3. Seed For My Wife (2/2)

1.2K 17 2
                                    

Ditengah keheningan malam, aku duduk bersandar pada kursi restoran. Pandanganku kosong menatap pantulan diriku pada kaca jendela restoran. Sedangkan kopiku yang berada yang berada dicangkir putih menjadi dingin tanpa kusentuh sedikit pun.

" Hey what's up, men", john menyadarkanku dari lamunan.

Aku hanya membalasnya dengan senyum tipis.

" Lemon tea with two sugar", pesan john pada pelayan.

Selera mereka memang sama.

" Ada apa denganmu Y/n? Kau tidak terlihat seperti biasanya", tanya john.

Aku hanya menggeleng kepalaku sambil mengaduk kopiku.

Kenapa harus berat sekali mengatakannya. Ayolah Y/n, kau pasti bisa.

" Katakan saja my friend! Aku bersedia menjadi pendengar setiamu", ucap John terlihat khawatir.

Aku hanya membisu sampai pesanan lemon tea milik john datang.

Aku berhenti mengaduk kopi, lalu kutatap John sambil berkata," aku mandul".

Bruss.

Seketika John menyemburkan Lemon teanya, yang baru di minumnya.

" Uhk....uhk....uhk....", Aku berusaha untuk membatu john yang sedang tersedak.

" Kau tidak apa-apa".

" Yeah. Aku hanya terkejut", tampaknya John sudah kembali normal.

Aku menceritakan bagaimana ketika hancurnya hatiku  mendapati diriku yang mandul dan minju menyalahkan dirinya sendiri. John memahami semuanya, bahkan rencana tentang merebut posisi adik tiriku sebagai ceo dengan perantara keturunanku. Akan tetapi aku belum menceritakan ideku dan minju untuk mengatasi masalahku.

" Bagaimana kalau menjalani program bayi tabung. Aku dengar metode ini terbilang sukses", Saran John.

" Program bayi tabung terlalu beresiko. Jika adik tiriku tahu aku mandul, maka sama saja dengan menunjukan kartu as ku kepada musuh", ungkapku.

" Lalu apakah kalian punya cara lain", tanya john.

" Ada", ucapku.

Aku agak ragu mengatakanya.

"Katakan saja, jangan ragu!" John meminum lemontea yang tersisa di gelasnya kemudian meneguknya.

Aku memberanikan diriku.

" Kami berpikir untuk minju mendapatkan benih dari pria lain dan itu adalah dirimu" ucap dengan memberanikan diriku.

Srup......

Sekali lagi john menyemprot minumannya.

" Uhk...uhk...uhk...", Tampaknya john tersedak dengan sangat parah.

"Kau tidak apa-apa, budy", aku membantunya dengan menepuk punggungnya.

Setelah john terlihat membaik, dia melihatku dengan tatapan aneh.

" Are you kidding me", john terlihat tidak percaya.

Aku mengeleng.

" Aku serius John, ini mungkin terlihat gila, tapi tidak ada cara lain. Kau tahu betapa frustasinya aku".

"Apakah minju menyetujuinya?" Tanya John.

Aku mengangguk.

" Dari semua orang kenapa harus aku yang dipilih?" Tanya john kembali.

Aku terdiam sebentar lalu, memandangnya dengan pandangan penuh kejujuran.

" Karena kau adalah teman kami dari dulu dan juga satu-satunya orang yang kupercaya".

Selingkuh Itu Indah ( Indo Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang