Malam Pertama 1

503 75 34
                                    

          💕ANA UHIBBUKA FILLAH 💕
        _Aku Mencintaimu Karena Allah_
Part 2
.

                Tak lama, setelah hampir sampai di pelaminan. Sebuah tangan terulur di depanku. Aku mendongak dan wajah itu tidak asing bagiku. Dia tersenyum dan membuatku menunduk tidak berani memandangnya. Huh, ada dentuman aneh di dada saat menyambut uluran tangannya dan mempersilahkan ku duduk di sampingnya. Perasaan gugup karena untuk pertama kalinya seorang Zahra Andini duduk bersebelahan dengan seorang pria yang menjadi banyak idaman perempuan. Aku ingat lagi dengan kak Anindita.

'Sudahlah Ndin, lebih baik sekarang pasang wajah bahagia. Nggak boleh kecewakan semuanya. Toh semua juga tahu kalau lelaki di sampingku ini tadinya calon kakak ipar ku'

Aku menarik napas mencoba tidak memperlihatkan kesedihan juga wajah murung. Ku lihat Abi menatap ke arah ku dan mengulum senyumnya. Aku mengangguk kecil padanya. Semua tamu mulai menyalami kami sebagai raja dan ratu di pelaminan hari ini.

"Selamat ya, semoga kalian berdua menjadi keluarga samawa. Sakinah mawadah warahmah," ucap salah satu tamu.

"Duh, kalian serasi juga ternyata. Semoga cepat diberikan momongan ya," ujar tamu satunya lagi.

Aku hanya memasang senyum terbaikku saat para undangan memberikan ucapan selamat. Sengaja aku menoleh ke arah pria di samping yang sudah menjadi suamiku ini. Pastinya temanku Katrina terkejut dengan apa yang terjadi sekarang. Tapi dia tidak tahu hal ini karena undangan yang hadir itupun teman teman nya kak Anindita juga dari pihak sang lelaki. Aku mana sempat mengundang teman-teman. Bisa malu kalau ada teman teman ku di sini.

Sudah beberapa jam dari acara resepsi. Acara berlanjut sampai malam ternyata. Aku sempat sedih karena mendengar sambutan dari Abi sebelum acara tabligh Akbar bersama Kyai dari pondokku tentang pernikahan ini. Abi berkisah rencana awal semuanya sampai ia pun tidak menutupi bahwa aku dan pria di sampingku baru saja kenal. Dari sambutannya ada izin dan doa dari keluarga dua belah pihak juga undangan yang hadir agar mendoakan langkah kami ini sebagai ibadah. Bukan hanya sekedar pernikahan tapi menjadi tali silaturahmi yang saling mengikat untuk satu sama lain.

Oh iya, aku belum mendengar suara yang keluar dari pria di samping ku ini. Hanya seutas senyum yang ia berikan. Kutebak sepertinya dia tidak ingat denganku. Tentu saja Zahra Andini, dia kan baru melihatmu setelah beberapa bulan lalu waktu di pesantren, itu pun sekilas lelaki itu tidak akan ingat. Yang dia ingat almarhumah kak Anindita pastinya.

"Astagfirullah, aku berpikiran seperti ini sih," gumamku seraya menggelengkan kepala. Rupanya dia melihat tingkahku dan ....

"Kau tidak apa-apa ukhty?"

Akhirnya aku mendengar suara paraunya. Nada bicaranya sedikit bergetar. Suaranya begitu merdu. Bertanya dengan lembut tadi.

"Tidak apa apa Akhi," jawabku pelan.

Hah, yang benar saja padahal jantungku berdentam tidak karuan. Begini ternyata duduk saat di pelaminan. Tapi dengan lelaki yang belum pernah menyapa sebelumnya. Oh, pernah itupun sekilas dulu waktu acara di pesantren. Aduh, kok aku ingat itu terus, padahal sepertinya pria di sampingku ini pasti perasaannya masih sedih karena kepergian kak Anindita. Maaf, kenapa hatiku seperti ini sih.

.

Acara selesai sekitar pukul 23.30 malam. Suasana mulai sepi. Aku sekarang duduk di tempat tidur yang dihiasi bunga-bunga juga ornamen lainnya yang membuat kamar ini begitu indah. Kamar pengantin saudara. Ku dengar malam pengantin itu menyakitkan. Tunggu tunggu, apa nya yang menyakitkan ya duh...polos apa pura pura nggak tahu sih aku. Zahra Andini benar benar.

Aku terus merutuk dan mengoceh dalam hati. Ingat pesan umi Rosa yang sempat menemuiku tadi. Ummi Rosa itu ibunya Akhi Fikri.
.
.
.

"Kamu tidak boleh tegang ya, santai saja. In Syaa Allah anak ummi baik dan tidak akan mengecewakan. Meskipun awalnya kakakmu yang akan menjadi menantu kami. Tapi sepertinya kamu juga anak yang baik, hanya masih belum dewasa." Ku terus mendengar nasihat ummi Rosa sebelum aku ke pelaminan.

💕ANA UHIBBUKA FILLAH 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang