'Nyatanya reality tidak seindah ekspetasi.'
AYLANGGA 02
01Nyatanya memiliki istri seorang model cantik itu gak enak ya? Rasanya selalu, selalu dan selalu cemburu dengan pekerjaannya. Memang ini konsekuensi dari Langga yang statusnya suami bagi seorang Relaya model yang sedang naik daun jadwalnya sangatlah padat hingga saat ini Langga selalu sarapan pagi seorang diri. Sebab Aya sudah berangkat ke Bogor untuk pemotretan dan sebuah iklan di sana.
"Masak-masak sendiri, cuci baju sendiri, cuci piring sendiri apapun sendiri ...."
Berdesis tajam, buru-buru Langga mematikan radio yang sengaja dia nyalakan untuk menghibur dirinya saja. Namun, bukannya terhibur Langga malah galau saat lirik lagu tersebut terdengar di pendengarannya.
"Miris banget, status aja udah nikah tapi di rumah masih aja sendiri buat nyiapin apa-apa, hayati sedih Neng, sampai hati abang ditinggal sendiri di rumah padahal kita masih tergolong pengantin baru ...." cerocos Langga merenungi nasibnya.
"Harusnya kita itu mesra-mesraan atau enggak kita it--"
'Drrttt ....'
Handphonenya bergetar sepertinya kulir paket ada di pos satpam komplek. Nyatanya mereka sudah pindah ke perum yang sudah pasti keamanannya 100% aman, hingga paket dari aplikasi online di titipkan di pos satpam komplek tidak boleh sembarangan orang masuk termasuk abang kulir.
"Yaa? Nanti saya ambil di sana terima kasih ya Ba--"
"Langga! Hei ... Ini aku masa ia nyangka abang kulir sih? Tega banget lagian ini bukan telpon tapi vc," cerocos orang di sebrang sana. Ya kalian juga sudah menduga sebelumnya jika orang ini pasti Aya kan? Ya dugaan kalian benar sekali!
Heh?
Terjenghak terkaget-kaget dengan celoteh itu. Buru-buru Langga mengarahkan kameranya pada wajahnya. Terlihat Aya di sebrang sana tengah memasang wajah kesal mungkin kesal karna dianggap kulir oleh suaminya.
"Maaf ... Aku lagi ngelamun makanya salah ngira, btw kenapa vc? Kangen ya sama aku? Ahh ... Ngaku aja jangan malu-malu gitu aku gak bakal salting sampe banting hp ko, tenang aja ...." kali ini giliran Langga yang terus nyerocos seperti ibu-ibu komplek sedang rumpi.
Tersenyum kecil, setelahnya Aya memasang wajah sedih seharusnya mereka menghabiskan waktu bersama. Namun, kerjaan Aya tidak bisa ditunda jika ditunda dirinya harus membayar denda.
"Kenapa ko diem aja? Eh? Ko muka kamu sedih gitu sih?" tanya Langga tentu saja menyadari raut sedih Aya.
"Aku sedih banget, seharusnya kita habisin waktu berdua'kan? Secara kita masih bisa dibilang pengantin baru. Maaf ya gara-gara kerjaan aku semua jadwal yang kita buat acak-acakan gara-gara aku," ujar Aya sepertinya dia sangat menyalahkan dirinya sendiri.
Tersenyum kecil, berusaha menenangkan hati istrinya di sana. Sejujurnya Langga juga sedih, dan kecewa tapi yah--sudahlah namanya juga kerjaan.
"Gak usah sedih, pokoknya kamu harus semangat, fokus pas nanti pemotretan jadi gak bakal ngabisin waktu banyak. Kalo kamu fokus pasti kerjaannya cepat beres terus bisa pulang cepet deh ...."
.
.
.Dari pada terdiam sendiri di rumahnya, Langga berpikir jika lebih baik dia berbelanja kebutuhan pokok rumah tangganya.
Keluar berencana akan pergi ke super market terdekat Langga hanya mengenakan kaos oblong dilapisi dengan jaket saja tidak lupa celana pendek. Masalah penampilan Langga tak ambil pusing toh tidak akan ada yang perduli dengannya dia hanya sebatas dokter gigi saja bukan model ataupun artis seperti istrinya.
Membuka pintu mobil hitamnya Langga langsung saja tanjab gas, rasanya sangat membosankan dan menyedihkan.
.
.
."Ikan seger atau daging seger ya? Ikan atau daging? Hmm-- pilihan yang sangat sulit," ucap Langga bingung memilih yang mana diantara kedua bahan tersebut.
Trolinya sudah setengahnya terisi, Langga tipekal orang yang loyal jika berbelanja. Buktinya saat ini Langga malah membeli ikan segar dan daging sekaligus.
"Beres juga," ujar Langga berjalan ke arah kasir untuk membayar semuanya.
.
.
.Wajahnya sedang dipolosi oleh berbagai make up, rasanya sangat bosan Aya tidak punya rasa semangat sedikitpun. Ahhkk ... Ingin cepat-cepat selesai.
"Kak Rindu ... Kangen suami di rumah," rengek Aya jika Rindu hanya memutar bola matanya bosan sebab ini bukan yang pertama kalinya Aya mengatakannya. Sedangkan tim make up malah tertawa. Mereka menyangka suami yang Aya maksud adalah pacarnya.
Yaa ... Benar sekali hanya beberapa orang saja yang mengetahui pernikahan dadakan mereka. Baik itu Langga maupun Aya mereka sama-sama menyembunyikan statusnya dengan alasan tak mau banyak berita ataupun artikel yang tidak jelas jika tiba-tiba mereka mengatakan bahwa keduanya sudah menikah mungkin akan menimbulkan opini yang mengiring kepada 'Hamil di luar nikah' kalian tentu saja tidak asing dengan fenomena ini bukan?
"Ahaha ... Kak Aya pacarannya pake mode jaman dulu ya? Si pacar laki di panggil suami terus si pacar yang ceweknya dipanggil istri, udah gak jaman Kak," cibir orang itu, panggil saja dia Nita.
"Terus sekarang lagi zamannya apa?" tanya Aya sebenarnya malas tapi dia tak mau menghiraukan Nita.
"Zaman? Zaman apa ya? Ayang mungkin? Aku gak tau soalnya belum pacaran lagi, ehe ...."
"Dih ...." cetus Rindu ketara sekali tidak menyukai orang itu. Nita!
"Relaya ayok langsung pose!"
Pekerjaan Aya yang seorang model pun dimulai.
.
.
."Punya istri ko males amat Ga? Apa semua kerjaan dia kamu yang kerjain?" sebuah pertanyaan yang langsung di terima oleh Langga saat setelah menurunkan semua belanjaannya.
"Mama?"
"...
Bersambung ....
Assalamualaikum maaf banget baru bisa nyapa sama lanjut lagi ceritanya.
Info aja cerita ini aku revisi ulang ya.. Soalnya kalo tetep dilanjut bakal susah dapet ide kelanjutannya.
Stay terus ya, maaf baru bisa satu Part di up nya nanti di lanjut lagi..
Versi ini gak ada skip satu tahun kemudian tapi masih di tahun yang sama ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
AyLangga : After Marriage
AcakPerjalanan hidup Langga dan Relaya masih berlanjut...