first

5.8K 699 15
                                        


"Akh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akh ... S-sakit ..."

Setitik air mata mengalir dari pelupuk, diikuti dengan isakan pelan dan kerutan di dahi sebagai pertanda akan rasa perih yang mengejutkan; datang secara tiba-tiba.

Jungkook mengecup sekitar wajah Lisa, membubuhinya dengan kasih sayang yang berlimpah. Ia telah berhasil menerobos masuk, menembus pertahanan gadis itu dalam satu kali hentakan. "Rasa sakitnya hanya sementara, Noona. Nanti akan enak. Percaya padaku, hm?" bisiknya, rendah.

Lisa memandangi pemuda yang lebih muda darinya. Usia mereka terpaut sekitar dua tahun; Jungkook berusia dua puluh satu, sementara Lisa sudah mencapai usia dua puluh tiga.

Selama ini, Lisa selalu membatasi diri. Ia tak pernah berhubungan ranjang sampai sejauh ini sebelumnya. Tak ada pemikiran yang dikuasai iblis. Manusia melakukan kesalahan atas kesadarannya sendiri. Mereka diberikan opsi untuk memilih, bukan?

Maka, ya. Malam ini, Lisa memilih untuk menyerahkan dirinya pada Jungkook.

Menggigit tipis bibir bawah seraya mengangguk pelan, Lisa kembali merasakan perih ketika Jungkook mulai bergerak. Seperti dikoyak dan dihancurkan; sakit, pedih. Namun Lisa harus menahan agar bisa meraih lebih banyak kenikmatan.

Lisa tahu, sesungguhnya Jungkook merasa tak tega. Pemuda itu akan berhenti apabila ia meminta untuk berhenti. Tapi tanggung sekali. Lisa sudah terlanjur berantakan, dan mereka tidak memiliki banyak waktu guna disisihkan untuk momen-momen seperti ini.

Jungkook tidak memerlakukan Lisa dengan kasar, tentu saja. Ia melakukan segalanya dengan lembut, walau harus menahan diri sekuat tenaga agar tak bergerak secara liar. Ia mencoba untuk menghasilkan afeksi luar biasa bagi Lisa--meremas, menghisap, dan memagut dengan penuh perasaan. Ia ingin mencurahkan semuanya, ingin mengungkapkan isi hatinya melalui setiap sesi sentuhan pada gadis itu.

Lisa membiarkan Jungkook untuk meninggalkan beberapa tanda samar di sekitar dadanya. Belah bibirnya refleks terbuka dan menggaungkan desah. Kini nikmatnya sudah mulai hadir sedikit demi sedikit, setelah beberapa lama harus berperang dengan rasa sakit.

"J-Jung ... kook ... Ouh ..."

"Ya, Noona sayang?" Jungkook tersenyum bangga, sesekali menggeram rendah merasakan bagian bawahnya dijepit dengan nikmat. "Enak? Sudah merasa enak?"

Lisa mengangguk manja. "Ingin dicum dan disayang lagi ..."

"Noona menyayangiku?"

"He'em ..."

"Cinta juga, tidak?"

Seharusnya Lisa bisa langsung menjawab. Ya, atau tidak. Namun sesuatu di dalam hatinya seperti menahan dan mencegah, membuat bibirnya terbungkam hingga ia hanya mampu melesatkan desis tipis karena nikmat yang dihasilkan.

Jungkook terkekeh pedih. Baginya, rasa sayang itu bersifat universal. Sayang terhadap adik, kakak, ibu, ayah, teman, dan lain-lain. Mungkin Jungkook hanya menempati salah satu posisi tersebut. Adik? Ya, benar. Sejak dulu, Lisa memang hanya menganggapnya tak lebih dari predikat tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

blithesome | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang