Part 10

1.7K 132 0
                                    

Ricuhan terdengar dimana mana dan kagetnya para saksi juga ikut bersuara sehingga keadaan makin tak karuan, tubuh mungil Keiza terdorong kesana kemari bahkan gadis itu tidak bisa mengendalikan badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ricuhan terdengar dimana mana dan kagetnya para saksi juga ikut bersuara sehingga keadaan makin tak karuan, tubuh mungil Keiza terdorong kesana kemari bahkan gadis itu tidak bisa mengendalikan badannya. Tubuhnya gemetar dan lemas bersatu menjadi satu apalagi mendengar pria yang tertabrak itu memakai kaos putih persis seperti Gala tadi. Keiza takut, kalau itu memang Gala.

"Minggir dong, mau liat juga!"

"Awas lah!"

Tubuh gadis mungil itu terhuyung kesana kemari bahkan kepalanya pusing karena tersikut. Langkah demi langkah Keiza hampir sampai di bagian depan namun tiba tiba gadis yang ada di belakang Keiza itu terdorong oleh orang lain alhasil tubuhnya menubruk Keiza, Keiza kehilangan seimbangan dan terjatuh. Lututnya terkena aspal dengan posisinya duduk yang hampir saja terbaring, ia hanya meringis dengan tangis yang semakin pecah. Desakan-desakan itu tidak berakhir begitu saja, tubuh Keiza yang dibawah pun seakan hanya batu kecil diantara mereka semua, tidak ada yang membantu. Semuanya sibuk dorong mendorong untuk sampai ke depan, Keiza hanya bisa pasrah.

Tiba tiba saja tangannya ditarik, ia belum sempat mendongak sang pelaku langsung mengangkat tubuh kecilnya seperti sebuah karung beras. Keiza semakin terisak melihat siapa yang menggendongnya. Pria kaos putih dengan tatapan datar membawa Keiza keluar dari kerumunan dan tangan kiri nya yang dimasukkan ke dalam saku, sedangkan tangan kanannya memegang pinggang Keiza.

Pria itu membawa Keiza jauh dari kerumunan pilihannya adalah sungai yang tak jauh dari rumah kakek. Terdapat bangku disana dan tepat menghadap sungai, pria itu mendudukkan Keiza disana.

"Kita ngapain disini Gal?" Yap, pria itu Gala. Benar-benar Gala yang Keiza pikir tertabrak itu. Gala memilih diam dan duduk di samping Keiza, wajahnya tetap menatap ke depan.

Melihat diamnya Gala, Keiza tidak berani banyak bicara. Mungkin saja pria itu ilfill melihat Keiza menangis seperti habis dipukulin atau mungkin karena Keiza menangis karena luka yang ada di lututnya. Keiza juga tidak tahu apa yang sedang di pikirkan Gala tapi yang jelas Keiza tidak menangis karena alasan itu.

"Lo ngapain ada di kerumunan?" Gala melirik Keiza sekilas, gadis itu tampak gugup tidak tau mau menjawab apa. Kalau dia bilang untuk mengetahui yang tertabrak itu Gala atau bukan nanti pria itu malah mikir Keiza khawatir atau malah mikir hal lainnya.

"Eumm, gak ada. Gue penasaran aja," jawab Keiza sembari menghapus sisa air matanya.

"Liat, lo jadi luka gak jelas gara gara rasa penasaran yang gak berguna itu."

"Emangnya kenapa?" tanya Keiza tak paham.

"Atau jangan-jangan Lo..."

See You AbbiannnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang