Semua tokoh, alur, dan kejadian
di cerita ini adalah fiksi, murni
imajinasi penulis, meskipun
memakai latar tempat yang
nyata ada di dunia. Cerita ini
adalah fiksi penggemar, meminjam
nama seorang artis, namun tokoh tetap bersifat fiktif.Terima kasih banyak telah menyempatkan diri untuk menengok, barangkali berkenan, mari berjalan bersama sampai akhir<3
_________________________________
Menapakkan kaki di sekitar rerumputan hijau, membiarkan angin mengusap lembut surainya, kemudian menjatuhkan netra pada langit yang menemaninya daritadi.Bibirnya mengulas lengkung tipis, memerhatikan awan yang seakan sedang menyapanya dengan tarian pelan.
Udara sejuk, langit bersahabat, dan tarian gumpalan putih langit. Suasananya begitu sempurna untuk menenangkan diri.
Jika saja orang itu masih di sisinya, sepertinya akan terasa lebih indah ketika membayangkan jemari mereka bertaut untuk membuat alam iri.
Seandainya.
Sebuah kata pengandaian yang tidak mungkin terjadi saat ini.
Maka untuk mewujudkannya, gadis itu duduk di atas tikar yang dia gelar. Meletakkan kanvas bersih di atas pangkuannya, sementara jemari lentiknya meraih sebatang kayu peninggal jejak hitam.
Ditemani langkah kaki pejalan lain, goresan pensil mendominasi fokusnya. Menggambarkan suasana saat ini, dibumbui sketsa dua sosok yang saling menggenggam.
Dia seniman.
Penyuka garis dan warna, juga filosofi di balik abstrak. Melukis dan menggambar sudah jadi satu dengan hidupnya. Tidak bisa diganggu gugat.
Seorang seniman tidak harus selalu punya penggemar. Selama dia membuat suatu karya, dia seorang seniman. Meski hanya seniman hidup dengan karya pengalaman.
Karya pun demikian. Tidak harus selalu bagus. Sejatinya, sebuah hal disebut karya saat hal tersebut membuat seseorang merasakan sesuatu ketika melihat atau mendengarnya. Setidaknya begitu ujar guru kelasnya.
Selesai dengan garis, kini gadis itu memikirkan warna. Meraih kotak berisi cat dan kuas, mencampur beberapa warna sebelum dioleskan di atas putih.
Dia seniman.
Yang tidak takut mengotori tangan untuk mencoba hal baru. Layaknya ilmuwan yang selalu mencoba untuk mendapat hasil yang terbaik dan pas.
Tiap warna mewakili suasana hatinya. Hijau untuk alam, biru untuk ketenangan, kuning hingga oranye untuk senja di atas kepalanya, kemudian siluet merah tua.
Kata mereka, merah menandakan cinta. Sedang merah tua menggambarkan perasaan rindu. Baginya, kedua sosok di lukisannya memang jatuh cinta, sekaligus merindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Warna Biru [✔]
Fanfictionft. Choi Beomgyu kisah ringan tentang sepasang kekasih yang menabung rindu akibat jarak. kata mereka, kuncinya kepercayaan. a sweet fluff fanfiction, end of 2021