12 : Revenge Someone's Death

17K 1K 153
                                    

Hey aku kembali lagi nih 🤩

Bikin target vote minimal 50 aja deh buat next part bisa gak ya🤔 harus bisa dong yuk vote tinggalin jejak untuk update part selanjutnya 😍

Happy Reading!!!

Sedari tadi Anna duduk ketakutan di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi Anna duduk ketakutan di atas ranjangnya. Tatapannya tidak pernah lepas dari anjing serigala yang menemaninya di ruangan itu. Moozer tampak tenang berbaring di atas lantai dengan kedua mata tertutup. Ya, anjing itu sedang tidur siang.

Walaupun sedang tidur, hal itu tidak melunturkan ketakutan Anna pada Moozer. Wanita itu memang sudah berhenti menangis, tetapi tubuhnya masih bergetar ketakutan.

Kondisi Anna saat ini sangat kacau, bagi dari segi penampilan maupun perasaan. Kedua mata gadis itu sembab dan mulai membengkak karena terus-terusan menangis, rambut acak-acakan tak terurus, ditambah bibirnya yang terlihat begitu pucat dan kering menambah kesan mengerikannya wanita itu saat ini. Ia sudah seperti mayat hidup.

Anna mulai memutuskan pandangannya terhadap Moozer. Wanita itu beralih menatap ke sekelilingnya. Dapat Anna lihat ruangan ini dilengkapi CCTV yang setia memantau pergerakannya kapan saja. Ruangan ini tidak ada jendela satu pun karena letaknya yang di bawah tanah, namun ada secuil lubang di dinding yang menjadi sumber masuknya oksigen.

Anna tampak menenggelamkan wajahnya di antara kedua kaki yang tengah dipeluknya. Gadis itu meratapi nasibnya yang begitu malang. Seharusnya saat ini Anna tengah berada di kampusnya untuk mengikuti jam kuliah. Belajar seni musik dan lukis bersama yang lain mampu membuat Anna tersenyum membayangkan. Seni musik dan lukis adalah dua hal yang menjadi peningkat suasana hatinya.

Namun, lagi-lagi senyum Anna harus luntur begitu ia sadar semua itu hanya akan menjadi impian angan-angannya. Keluar dari tempat terkutuk ini saja Anna tidak bisa, bagaimana ia melanjutkan kuliahnya? Rasanya tidak mungkin jika bukan Dexter sendiri yang melepaskannya. Tetapi, rasanya Anna ragu jika Dexter mau melepasnya.

Anna mengusap wajahnya frustasi. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang ada di pikiran Dexter. Banyak sekali pertanyaan yang bersarang di otak cantiknya.

Apa alasan pria itu menculiknya?

Mengapa harus ia?

Apakah pria itu sudah mengenalnya lebih dulu?

Entahlah Anna tidak mengerti dengan situasi yang dihadapinya sekarang. Pria itu benar-benar membuat Anna menderita. Semuanya telah dirampas Dexter. Seketika Anna teringat akan ucapan pria itu sebelum ia diseret ke ruang bawah tanah ini.

"Aku belum merebut semua yang kau miliki Anna. Hanya dirimu dan kehormatanmu yang sudah kurebut. Belum dengan nyawamu dan nyawa kedua orang tuamu!"

Kedua orangtuanya?

Apa Dexter mengenal mereka?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Heartless [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang