bagian 1

281 4 0
                                    

tidak terasa aku sudah disampingnya, mengingat waktu kami sama - sama satu gereja, dan bercengkrama bersama teman - teman. saling mencuri pandang, sampai akhirnya dia menyatakan cintanya kepadaku.

percikan cinta di mulai saat dia mengajakku ke tempat gereja yang biasa ia datangi dan itu sudah menjadi agenda kami untuk berangkat ke gereja bersama - sama. Ferry dia kekasihku sekarang, aku senang bisa berada disampingnya seseorang yang sangat diam tapi kadang bisa keluar sisi humorisnya.

Ferry adalah kekasih yang sangat menghargainya, tidak pernah memaksakan kehendak apapun, dia sangat mengerti diriku yang memang dari fisik aku tidaklah cantik, lagipula untuk apa menjadi cantik jika hati tidak. ya itu kata - kata yang selalu diucapkan oleh ferry, aku beruntung bisa bersama dia aku beruntung dia memilihku dari sekian wanita yang mendekatinya. walau cobaan silih berganti menghampiri kami. aku sungguh wanita yang sangat beruntung.

"kamu tau nath, kalau kamu itu seorang penyabar" aku menatap matanya dan mendengarkan apa yang barusan ia katakan. " kamu lebih penyabar sayang, kadang aku sedih kenapa keadaan kamu menjadi halangan di hubungan kita ini" tangis ku pilu " mungkin ini jalan tuhan untuk kita lewati, dan lambat laun hubungan kita akan direstui oleh orang tua mu." aku hanya mengangguk dan memeluk tubuhnya untuk menguatkanku.

Pelabuhan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang