tiga orang lelaki dengan cerita yang berbagi nama sama dan kisah yang sama. berbagi penderitaan yang sama dikhianati oleh yang dicintai mereka. sebuah perselingkuhan.
Namaku Tokuda Y/n, seorang pemuda jepang yang bekerja disebuah perusahaa di korea selatan, seoul.menjadi seorang imigran itu tidaklah gampang, tetapi untung ada seorang yang selalu membantuku disetiap kali aku menghadapi kesusahan, dia tidak lain adalah istriku kang hyewon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Oppa kau sudah pulang. Selamat datang honey", dia selalu menyapaku setiap kali aku pulang kerja.
"Aku pulang hon....", Aku kehilangan kata-kata karena sekarang kulihat hyewon hanya mengunakan apron tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh surgawinya.
Hyewon mengodaku dengan mengedipkan matanya sembari membungkuk memamerkan bongkahan melonnya yang hanya dibungkus sebuah apron, bisa kulihat niple miliknya sedikit terlihat. Ketika dia membalik badan kulihat thong berwarna hitam menutupi bokongnya yang bergoyang setiap kali dia melangkahkan kakinya.
Makanan-makanan yang lezat terhidang dimeja makan memang terlihat mengoda, tetapi pandangan ku tertuju pada " hidangan terlezat" di depanku.
" Honey, kenapa kau memandang ku seperti itu", ucap hyewon terlihat pura-pura malu.
Aku tahu dia sebenarnya berusaha mengodaku dengan duduk mengangkang, memamerkan vagina merah mudanya yang tertutup thong yang terlihat menerawang.
Selamat kang hyewon kau berhasil membuat penisku mengeras dibalik celanaku.
Akan kuhukum kau malam ini dan kupastikan kau berteriak kencang malam ini.
Setiap makanan yang hyewon masukan kedalam mulutnya diselalu mengunyah makanan dengan memasang muka menggoda.
" Kenapa kau tidak memakan makanan mu sayang, apakah makananku tidak enak", hyewon menyeringai genit.
Jantungku berdetak kencang secara tiba-tiba, tatkala jemarinya mulai digesekan dengan klotrisnya dari balik thong hitam miliknya.
Persetan dengan makan malam.
Aku menghampiri hyewon dengan melewati meja makan kami, lalu kusambar tengkuk lehernya, kemudian kupangut bibirnya dengan kasar tanpa mempedulikan makanan yang berserakan akibat ulahku.
Ciuman kami semakin panas tatkala kumasukan lidahku kedalam mulut hyewon. Lidah kami saling membelit berusaha mendominasi hingga akhirnya lidahku mendominasi. Kedua tanganku menarik kepalanya untuk memperdalam ciuman kami, dengan lidahku mengeksplorasi setiap rongga didalam mulutnya. Kami saling mentransfer ludah kami selama ciuman kami yang sangat panas. Kulepas ciuman kami untuk mengambil nafas. Bisa kulihat utaian air liur kami saling menyatu seperti benang ketika kulepaskan ciuman.
Dengan nafsu sudah diujung ubun-ubun, kuangkat tubuh hyewon keatas meja makan. Makan dan piring tidak ku indahkan, ketika melihatn tangannya meremas dadanya sambil mengigit ujung bibirnya.
