Bodoh?!

30 12 0
                                    

Selamat membaca

***

Seorang wanita berparas cantik, sedang fokus dengan leptopnya. Jari jemarinya sedang mengetikkan sesuatu dengan lihai. Sampai datang seorang mba pelayan kafe yang mengantarkan pesannya, baru dia berhenti sejenak dari kegiatannya.

Wanita itu bernama, Loly Anatalia. Seorang penulis yang cukup terkenal. Beberapa karyanya sudah di novelkan dan pernah menduduki rak best seller di toko buku. Seperti yang dia lakukan sekarang, Loly tengah menulis lanjutan cerita yang dia buat disebuah platform kepenulisan. Dirinya sudah ditagih oleh pembaca setianya untuk cepat update part baru.

Saat ini Loly sedang berada disebuah kafe yang dekat dengan kantor tempat kerja salah satu temannya. Karena dia dan temannya ada janji ingin bertemu siang ini. Jadi Loly memutuskan untuk memilih kafe ini. Setelah Loly meminum minumannya, dia melanjutkan menulis.

****

Dilain tempat, Khalisa, teman dari Loly sedang sibuk bekerja. Dia melihat jam sejenak dari fokusnya. Khalisa pun menghembuskan nafasnya lega. Karena bentar lagi jam istirahat makan siang. Buru-buru Khalisa mengambil benda pipih disebelahnya.

Khalisa mengirim pesan kepada Loly, bahwa sebentar lagi dia akan istirahat makan siang dan segara menemuinya. Setelah itu fokus Khalisa teralihkan kepada managernya yang mendekati meja kerjanya. Managernya itu memberikan beberapa kertas kepada Khalisa, yang ntah kertas apa itu.

Khalisa menyambutnya dengan tersenyum.
"Setelah istirahat makan siang, tolong kerjakan ini, nanti serahkan kepada saya," ucap managernya.

Khalisa mengangguk, "baik, Pak. Nanti saya kerjakan."

Setelah kepergian managernya, Khalisa melihat lihat dokumen yang baru saja dikasih kepadanya dan setelah itu Khalisa meletakkannya dahulu di mejanya. Karena ini sudah jam istirahat, jadi dia memutuskan untuk segera menemui Loly.

****

Senyum Loly merekah kala melihat Khalisa mendekatinya.

"Udah nunggu lama, yah?" Tanya Khalisa tak enak.

Loly menggeleng kepala, "its okay." Kemudian Khalisa duduk dihadapan Loly.

"Kamu mau pesan apa? Biar aku yang pesanin," ucap Loly.

"Biar aku aja." Saat Khalisa ingin berdiri, namun ditahan oleh Loly.

"Biar aku aja yah, kamu baru sampai, capek. Biar aku aja." Kemudian Loly berdiri dan langsung pergi memesan untuk Khalisa.

Selesai memesan Loly menunggu beberapa menit sebelum pesanannya jadi.

"Maaf kak, untuk makanannya mohon tunggu yah, kak. Duduk saja dulu, nanti kami antar ke meja," Kata mas baristanya.

"Oke kalau gitu, terima kasih mas." Setelah mengucapkan itu Loly segera kambali ketempat dengan hanya membawa minuman saja. Karena makanannya masih diproses.

Saat Loly sedang berjalan menuju mejanya, tiba tiba ponsel disakunya berdering kencang yang membuat fokus para pengunjung kafe teralihkan, dan menatap Loly. Dengan perasaan malu, Loly mengambil ponselnya dari saku. Dalam hati dia mengumpat sendiri.

Ternyata panggilan dari asistennya, Tasya. Gara-gara itu Loly jadi hilang fokus dan berakhir menubruk tubuh seseorang. Perasaannya makin kacau saat minuman itu mengenai pakaian orang itu.

"Ma-maaf mas, saya tidak sengaja. Maaf," ucap Loly sambil tangannya bergerak membersihkan sisa minuman yang menempel.

Loly masih belum menegakkan kepalanya, sehingga dia tidak mengetahui siapa yang dia tabrak. Sedangkan sang empunya, melihat aneh kearah Loly.

"Maaf mas, saya tidak sengaja." Loly menatap Arsan.

Salah satu mas pelayanan kafe tersebut mendekati mereka.

"Kenapa ini, kak?" Tanyanya.

Fokus Loly teralihkan, diapun berucap, "ini minuman aku tumpah."

"Yasudah biar nanti saya yang bersihkan. masnya tidak apa-apa?" Tanya pelayanan tersebut kepada Arsan.

Arsan mengangguk sambil tersenyum. "Saya, nggak papa."

Setelah beberapa detik, Loly menyadari kalau minuman Khalisa sudah tidak bisa di minum. Dengen segera dia kembali ke kasir dan memesannya lagi. Tapi sebelum pergi, Loly sempat meminta maaf lagi kepada orng itu, yang bahkan sama sekali dia tidak mengetahui orang tersebut siapa.

"Woi, malah bengong lo," kata Gerren sambil menepuk pundak Arsan. Membuat Arsan tersadar dari lamunannya.

"Kepikiran cewek itu loh, yah" lanjutnya.

"Berisik mulut lo." Setelah Arsan mengucapkan itu, dia pergi meninggalkan Gerren yang masih diam di tempat.

"Mau kemana, lo?"

"Toilet." Gerren beroh ria, dan diapun melangkahkan kakinya menuju kasir untuk membeli kopi favoritnya.

Di toilet Arsan melihat kembali pakaiannya yang terkena minuman tadi, untung saja hanya jasnya saja. Arsan membuka jasnya, dia letakkan di samping wastafel, kemudian Arsan menggulungkan tangan kemejanya hingga siku dan dia mulai membersihkan sisa minuman tadi.

****

Saat Arsan sedang berjalan keluar toilet, dia melihat cewek itu sedang berjalan menuju toilet. Lagi lagi cewek itu tidak memperhatikan jalannya, sibuk mencari-cari sesuatu di tasnya. Arsan berjalan sambil terus melihat cewek itu.

Sampai....

Dugh...

"Aaaww"

"Bodoh."

Kira kira kenapa yah?
Nantikan di part selanjutnya
Jangan lupa vote!

Pacarku DirekturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang