Tahu tugas seorang tutor kan?
Tugas tutor adalah membimbing, melatih, mengajari, atau mengarahkan seseorang agar bisa mencapai tujuannya dalam proses belajar. Tapi gimana jadinya kalau Alana bertemu dengan tutor galak yang justru mengejar cintanya...
╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ Cara paling ampuh mendekatkan diri pada gadis yang disuka adalah dengan mendekatkan diri pada keluarganya. Restu keluarga dikantongi mempermudah jalan untuk meluluhkan hati sang gadis. ❞
Beepunyacerita | 2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jefri, laki-laki bertubuh tinggi itu merasa cintanya sedang ditolak. Menyerah? Tentu tidak, tidak ada kata menyerah dalam kamusnya. Justru Jefri semakin yakin untuk mengejar cinta Alana. Laki-laki itu berpikir bahwa Alana yang baru putus cinta itu bukanlah gadis biasa. Banyak wanita yang mengelukan Jefri dan menginginkan menjadi kekasihnya. Namun, gadis itu justru menolak mentah-mentah ajakan darinya kemarin.
Alana sendiri tak memikirkan ucapan Jefri tempo hari. Dia berpikir bahwa itu hanya sebuah lelucon. Seorang Jefri menginginkan Alana untuk menjadi kekasihnya? Bagi Alana, itu sangat tidak mungkin karena di luaran sana masih banyak wanita yang lebih cantik dan lebih segalanya dari pada dirinya.
"Saya cuma bercanda, jangan kamu anggap serius." timpal Jefri setelah mendengar balasan dari Alana tempo hari.
Gadis bertubuh mungil itu tahu diri, dari awal ia tahu jika Jefri tak serius. Contohnya ketika pria itu memberikan sanksi kepada Alana, sanksi yang menurut siapapun tak akan masuk akal yakni memaksanya untuk menjadi kekasih pura-pura meskipun di awal ia tak meminta bantuan pada Jefri.
Alana merutuki kebodohannya sendiri karena mengiyakan ajakan Jefri untuk bertemu di rumah laki-laki itu dan menunggu Jefri yang akan menjemputnya di kampus sore ini dengan dalih satu arah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu meremas lembaran kertas yang ada digenggamannya. Tubuhnya mendadak panas seakan ada api yang membara di dalam dirinya. Dia melupakan fakta jika Jefri adalah alumni kampus tempatnya menimba ilmu dan kebetulan satu fakultas yang sama dengannya.
"Kenapa lo?" tanya Ajun. Pria itu merasa aneh dengan sikap Alana yang meremat kertas tanpa ampun seakan ingin mencabik-cabiknya.
"Gue balik. Kalau bukan karena mata kuliah Pak Sean, ogah amat gue ketemu itu orang. Lo nemu dia di mana sih?!"
Ajun meringis menatap iba ke arah sahabatnya. "Dah sana cepetan, bang Jef nggak suka nunggu." Betul, semua orang benci menunggu termasuk Jefri.
