Special chapter : Hari ibu

618 68 0
                                    

Mengandung(Bukan hamil) bahasa baku-!
Entah kenapa aku lebih suka bikin Pake bahasa baku, jadi mungkin chapter ini dan selanjutnya bahasanya baku🙏.
Di subscribe ya pren↓↓

Di subscribe ya pren↓↓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——

Hari ini, Kusuo, Seijuro, Gakushuu, bahkan (name) menyempatkan dirinya untuk memperingati hari ibu.

Cukup sulit untuk Kusuo dan (name) membagi waktu, terlebih Kusuo yang sedang berkuliah di luar negri, dan (name) yang bersekolah di luar daerah.

Beruntung mereka bisa membagi waktu mereka sejenak untuk ikut memperingati hari ibu, lengkap dengan ayah mereka.

'Kau lah ibuku
Cinta kasihku takkan pernah terhenti~' (name) yang sedang bernyanyi di dalam hati berhenti ketika melihat ayah mereka menuruni tangga Mansion mereka.

"Sudah siap?" Masaomi, ayah mereka baru saja selesai berpakaian bertanya. Mereka mengangguk dan segera menaiki mobil mereka.

15 menit berlalu, akhirnya mereka tiba di tempat sang ibu. (Name), Gakushuu dan ayah mereka langsung berjalan tanpa membantu Kusuo dan Seijuro yang membawa bunga serta beberapa 'makanan'.

"Kami datang" Ucap mereka, serentak.

"(Name) dan Gakushuu kalian ambil sapu disana, Kusuo dan Seijuro, kalian mencabuti rumput disini" Perintah sang ayah. Merasa janggal, (name) menunjuk ayahnya sendiri dengan sapu yang dia bawa "Lalu kau melakukan apa? Kuso Tousan".

Masaomi berjalan kearah pos terdekat yang sudah terdapat beberapa bapak-bapak komplek disana "Mengobrol. Jika sudah selesai panggil aku".

(Name) mengelus Nisan (bukan kakak🙏) di depannya "Kenapa Kaa-sama menikah dengan orang seperti Kuso Tousan itu".

Gakushuu memukul kepala (name) dengan sapu "Cepatlah bodoh! Kaa-sama akan menangis jika kau tidak membantu membersihkan 'rumahnya'".

Seijuro dan Kusuo yang lihat (name) sama Gakushuu malah berantem menghela nafas. "Mereka tidak berguna jika berdua".

'Rumah baru' Kaa-sama mereka sudah tumbuh pepohonan di sana, mereka meringis dalam hati karena jarang sekali menyempatkan waktu untuk membereskan 'rumah baru' Kaa-sama mereka.

Ketika Kusuo ingin memotong pepohonan di atas 'Rumah' itu, (name) menahan tangan Kusuo "Potong... Itu maksudnya... Jika tumbuh pepohonan yang lebat begini katanya Kaa-sama senang di sana. Apa boleh kita memotongnya?".

Kusuo mengangkat tangannya, berniat mengelus surai adiknya itu namun diurungkan karena mengingat tangannya kotor "Tidak apa-apa. Lebih baik karena kita membersihkannya kan? Kalau pohon itu semakin besar, makan 'rumah' Kaa-sama akan terkubur pepohonan".

"Ah benar" (name) melepas pegangannya.

Selang beberapa menit, mereka telah menyelesaikan misi 'Membersihkan rumah Kaa-sama'.

Kusuo, si sulung berniat untuk memanggil ayah mereka, tetapi ayah mereka sudah berjalan kearah mereka. "Sudah? Baiklah ayo kita berdoa untuk kesenangan Kaasan kalian".

————

Selesai berdoa dan sedikit bercerita, Kusuo, Seijuro dan Masaomi memutuskan untuk pulang. Namun, Si kembar (Gakushuu dan (name)) meminta untuk menunggu mereka sebentar di dalam mobil.

Mereka mengerti, lalu meninggalkan si kembar.

Kini tinggal si kembar yang berada di sana, keduanya sama-sama memegang 'rumah' milik kaa-sama mereka.

Cukup hening untuk beberapa detik, sampai terdengar isakan dari arah (name).

"Maaf... Maafkan aku. Aku sudah bahagia di sini, Kaa-sama juga bahagia di sana kan? Tousan, Kusuo, Seijuro dan Gakushuu juga bahagia di sini. Kaa-sama tidak perlu cemas di sana".

Isakan (name) masih terdengar, Gakushuu sedikit terkejut melihat (name) yang tidak pernah menangis, kini terisak.

Gakushuu juga sedih, jujur dirinya merasa iri dengan teman temannya yang masih memiliki Ibu.

Tapi apa boleh buat, kan?.

"Iya. Kaa-sama tidak perlu lagi mencemaskan kami, kami sudah cukup... Bahagia".

Di belakang sana, Kusuo dan Seijuro menatap si kembar dengan tatapan sedih. Mereka tau, si kembar tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu seperti mereka.

Apalagi, fakta bahwa ibu mereka meninggalkan saat melahirkan si kembar (Lebih tepatnya (name)) membuat (name) tentu merasa bersalah.

[(Name) disini enggak seberuntung di book saya yang lain😔).

"Aku... Hanya ingin menyampaikan itu. Sampai jumpa lagi nanti, Kaa-sama" Mendengar itu, Kusuo Dan Seijuro berjalan kearah mereka "Ayo, kalian terlalu lama. Tousan sudah menunggu".

Berusaha mencairkan suasana yang menurut Gakushuu sangat Canggung, Gakushuu menunjuk (name) "Oh! Aniki tau? (Name) tadi menangis loh! Yah~ seharusnya ku foto saja tadi".

"Ya! Kau juga tadi menangis!".

"Tidak, dong! Aku kan tidak cengeng".

"Ini bukan cengeng, tau!".

"Tidak peduli, pokoknya (name) cengeng".

"Kalian berhenti" Kusuo mengakhiri pertengkaran si kembar karena sudah jengah.

Masaomi yang melihat itu tersenyum "Syukurlah...".

——— TBC

Selamat hari ibu!! (*˘︶˘*).。*♡.

(Sok bijak mode)

Terkadang enggak semua anak ngerayain hari ibu dengan bahagia kaya (name) di book aku yang lain, ada kalanya anak itu sedih disaat hari ibu.

Apalagi biasanya di sekolah sering di Adain hari ibu, ibu-ibu datang ke sekolah untuk lihat anaknya.

Disini bener deh aku ikut nangis kalau lihat ada ibu dan anak yang lagi pelukan atau ngobrol, ada anak kecil yang liatin ibu-anak itu pakai tatapan sedih.

Enggak tau lagi mau bilang apa(╥﹏╥)

(Bijak mode off)

❝ハイキュウ❞↪ S!MR X HQ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang