Matahari membangunkan Lucifer dari tidurnya. Hari ini ia akan pergi ke Paris bersama Emily. Lucifer bersiap-siap untuk pergi ke Paris.
"Tuan, sudah siap."
"Apa gadis itu sudah siap?"
"Sudah Tuan." Lucifer berjalan keluar dari kamarnya.
Lucifer pergi ke kamar Emily. Melihat Emily duduk diatas kasurnya. Lucifer masuk kedalam kamar Emily.
"Tuan apa benar kita akan pergi ke Paris?" Lucifer mengangguk.
"Sungguh? Aku tidak pernah ke Paris." Emily bergembira mendengar ia akan pergi ke Paris.
"Kapan kita akan berangkat?"
"Sekarang." Emily beranjak dari kasurnya. Lucifer seperti sedang berbicara bersama seorang anak berumur sebelas tahun.
Lucifer mengikuti arah Emily berjalan. Yang sebenarnya Emily tak tau di mana pintu keluar.
"Tuan di mana pintu keluarnya?" Lucifer tersenyum miring. Lucifer berjalan, Emily mengekorinya dari belakang.
Melihat mobil berwarna hitam di hadapan nya Emily melebarkan matanya. Mobil mahal yang ada di hadapan nya. Lucifer melihat Emily yang masih diam ditempat, ia menarik tangan Emily.
"Masuk."
"Hah? Masuk Kedalam mobil?" Lucifer mengangguk.
Emily masuk kedalam mobil, begitu juga dengan Lucifer. Selama dalam perjalanan Emily tidak berhenti memandangi keadaan diluar. Ia tetap melihat kaca sepanjang perjalanan. Mobil Lucifer dikawal oleh dua mobil di belakangnya.
"kenapa ayah ku tak pernah memperbolehkan aku keluar? Padahal di luar sangat indah." Emily berbicara sendiri.
"apa karena aku aib keluarga? Mungkin." Emily bertanya dan menjawab pertanyaan nya sendiri.
"Berhentilah untuk berbicara." Emily menoleh ke arah Lucifer. Lucifer fokus menyetir.
"baiklah." Emily melihat kearah depan.
Sekitar satu jam berlalu, di dalam mobil hanya ada keheningan. Tidak ada ya g berbicara. Setelah satu jam perjalanan mereka pun tiba.
Emily membulatkan matanya. Emily turun dari mobil. Ia melihat sekitarnya, menurutnya ini adalah hal baru yang ia lihat. Selain jalanan yang tadi ia lewati.
Lucifer menarik tangan Emily agar segera masuk ke dalam jet pribadinya tersebut. Di dalam jet Lucifer langsung memasangkan Emily sabuk pengaman. Lalu ia duduk di sebelah Emily.
Jet tersebut lepas landas Emily panik. Karena ini adalah pertama kali untuk nya pergi menggunakan pesawat. Emily mendekat ke arah Lucifer. Ia menutup matanya.
"Apa ini kan baik-baik saja? Aku takut." Ucap Emily dan matanya masih terpejam.
"Iya."
🖤
Setelah berjam jam berada didalam pesawat jet. Akhirnya mereka semua tiba di Paris.
"Apa kita sudah sampai di Paris tuan?" Emily bertanya. Lucifer membantu melepaskan sabuk pengaman milik Emily. Lucifer tidak menjawab pertanyaan Emily.
Emily melihat kearah jendela luar. Di luar sana tampak jelas ada tiga mobil. Emily dan Lucifer turun dari pesawat jet tersebut. Emily turun dari pesawat dan hampir saja terjatuh karena ia ceroboh. Untung Lucifer langsung memegangi Emily.
Dan iya selama berjalan menuju mobil, tangan Emily di genggam oleh Lucifer.
Emily yang tangan nya di genggam itu tetap mengikuti arah kemana Lucifer membawanya.Mereka dalam perjalanan ke dalam mansion. Sama seperti sebelumnya di dalam mobil hanya ada keheningan tidak ada yang berbicara. Sampai mereka di mansion dan si sambut oleh Bodyguard dan juga beberapa pelayan.
"Selamat datang tuan Lucifer." Mereka menunduk. Lucifer mengangguk.
"Aku ada urusan sebentar lagi. Pelayan akan mengantar mu ke kamar."
"Bawa dia ke kamarku." Pintah Lucifer kepada salah satu pelayan. Dan pelayan tersebut mengangguk.
"Mari nona saya antar."
🖤
(Sekian dlu babay)
Next ga nih?
Vote jgn lupa ya!!!30/03/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
• she's mine. •
Romance(18+) Seorang gadis yang di berikan ke orang lain oleh orang tuanya karena mereka tidak ingin mempunyai anak perempuan, dan harus hidup dengan pria yang tidak ia kenal. Emily harus hidup dan bertahan dengan pria bernama lucifer dengan kekerasan. Luc...