Chapter 12

495 50 13
                                    

happy reading♡

•-•

" Kak "

Tiada sahutan dari Hyunjin. Hyurin mendengus geram. Sudah kali kesepuluh dia memanggil kakaknya , tapi Hyunjin masih melamun.

" Eonnie "

" .... "

" Kakak "

" .... "

" PARK HYUNJIN "

Jeritan Hyurin berhasil membuat lamunan Hyunjin terhenti. Dia segera menoleh kearah Hyurin yang sudah memasang wajah masam.

" Y-ya ? Kau panggil aku dek ? "

Hyurin menghela nafas berat. " Kakak kenapa ?

Hyunjin menggeleng. " Tak ada apa. Kenapa panggil ? "

" Saja. Kakak dah macam orang kena rasuk , melamun je dari tadi. Kakak ni kenapa ? Ada masalah ? crush kakak kahwin ? Hutang belum selesai ? Ada dendam terpendam lagi dengan abang ? " Soal Hyurin bertubi tubi.

" Tak.. aku takde hutang , takde crush , tapi ada dendam dengan Jisung. Tapi tu bukan masalahnya "

" Habistu ? Kenapa asyik termenung je dari tadi ? Tengah fikir apa ? "

"Kebelakangan ni aku asyik terserempak dengan satu orang ni. Dah hampir 2 minggu jugak la aku selalu sangat terserempak dengan dia "

" Oh , Sunwoo ? " - Teka Hyurin dalam hati.

" Jodoh lah tu "

" Banyaklah kau jodoh ! Tapi serius weh , aku tak nafikan lah dia hensem-"

" Hensem tapi psychopath " - Hyurin in heart.

"-pastu kalau aku pergi mana mana je selalu terserempak. bapak ah , seram aku "

" Dah memang dia yang selalu ikut kakak , mestilah dia ambil kesempatan untuk jumpa halah halah. ada kakak otak lembab " - Ujar Hyurin dalam hati.

" Siapa orang tu ? " Soal Hyurin.

" Tak silap aku.. Sunwoo ? " Jawab Hyunjin.

" Eh tapi , aku rasa muka dia familiar.. tapi aku tak ingat siapa " lanjutnya.

" Familiar ? Kakak pernah jumpa dia ke sebelum ni ? " soal Hyurin bingung.

Kalau memang dulu Sunwoo dan Kakaknya saling mengenal , sudah tentu Sunwoo akan bagitahu dirinya kan ?

" Itu yang aku fikir dari tadi. Muka dia memang tak asing gila dari otak aku. Cuma aku tengah cari memori lama. Sebab aku yakin , aku simpan lagi memori tu dalam otak "

" Otak pun boleh simpan memori.. " gumam Hyurin.

" Ergh ! Entahlah aku tak ingat "

" Tak ingat ya sudah , tak ada siapa yang paksa kakak untuk ingat "

Hyunjin mengangkat bahunya acuh. " Jom Rin , kita beli boba. Aku haus "

" Kakak takde kerja nak buat ? "

" Harini appa bagi aku cuti "

" Oh oke. Kakak belanja eh ? "

Hyunjin memutarkan matanya malas. " Iya , jomlah cepat ! "

" Okey jom !! "

Dalam diam , Hyurin menghantar pesanan kepada Sunwoo sebelum mengikuti Hyunjin.

••

" Lah ? Kedai boba dia tutup.. "

Hyunjin dan Hyurin berdiri tepat dihadapan kedai boba yang agak terkenal. Dan malangnya hari ini , kedai boba itu ditutup.

" Cari kedai lain nak ? Kita macam orang bodoh berdiri kat sini " soal Hyunjin.

" Aku setuju. Daripada berdiri macam orang tak ada akal , baik kita cari kedai lain "

Bukan Hyurin yang menjawab , melainkan seseorang yang tiba tiba berdiri disebelah Hyunjin.

Keduanya serentak menoleh kearah empunya suara dengan wajah terkejut.

" Yaallah Sunwoo , aku terkejut ! "

Sunwoo terkekeh. Hyunjin dan Hyurin pula hanya mengusap dadanya sabar.

" Macam mana kau boleh ada kat sini ? " Soal Hyunjin.

" Aku kebetulan nak beli boba.. tapi kedai tutup pulak. Dan secara tak sengaja aku nampak korang berdiri depan kedai ni.. jadi ya , aku datang dekat lah " Jawab Sunwoo santai.

Hyunjin mengangguk.

" Berasa jadi nyamuk " - Hyurin.

" Kita pergi kedai boba yang dekat hujung jalan sana nak ? Alang alang kita berkenalan dengan lebih dalam ? " Tawar Sunwoo.

Hyunjin menoleh sekilas kearah Hyurin , kemudian mengangguk setuju atas tawaran Sunwoo.

Ketiganya berjalan bersama menuju ke kedai boba yang terletak di hujung jalan. Keadaan sunyi. Tiada siapa yang membuka suara sekadar basa basi.

Hyurin menyiku lengan Hyunjin perlahan. Hyunjin langsung menoleh dengan kening diangkat sebelah.

" Dia ke yang kakak fikirkan tadi ? " Soal Hyurin berbisik.

Hyunjin mengangguk. " Yes , dia. Baru tadi aku cakap yang aku selalu terserempak dengan dia , dan kau tengoklah sekarang ? Jumpa dia lagi ? Wow , amejing "

" Ekhem , korang nak pesan apa ? "

-skip

" Oh jadi.. ni adik kau lah ? "

Hyunjin mengangguk sebagai respon. " Adik terakhir yang akhlaknya eopseo "

Hyurin memasang wajah cemberut sementara Sunwoo mengangguk sambil tertawa kecil.

" Biasalah , adik aku pun akhlaknya eopseo juga " ujar Sunwoo , lalu meminum air bobanya.

Mendengarkan ucapan Sunwoo , Hyurin memutarkan matanya malas dalam diam. Apa katanya tadi ? Adik ? Bukankah Sunwoo tak pernah menganggap Sunyeong itu adiknya ?

" Kau ada adik juga ? " Hyunjin menyoal.

Sunwoo mengangguk. " Ya , mungkin sebaya adik kau ? "

" Sekarang dia macam mana ? Sihat ke ? "

" Orangnya dah mati dah pun.. " Ujar Hyurin dalam hati sambil minum airnya.

" Sekarang ? Um.. mungkin dah tenang ? Idk "

Perlahan otak Hyunjin mula berhubung. Dan seketika wajahnya menunjukkan raut panik. " A-ah Sunwoo , maaf. Aku tak bermaksud untuk buat kau terasa atau apa. Sorry "

Sunwoo menunjukkan senyuman kecil. " Tak apa , aku tak ada masalah "

Hyunjin menghembus nafas lega. " Maaf , Sunwoo "

Lalu Hyunjin menoleh memandang Hyurin yang sedari tadi hanya mendiamkan diri.

" Rin , kau okey ? "

" Eung ? "

" Kau okey ke tak ? Diam je macam kena rasuk "

Hyurin langsung menjeling tajam kearah Hyunjin. " Suka hati kakak je cakap Rin kena rasuk. Rin tengah fokus minum boba ni ! "

Hyunjin dan Sunwoo serentak tertawa.

" Selama ni tak pernah lagi aku tengok dia ketawa atau senyum.. tapi kenapa bila dengan kakak aku , dia senang sangat nak tunjuk senyuman dia ? "

Hyurin bingung. Selama dirinya mengenal Sunwoo selama 3 tahun , lelaki itu tidak pernah ketawa atau menunjukkan senyuman lebar kecuali senyuman nipis dan psychopath.

" Betul ke dia suka kakak aku ? "




TO BE CONTINUE.

udah dulu. plot twist belum sampai lagi. konflik pun belum ada. jadi , tenang dulu sahabat.

byebye <3

My Psycho Husband !¡ ᵏⁱᵐˢᵘⁿʷᵒᵒ TBZ [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now