4

1.8K 212 32
                                    

Terkadang orang terdekat adalah penyebab depresi paling hebat.
                    -Azxx-                                 

                                                  (◕ᴥ◕)

Nana kini telah ada di dalam mobil. Di tengah jalan Nana bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka di tengah  jalan. Dengan reflek Nana pun menginjak gas mobilnya sampai dahi Nana kebentur setirr mobil (Alhamdulillah weka weka). Dengan kesal Nana pun keluar dari mobil dan menghampiri lelaki tersebut
"Woi kalo lo mau bunuh diri jangan di sini dong" Ucap Nana kesal
"Saya bukan mau bunuh diri"ucap lelaki tersebut sambil mendongakkan kepalanya
"Wih ada om om nih. Gebet ah sapa tau nyantol"batin Nana
"Lah om ngapain di sini? Mau cosplay jadi pengemis?tanya Nana ngelantur
"Sembarang. Saya di sini karna saya di kejar kejar sama musuh saya"ucap lelaki tersebut
Tiba tiba ada gerombolan orang yang berlarian menuju kearah Nana dan lelaki tersebut. Lelaki tersebut yang mengetahui itu musuhnya pun mengajak Nana pergi dari sana.
"Ayo kita pergi dari sini"ucap lelaki tersebut Sambil mengandeng tangan Nana
"Eh apaan sih om maen gandeng gandeng aja"Ucap Nana kesal
"Tolong bantu saya. Saya sedang di kejar kejar oleh mereka"Ucap lelaki tersebut sambil menunjuk segerombolan orang tersebut
"Yaudah yok om masuk mobil saya aja"ajak Nana
"Iya" Jawab lelaki tersebut
Setelah itu mereka masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di tengah perjalanan.....
"Om ngapain sih maen kejar kejaran kek anak kecil aja tau gak"ucap Nana mengawali pembicaraan
"Saya bukan main main ya"ucap lelaki itu datar
"Lah terus om ngapain di kejar sama mereka? Atau jangan jangan om punya utang banyak ya makanya di kejar sama mereka" ucap Nana tak percaya
"Ganteng sih tapi sukanya ngutang" lanjut Nana menilai penampilan lelaki tersebut dari atas sampai bawah.
"Saya emang ganteng tapi saya bukan suka ngutang"ucap lelaki itu
"Nih om om narsis juga ya"Ucap Nana tak habis pikir
"Jangan panggil saya om. Saya nggak pernah nikah sama tante kamu"kesal lelaki itu
"Lah terus panggil apa dong? Pak?mas?  Atau Sayang?"Tanya Nana
Lelaki itu yang mendengar ucapan terakhir Nana pun wajahnya seketika memerah sampai ke telinga.
"Ehem. Perkenalkan nama saya AKSARA GIBRANTA WILSON CEO di perusahaan WILSON" ucap pak aksa sombong
"Nih om om sombong juga ya" Ucap Nana pelan
"Saya denger apa yang kamu omongin" ucap Aksa
Nana hanya cengengesan.
"Betewe om kan CEO nih masa beli mobil aja gak mampu?" Ledek Nana
"Mobil saya mah banyak. Tinggal pilih aja di garasi" sombong Aksa
"Lah tadi kenapa om duduk di tengah jalan?" Sindir Nana
"Ya karna saya sedang di kejar musuh saya. Dan asisten saya ngak bisa di hubungi ya terpaksa saya duduk di tengah jalan untuk menumpang orang"ucap Aksa menjelaskan
"Sekali lagi kamu jangan panggil saya om. Saya masih muda baru 28 tahun" ucap Aksa kesal
"Itu udah termasuk tua ya om" ucap nama
"Saya belum tua. Lagian kamu umur berapa sih? kayaknya masih belasan tahun" tanya Aksa
"Saya memang masih 16 tahun nih"ucap Nana
"Nama kamu siapa emangnya?"tanya Aksa
"Nama gue QUEENNA ABYGAIL ANASTASYA biasa di panggil Nana" ucap Nana
"Kamu anak SMA?" Tanya Aksa
"Bukan om saya anak SD" kesal Nana
"Om nggak lihat emang baju gue?"lanjut Nana
"Allahuakbar jangan panggil saya om Nana" ucap Aksa gregetan
"Lah terus mau di panggil apa?"tanya Nana
"Mas atau pak gitu misalnya"Ucap Aksa  Santai
"Mas? Kaya kita udah nikah aja"Ucap Nana
"Kamu mau saya nikahin?" Tanya Aksa
"Dih engga ya pak. Gue mau ngumpulin cogan dulu" ucap Nana
"Betewe bapak mau di anterin kemana nih? Udah muka babak belur. Baju acak acakan bikin ngeri aja"ucap Nana sambil bergidik ngeri
"Kamu mau nganterin saya ke mansion WILSON?" Tanya Aksa
"Dih kaga gue mah kaga mau.  Enakan rebahan sambil main ML"ucap Nana santai
"Yaudah kalo gitu saya ikut kamu dulu ya"ucap Aksa
"Lah buat apa ikut gue pak" Tanya Nana
"Buat nanti saya minta jemput asisten saya di rumah kamu" ucap Aksa
"Tapi maap maap nih ye pak. Gue bukan tinggal di rumah tapi di apartemen" ucap Nana
"Kalo itu terserah kamu yang penting saya iku kamu" jelass Aksa
"Yaudah terserah bapak aja" ucap Nana pasrah
Setelah perdebatan tidak berfaedah tersebut akhirnya Nana sampai di Apartemen.
Di depan pintu Apartemen
"Pak. Bapak mau di luar apa mau di dalam?" Tanya Nana
Ucapan Nana barusan membuat wajah pak aksa memerah karene membayangkan yang tidak tidak.
Nana yang melihat wajah pak aksa memerah dan melamun pun panik.
"Pak bapak sakit pa gimana nih muka kok merah?"Tanya Nana bego
"Enggak kok"ucao Aksa gugup
"Yaudah yuk pak masuk aja. Anggap aja Apartemen orang"ucap Nana sambil membuka pintu Apartemennya.
Setelah di dalam Aksa pun mengedarkan pandangannya ke semua tempat.
"Pak duduk dulu di sini gue mau ambil kotak P3k"ucap Nana sambil menunjuk sofa yang ada di sana
"Ya"singkat Aksa
Setelah beberapa menit akhirnya Nana pun kembali dengan kotak P3k di tangan nya.
"Nih pak kotak P3k nya"ucap Nana Sambil memberikan kotak P3k itu
Aksa tidak menjawab ataupun menerima kotak P3k tersebut. Hal itu membuat Nana kesal.
"Pak kenapa lo gak nerima nih kotak P3k?" Tanya Nana
"Karna saya ingin kamu yang mengobati saya"ucap Aksa Santai
"Tangan bapak kan sehat. Masa saya yang harus ngobatin bapak"ucap Nana tak percaya
"Ya terserah saya. Pokoknya saya mau kamu yang ngobatin!" ucap Aksa tak terbantahkan
"Ck. Iya iya" jawab Nana kesal
"Nih om om selain ngeselin juga suka maksa ya"batin Nana
Nana kini sudah duduk di sofa sebelah Aksa dan kini ia sedang mengobati memar di wajah Aksa. Dengan keadaan yang dekat Aksa bisa merasakan aroma strawberry dari tubuh Nana. Aksa pun merengkuh tubuh Nana dan menghirup rakus bau Strawberry dari tubuh Nana. Wajah Nana sekarang pun sudah merah seperti tomat. Aksa yang melihat wajah Nana memerah pun terkekeh geli.
"Gemes nya"batin pak Aksa
"Pak. bisa gak nih tangan bapak di lepasin dulu"Ucap Nana
"Gak" singkat Aksa
"Kenapa sih pak. Tinggal lepasin aja sudah amat"ucap Nana ngegas
"Karna saya suka dengan posisi ini"Ucap Aksa Santai
"Ck. Terserah bapak"ucap Nana sinis.
Nana yang kesal pun dengan sengaja menekan lupa pak Aksa dengan kapas.
"Aghh jangan di teken Na"ucap Aksa kesakitan
"Ter...." Ucapan Nana terpotong oleh suara ketokan di pintu Apartemen Nana.
Nana pun dengan kesal membuka pintu tersebut dan ternyata itu adalah asisten dari pak Aksa.
"Lo siapa ya"tanya Nana
"Perkenalkan nama saya RENDI  PRAMUDYA Asistennya pak Aksa" ucap Rendi menjelaskan
"Oh. Jadi lo asistennya si bos rese itu" tanya Nana
"Bos rese? Siapa itu?" Tanya Rendi
"Ck. Itu si Pak Aksa" ucap Nana
"Maaf. Tapi bos saya bukan orang rese" ucap Rendi
"Ck. Bos sama asisten sama aja. Lo urusin sana bos lo yang lagi sekarat" ucap Nana
"Sekarang bos saya mana Nona?" Tanya Rendi serius
"Tuh yang lagi duduk di sofa" Jawab Nana sambil menunjuk Aksa
"Yaudah saya izin masuk dulu" izin Rendi
"Ya" singkat Nana.
Setelah itupun Rendi masuk ke dalam dan di ikuti oleh Nana.
Sesampainya di depan sofa.
"Pak apakah bapak baik baik saja"Ucap Rendi khawatir
"Hm"ucap Aksa datar
"Nih om om kom sekarang dingin. Perasaan tadi sama gue cerewet banget deh"batin Nana
"Pulang"ucap Aksa datar
"Iya pak" ucap Rendi
"Terima kasih nona karena anda telah menolong tuan saya"ucap Rendi
"Dan sebagai imbalannya nanti saya akan mentransfer uang ke rekening anda. Silahkan anda mengetik sendiri berapa uang yang anda inginkan" ucap Rendi sambil menyodorkan handphone
"Nggak usah. Gue nolong bos lo ikhlas kok"ucap Nana malu malu sambil menolak handphone tersebut.
"Cih tadi bar bar sekarang malu malu" batin Aksa Tak suka dengan gaya bicara Nana ke Rendi
"Yasudah kalo gitu sekarang kami pamit pergi dulu" ucap sopan Rendi
"Ya" ucap Nana
"Terima telah mengobati saya"ucap Aksa datar
"Whattt demi apa! Bos gue yang datar dan dingin ini mau bicara lebih dari 3 kata" batin Rendi kaget
"Yoi pak sama sama" Jawab Nana
Setelah itu mereka berdua pun keluar dari apartemen Nana. Nana pun mengambil kotak P3k dan mengembalikannya di tempat semula.
Kini nana berada di dalam kamarnya.
"Woy Max" Ucap Nana
"Apaan Na"Jawab Max
"Itu tadi si Aksa Aksa siapa? Perasaan di dalam novel yang  gue baca kaga ada yang namanya Aksa" ucap Nana binggung
"Gue kaga tau Na. Soalnya saat lo memasuki novel di sini semua alur cerita berubah. Jadi sekarang alur cerita bukan seperti di novel lagi"Ucap Max menjelaskan
"Oh gitu . Jadi gue bisa lakuin peran gue sesuka hati gitu?" Tanya Nana
"Iya Na lo bisa lakuin peran terserah Lo. Asalkan misi yang gue perintahin harus lo kerjakan"ucap Max
"Iya Max"ucap Nana
"Btw tadi siapa si Aksa Aksa itu?" Tanya Nana
"AKSARA GIBRANTA WILSON yaitu seorang CEO muda yang mempunyai perusahaan  terbesar di negara ini. Aksara seorang duda dengan 1 orang anak laki-laki yang berumur 5 tahun. Aksara bisa menjadi duda karena di tinggal mati oleh istrinya saat melahirkan anak mereka" jelas max
"Whatttt jadi si Aksa duda?" Ucap Nana kaget
"Tapi gak papa sih. Kan duda lebih menggoda" lanjut Nana senang
"Terus lo kemanain tuh Cogan Cogan Lo" tanya Max
"Kaga tau"ucap Nana acuh
       

                                            ****

Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang remang remang terdapat seorang pria tampan sedang memegang sebuah pisau.
"Kau sudah membuat ku tertarik. Jadi tidak ada alasan untuk  kamu bisa lari dari ku"ucap orang itu
"Larilah sejauh mungkin. Karna saya pasti akan menemukan kamu....Nana"ucap orang tersebut dengan smirk
"you are mine baby"




Nana"ucap orang tersebut dengan smirk"you are mine baby"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next???
Usahakan vote and komen ya.
Ini perintah!!






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Figuran gesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang