Lucifer menginjakkan kakinya ke dalam mansion. Lucifer berjalan kedalam mansionnya setelah kembali dari kerja.
"Jayden!" Panggil Lucifer.
"Iya tuan?" Lucifer melipat tangan nya.
"Nona Emily berada dikamar tuan. Aku menjemputnya tadi." Lucifer mengangguk lalu pergi keluar dari ruangan kerjanya.
Terdengar suara langkah kaki dari luar Emily mencoba untuk mendekat ke arah pintu. Saat Emily mencoba untuk lebih mendekat ke pintu, tiba-tiba pintu tersebut terbuka.
Pintu terbuka, menunjukan sosok pria bertubuh tinggi. Emily mundur selangkah demi selangkah. Lucifer berjalan masuk kedalam kamar lalu menutup pintu tersebut.
"Emily Brianna." Ucap Lucifer.
"Bagaimana anda tau nama panjang ku?" Tanya Emily dengan polos.
"Gadis bodoh." Lucifer tersenyum smirk.
Emily kebingungan melihat Lucifer. Ia tidak mengenal siapa pria yang ada didepan nya. Apa dia orang berbeda dengan yang tadi menjemputnya?
"Namaku Lucifer. Kamu bisa memanggil ku dengan sebutanTuan." Lucifer menatap Emily. Emily mengangguk tapi matanya tidak berani untuk menatap Lucifer.
"Jika seseorang mengajak mu berbicara tatap mukanya." Emily mengangkat kepalanya, dan mencoba untuk memberanikan diri menatap Lucifer.
"Baik Tuan."
Lucifer mendekat kearah Emily, Emily mundur selangkah demi selangkah. Dengan muka polos Emily terus menatap Lucifer.
"Tuan siapa?" Emily bertanya dengan polos.
"Aku Tuan mu." Emily bingung dengan jawaban Lucifer.
"Apa aku akan tinggal di sini?"
"Ya."
"Jangan terlalu banyak tanya Emily." Lucifer menarik Emily mendekat.
Jarak antara Emily dan juga Lucifer sangat dekat. Lucifer melihat wajah Emily dan menyelipkan rambut Emily. Emily diam dia hanya mengikuti Lucifer.
"Apa Tuan a—"
"Sudah ku katakan jangan terlalu banyak tanya bukan?"
"I-iya." Emily mencoba untuk menahan Lucifer karena Lucifer yang semakin mendekatkan wajahnya.
Tok....tok
"Tuan ada sesuatu yang harus kita bahas sekarang." Lucifer berjalan keluar dan meninggalkan Emily.
Emily mencoba mengikuti Lucifer tapi saat hendak keluar ternyata pintu kamar tersebut dikunci.
🖤
"Tuan ada seseorang yang ingin mencoba untuk mengambil alih perusahaan kita di Paris."
"Dia merentas akses kita tuan." Lucifer mengangkat aslinya dan mengambil gelas wine.
"Lalu ada lagi?" Lucifer duduk santai.
"Tidak Tuan." Jayden sudah biasa melihat kelakuan Tuan nya itu selalu bersikap tidak peduli dan santai.
"Besok kita akan pergi berangkat ke Paris." Jayden mengangguk paham.
"Beri tau gadis itu bahwa kita besok akan pergi ke Paris."
"Dan satu lagi suruh pelayan untuk menyiapkan bajunya."
"Baik Tuan." Lucifer keluar dari ruangan tersebut lalu pergi ke kamarnya.
Lucifer menjatuhkan tubuh nya di atas kasur King sizenya itu. Ia menutup matanya, dan tertidur.
"Lucifer." Dan saat itu juga Lucifer langsung membuka matanya, terbangun dari tidurnya.
Lucifer melihat sekitar kamarnya tidak ada siapa pun. Hanya ada dia seorang, ia menghela nafas. Bayangan sesosok gadis yang selalu menghantuinya setiap hari membuat nya susah untuk tidur. Lucifer meneguk minuman beralkohol.
"Mengapa kamu selalu ada dipikiran ku? Mengapa kamu datang dimimpi ku?"
Lucifer memutuskan untuk mandi untuk menenangkan dirinya. Entalah sesosok bayangan seorang gadis selalu datang menghantui pikirannya. Bahkan sesosok itu selalu datang dimimpi nya.
🖤
Klik....
Pintu kamar terbuka, Emily langsung menoleh ke arah pintu.
"Nona Emily besok kita akan pergi ke Paris. Akan ada pelayan yang membantu mu untuk bersiap." Seorang pelayan masuk ke dalam kamar Emily.
"Besok? dengan siapa Tuan?" Emily memanggil Jayden dengan sebutan Tuan. Jayden terkejut mendengarnya jangan sampai Lucifer.
"Nona anda tidak perlu memanggil saya dengan sebutan Tuan. Sebutan Tuan itu hanyalah untuk Tuan Lucifer."
"Memangnya kenapa? Kenapa aku tak boleh memanggil mu Tuan?" Emily bertanya dengan polos. Jayden binggung harus menjawab apa.
"Saya tinggal Nona. Nona akan di bantu oleh pelayan tersebut." Pertanyaan Emily tidak di jawab oleh Jayden. Emily tak ambil pusing ia hanya mengikuti perkataan Jayden.
🖤
(Sekian....maaf baru up:))
09/02/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
• she's mine. •
عاطفية(18+) Seorang gadis yang di berikan ke orang lain oleh orang tuanya karena mereka tidak ingin mempunyai anak perempuan, dan harus hidup dengan pria yang tidak ia kenal. Emily harus hidup dan bertahan dengan pria bernama lucifer dengan kekerasan. Luc...