Dara menangkup wajah anaknya yang sedari tadi tertekuk, "muka kamu kenapa kaya apem busuk gitu hm? Jelek tau kalo kamu lagi cemberut."
Kyle menatap Bunda dan Ayahnya dengan bibir kebawah menahan tangis, "kalian beneran mau ninggalin aku?" Lirihnya.
Haikal menarik putrinya kedalam pelukan, dengan lembut ia mengusap punggung Kyle.
"Ayah janji, pas pulang nanti Ayah bakal beliin oleh-oleh sekoper, terus Ayah juga janji bakal vc kamu, telpon kamu sepuas yang kamu mau. Ayah sama Bunda cuma pergi 3 bulan doang loh, bisa jadi kurang, bukan selamanya."
"Hiks, hiks, t-tapi k-kan nanti ak-aku sendirian," tangis Kyle pun pecah di dalam pelukan hangat sang Ayah.
"Cup cup jangan nangis, kamu harus belajar hidup tanpa bergantung sama orang tua sayang... gimana kalo kamu udah nikah hm? Kamu bakalan jauh dari Ayah sama Bunda, dan kamu itu harus bisa mandiri, ditambah kamu juga harus ngurus suami kamu, kalo enggak dari sekarang kapan lagi?" Nasihat Haikal.
Kyle menarik ingusnya kedalam, "kalo aku nikah nanti, aku bakalan request ke suami aku bangun rumah samping rumah Ayah sama Bunda!"
Haikal dan Dara tertawa pelan mendengar gerutuan Kyle.
Haikal melepas pelukannya menatap Kyle sayang, "Bunda sama Ayah pergi dulu ya? Jaga diri kamu baik-baik, kamu juga El, nanti malem kamu berangkat ke Australia kan?"
"Heem, aku mesen tiket penerbangan malem."
"Sini, sini kita pelukan," ajak Haikal.
Mereka ber empat pun berpelukan hangat, selama 2 menitan.
Sesudah puas, mereka melepaskan pelukannya, Haikal mencium dahi Kyle dan menepuk bahu Eldan, disusul dengan Dara.
"Bunda sama Ayah pergi dulu ya, inget pesen Ayah tadi oke? Abis ini kamu jangan lupa nganterin ade kamu ke apartemen, kalo bisa bantuin ade kamu beres-beres," ujar Dara kepada Eldan.
Selepas itu, Dara dan Haikal pun menyeret kopernya meninggalkan Kyle dan Eldan, mereka saling melambaikan tangan sebagai tanda pamitan.
Eldan menengok menatap Adiknya, ia mendengus kala melihat Kyle yang masih mengeluarkan air mata.
"Gausah nangis, muka lo udah jelek jadi tambah jelek kalo nangis, ayo pergi," Eldan menarik tangan Kyle dan berjalan menuju tempat dimana ia memarkirkan mobil.
"Kyle pake sabuk pengaman lo."
Tidak ada sahutan, Eldan menoleh ke samping tempat dimana Kyle duduk, ia berdecak karena Kyle hanya melamun.
Terpaksa ia mendekat dan memakaikan sabuk pengaman pada Kyle, setelah itu Eldan melajukan mobilnya.
"Gaada yang ketinggalan kan di rumah?"
"Hm."
"Baju udah semua lo masukin kan?"
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANKYLE'S
Novela JuvenilKyle si gadis slengean diharuskan tinggal bersama dengan Andrew yang notabenenya siswa jenius dan pencinta kebersihan. Setiap harinya, ada saja drama di dalam apartemen yang mereka berdua tempati. Bahkan Andrew yang sangat benci mengucapkan kalimat...