6. kita.

65 12 1
                                    

----

Katakan pada dunia
Jika kita memang ada namun
Hanya tertutup oleh awan tebal yang menutupi langit.

______________________________________

"Bima ku sayang!!!" teriak kamal sambil memeluk bima yang kelihatan kesal.

"Kamal bisa gak sih lu normal sehari aja?" tanya bima pada kamal yang tersenyum tak biasa seperti orang gila.

"Selama ini gw abnormal ya?"

"Baru sadar lu?"

"Dih!"

"Wkwkwk"

"Lagian gimana mau normal kalo gw temenan sala si satrio" ucap kamal santai.

"Lah anjir kok gw?!"

"Ya lu ka-" satrio menutup mulut kamal yang non filter itu dengan tangannya.

"Bisa diem? Disini rame anj" satrio berbisik tak santai ke telinga kamal, dan itu berhasil membuat kamal geli dan merinding.

"Gw gak ikut campur ya mal, dahh" ucap bima lalu langsung pergi dari tempat itu dan meninggal kan dua cucu adam tersebut.

"Bwima anjwngggg!!!!"

-----------------

"Gak bisa gitu dong yah!" hal yang bima dengar saat pertama kali melewati ruang ketua sekolah, bima bersembunyi fi balik pintu dan menguping pembicaraan tala dan pemilik sekolah beserta kepala sekolah di samping mereka.

"Ingat VALENTINO TALA SAMUDRA ayah cuma pengen yang terbaik buat kamu!" ucap ayah tala yang bername tag valentino andrean samudra.

"Tapi tala udha gede yah! Tala tau yang mana yang terbaik buat tala!!" teriak tala kepada ayahnya sendiri.

"Engga, pokoknya kamu bakal ayah jodohin sama velia" final sang ayah.

"Y-yah...." tala tak tahu harus berkata apa, ia benar-benar hancur, sedih, marah, semua tercapur tak karuan.

"Ayah gak terima penolakan"

"Apa jawaban kamu?" lanjut sang ayah.

"Iya...." dan akhirnya itu lah jawaban tala.

Dan sekarang bima entah dimana, yang pasti tempat ini sepi dimana taknada seorang pun yang bisa mendengar tangisannya. Dimana tak ada seorang pun yang bisa melihat ia menangis sambil berterima sekarang.

"Tala.....KITA GAK BISA!!! Kita itu gak ada tala!!! Hiks.... kita itu cuma mimpi yang gak akan pernah bisa jadi nyata..... hiks" Bima sekarang menangis dan berteriak di air mancur tampar fimana ia menemukan tala dan wina sedang berduaan.

"Tala semoga di kehidupan selanjutnya kita bisa bersama dan menjadi dua insan yang di rzstui oleh semesta" ucap bima dengan wajah sendunya lalu melempar cincin berlian berwarna biru ke air mancur itu.

Bima berbalik badan dan langsung menemukan seorang gadis dengan tubuh yang tembus pandang dan sangat pucat.

"Kau sungguh menginginkan nya?" Tanya gadis itu.

Dunia dan norma [] taegyu lokal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang