra,udah malem tidur aja supaya kamu cepet sembuh dan cepet keluar dari rumah sakit"ingat sang nenek

"Iya nek,Nek Gevan mau tanya kalo semisal kita berhenti buat berjuang bagimana?bukankah akan lebih baik daripada berjuang namun berujung sia sia"tanya Gevan

"Kamu boleh beristirahat untuk berjuang namun kamu tidak boleh berhenti dalam berjuang ingat perjuangan kamu untuk memulainya inget mereka yang selalu mensupport kamu,Dan perjuangan itu ngga ada yang sia sia kalaupun ngga sesuai dengan yang kita inginkan itu tandanya ada hal lain yang begitu indah yang telah Tuhan rencarakan kepada kita"jawab sang nenek dengan tersenyum sambil mengelus rambut Gevan dengan sayang

"Iya Nek makasih udah jagain Gevan kalo bukan karena nenek mungkin sekarang Gevan jadi gelandangan"jawab Gevan sambil tertawa

"Hahahha sudah sekarang kamu tidur biar cepet keluar dari sini kamu kan paling benci bau obat"perintah nenek

"Nek Gevan boleh minta tolong ga?Tolong ambilin buku Gevan yang ada di kamar laci meja belajar Gevan,Gevan pengen nulis nulis soalnya bosen cuman gini trus ya nekk"Tolong Gevan memohon dengan mata dibulatkan

"Hahah baiklah baiklah besok nenek ambilkan"Jawab sang nenek

Kemudian Gevanpun mencoba untuk menutup matanya dan akhirnya Gevanpun terlelap karena elusan sanag nenek.

"Bahagia selalu sayang"Ucap sang nenek kemudian ikut menjelajahi mimpi bersama Gevan sambil terus menggenggam tangan pria berparas tampan itu.

-Tebece-

DON'T FORGET untuk klik bintangnya ya kawann))karna satu bintang yang kalian berikan sangatlah berharga buat saya hahahaha

See you next chapter 🤍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang