Chapter 10

376 47 28
                                    

happy reading ♡

•-•

Hyunjin demam.

Ya demam. Kerana adiknya yang tidak mempunyai akhlak itu menyiramnya dengan air yang dicampur ais batu pagi tadi.

Satu baldi :)

Dan kini Hyunjin sedang dibawa ke klinik oleh Jisung.

" Kau boleh pergi beli ubat sendiri kan ? " Soal Jisung.

Hyunjin sekadar mengangguk untuk jawapan.

" Betul eh ? Ke nak aku yang belikan ? "

" Tak , aku boleh beli sendiri "

Jisung mengangguk. " Okay "

Hyunjin keluar dari kereta Jisung dan masuk ke dalam klinik. Kemudian dia menuju ke kaunter.

" Tolong bagi saya ubat demam "

Si penjaga kaunter mengangguk dan mula mencari ubat demam untuk Hyunjin. Sementara dirinya pula mengambil tempat di kerusi yang kosong. Kepalanya mendadak pening seketika.

" Cik , ubat demam sudah disediakan "

Hyunjin lantas berdiri dan menuju ke kaunter , tapi baru sahaja beberapa langkah dia berjalan , dia terlanggar seseorang.

bruk

Yang Hyunjin tahu , orang yang dia langgar adalah lelaki. Badannya keras :)

" Kau okay ? " Soalnya.

Hyunjin mengangguk. " Okey. Sorry aku tak nampak kau "

" It's okay. Kau nak ambil ubat kau kan ? "

" Oh ya , aku pergi ambil ubat dulu "

Hyunjin menunduk sedikit dan menuju kaunter. Selesai membayar ubatnya , Hyunjin segera keluar dari klinik.

" Cik , "

Hyunjin menoleh. " Ya ? Oh sorry pasal tadi "

Orang itu menggeleng. " Tak apa , aku juga lalai tadi. Jalan sambil main phone. So bukan salah kau sorang "

" Btw aku Sunwoo. Kim Sunwoo " Lelaki itu-Sunwoo menghulurkan tangannya.

Hyunjin tersenyum dan menyambut huluran tangan Sunwoo. " Park Hyunjin "

" Sorry again. Muka kau nampak pucat. Lebih baik kalau kau balik dulu " Ujar Sunwoo.

" Ada rezeki kita jumpa lagi. Aku pergi dulu. Bye " Hyunjin tersenyum manis sebelum kembali melangkah menuju ke kereta.

" Ada rezeki ? Lepas ni kita akan selalu berjumpa.. "

-skip

" YAH KIM SUNWOO "

Sunwoo menghela nafasnya. Baru sahaja dia menginjak kakinya ke dalam rumah sepupunya , dia dihadiahi dengan jeritan salah seorang sepupunya.

Siapa lagi kalau bukan Eric :)

" SUNWOO "

" Apa ? "

" MANA CENDOL AKU ? "

Sekali lagi Sunwoo menghela nafas.

Eric kalau bercakap saja sudah kuat , apatah lagi kalau menjerit. Dahlah dia menjerit tepat ditelinga. AH , LAMA LAMA BOLEH PEKAK !

" Ni. Amik amik ! " Sunwoo meletakkan plastik berisi cendol diatas meja.

" YES ! THANKYOU KIM SUNWOO "

" Yaallah , kuatkanlah hati hambamu " - Sunwoo in heart.

" Sunwoo "

Sunwoo lantas menoleh apabila seseorang memanggilnya.

Oh , sepupunya yang paling tua , Sangyeon.

" Ye hyung ? "

" Tadi kau masuk klinik , buat apa ? " Soal Sangyeon.

" Macam mana hyung tahu ? "

" Aku cuma ternampak "

Sunwoo mengangguk. " Tadi aku jumpa kawan sekejap , si Haechan mintak tolong hantarkan dia makanan. Biasalah bang , doctor kan mesti busy. Tak ada masa nak beli makanan untuk lunch "

Sangyeon mengangguk sebagai respon. Kemudian berlalu pergi meninggalkan Sunwoo.

Alasan Sunwoo tadi , 100% bohong. Memangnya ada kawannya yang berkerja sebagai doctor diklinik ? Padahal Haechan , berkerja sebagai inspektor polis. Bukan sebagai doctor.

Ah , cakap tentang inspektor , Sunwoo teringat sesuatu. Abangnya Hyunjin juga seorang inspektor kan ? Apa mungkin Haechan dan Abang Hyunjin ialah rakan kerja ?

nobody knows~

•••

" Kak "

" Apa ? "

" Sorry "

" Blah lah kau. Dahlah simbah aku dengan air sejuk sampai aku demam. Pergi sana. Main jauh jauh "

Hyurin dalam diam tersenyum licik.

" Maaf lah kak , Rin tadi simbah dengan air sejuk sebab , kakak sendiri yang tak nak bangun "

" Kau dengan alasan kau , sila mampus "

Keadaan menjadi sunyi selama beberapa minit.

" Em .. kak " panggil Hyurin.

Hyunjin yang sedang berbaring sambil bermain telefon pun menoleh dengan malas. " Apa lagi ? "

Kakak dah jumpa dengan Sunwoo ?

Tak mungkin Hyurin menyoal dihadapan Hyunjin.

" Get well soon. I love you " Selesai mengucapkan kalimatnya , Hyurin lantas meninggalkan Hyunjin yang sedang memproses ucapan adiknya.

Tak lama kemudian senyuman Hyunjin mengembang.

" KiyoWOKK ! " Satu patah perkataan untuk Hyurin.

Sementara Hyurin yang diluar bilik Hyunjin cuba sedaya upaya untuk menahan air mata.

" Sorry kak.. aku dah melibatkan kau dengan seorang psychopath "

-skip

" Kami turut berduka ya nu. aku memang dapat berita tentang kematian Sunyeong , tapi kami tak boleh nak balik. Satu , sebab kitorang baru je berangkat ke Jepun. Kedua tiket flight habis " Ujar Hyunjae.

Sunwoo hanya mengangguk. " Tak apa hyung , asalkan korang ada masa untuk jenguk dia "

Mereka bersebelas kini berada dihadapan makam Sunyeong.

Untuk apa ?

Untuk melawat lah :)

" Macam mana adik kau boleh... mati ? " Soal Juyeon.

" Oxygen drop " Jawab Sunwoo sendu.

Semuanya mengangguk memahami. Sebelumnya Sunwoo dah cerita tentang Sunyeong jatuh dari tingkat 5 disekolah , cuma belum cerita tentang oxygen drop.

Sebuah tangan menepuk bahu Sunwoo. " Kau dah jadi abang yang hebat untuk dia. Good job "

Sunwoo menoleh memandang Younghoon , orang yang menepuk bahunya.

" Tapi aku tak dapat lindungi dia.."

" Kau dah lindungi dia dari dia kecil. Itu dah cukup. Sekarang , kau kena teruskan hidup. Berbaik dengan semua orang , memaafkan semua orang. Jangan paksa diri kau untuk kuat " Ujar Jacob.

" Tapi aku memang kuat. Buktinya , aku rancang pembunuhan adik aku sendiri "




TO BE CONTINUE.

tadi malam nak update.. tapi tertidur.
yaudah gini aja dulu. besuk kalau sempat , update lagi.

byebye sayangku <3

My Psycho Husband !¡ ᵏⁱᵐˢᵘⁿʷᵒᵒ TBZ [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now