Buns Cia

15K 1K 168
                                    


TYPO

"Kata gue sih gugurin aja itu kecebong"

"Ih Rere! kasihan tau gak?! dia juga manusia! lo pikir resikonya gak berat juga?"

"Yah dari pada begini, lagian juga belum tentu bapaknya mau tanggung jawab, tau sendiri orangnya gimana"

Cia memutus abu rokoknya diasbak lalu memandang kedua sahabatnya yang sedari tadi beradu argumen

"Bisa diem gak sih anying, pusing ini jangan nambah-nambahin" ucapnya lalu kembali menyulut rokok ditangannya

"Cia jangan nyebat mulu, kasihan bayi nya!" marah Jean

"Kecebong" celetuk Rere

"Nanti juga jadi bayi"

"Mending lu berdua pulang dah, gue pusing makin anjing"

"Ck, terus mau gimana?" tanya Rere

"Gak tau, gak berani gue ngomong sama Milan"

"Omongin sama ortu lo dulu Ci, ntar ortu lo yang ngomong sama Milan" ide Jean

"Terus gue di usir dulu sama nyokap gue?"

"Urusan itu lo bisa ditempat gue dulu, atau disini, atau ditempat Rere"

Rere mengangguk kecil, tanda sedikit setuju

"Hufttt,, tau ah"

"Makanya kalo main jangan mikirin enak nya doang, kondom disediain buat apa anjing?!"

"Ngomong sama Milano jangan sama gue! gue gak sadar waktu itu"

"Bangun-bangun udah telanjang aja gue" sambungnya bergumam

"Gue gak yakin itu anak bakalan tanggung jawab, tau sendiri dia bucinnya ke Lia gimana"

"Mau gak mau dia harus tanggung jawab dong, Cia hamil anaknya, mau dia bucin Lia kek bucin bu Sri kek, dia tetep harus tanggung jawab!" Rere berucap emosi

"Gue bakal ngomong sama Milan" putus Cia

Rere dan Jean kompak memandang Cia

"Lo yakin?" tanya Jean, Cia mengangguk

"Oke, semisal dia gak mau tanggungjawab gimana?"

"Yah..yaudah, gausah mau gimana lagi? gue bisa urus anak gue sendiri kok"

Rere dan Jean saling memandang

"Lo..gak bakal ngegugurin anak lo?"

"Lo pikir gue cewek jahanam? gimana pun dia tumbuh dalam perut gue, dia darah daging gue, lagian yang salah disini gue sama Milan, gue harus terima, dia gak salah"

Rere dan Jean speechels, Cia?! Cia?! Cia bukan cewek jahanam?!

Buset, bukan katanya

"Terus orangtua lo?" tanya Jean

"Bodo amat anjing, gue juga makan pake duit sendiri, diusir dari rumah juga gue masih punya ini apart"

"Kapan lo mau nemuin Milano?" tanya Rere

"Nanti malem"

"Kita temenin?"

Cia mengangguk, "Kalian jagain dari jauh tapi, takutnya gue dibunuh sama Milano kayak di tv-tv"

Rere dan Jean mengangguk


....

Kini Cia duduk santai disebuah kafe, menunggu Milan sambil menikmati minuman hangatnya

"Sorry gue telat, udah lama?"

Intruksi tersebut membuat Cia mendongak memandang pria yang menarik kursi didepannya

MUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang