Chapter || 9

612 35 0
                                    

Tidak terasa tinggal 3 hari lagi masa libur pesantren selesai dan besok pagi Gus Nabil akan balik ke pesantren karena ada kerjaan yang harus diurus.

Sedangkan Shafira nanti setelah hari masuk yang ditentukan, Shafira akan diantar oleh umi Amira dan abi Husain yang sekalian ingin bertemu dengan besan mereka.

Shafira juga mau menunggu Rafa pulang dari luar kota, dia ingin pergi jalan-jalan berdua dengan kakaknya itu dan katanya besok sore akan pulang.

Sekarang sudah jam 10 malam dan semua orang sudah masuk kedalam kamar masing-masing buat istirahat.

Shafira keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut panjang yang terurai dengan bathrobe yang terpasang di tubuhnya.

"Mas, fotoin aku dong di balkon," pinta Shafira.

"Ngapain foto malam-malam begini, pakai kaya gitu lagi?" Tanya Gus Nabil yang duduk di atas kasur.

"Sekali-kali mas, buat kenangan aja, lagian sudah malam tidak mungkin ada orang yang lihat," kata Shafira.

"Nggak ada," larang Gus Nabil.

"Kalo gitu aku foto sendiri saja," kata Shafira mengambil hp nya yang berada di atas meja belajar dan melepas bathrobe yang dia gunakan.

"Sayang jangan macam-macam," tegur Gus Nabil saat Shafira ingin membuka korden penutup pintu kaca menuju balkon.

Shafira sedang menggunakan baju dinas malam yang begitu terbuka, bahkan bisa dibilang semuanya terlihat dari luar.

Shafira mendapatkan baju dinas malam itu dari umi Amira dan malam ini iseng-iseng Shafira pakai buat menyenangkan Gus Nabil yang besok akan pulang duluan ke pesantren.

"Apaan sih mas, cuma mau foto-foto aja," kata Shafira.

Gus Nabil berdiri dari duduknya dan berlari kecil menghampiri Shafira.

"Nggak sayang, mas nggak ngizinin kamu foto apalagi di balkon," kata Gus Nabil dengan memeluk Shafira dari belakang.

"Cuma sebentar mas, dua foto aja," kata Shafira yang masih mau menjahili Gus Nabil.

"Nggak ada foto-foto," kata Gus Nabil dan merebut hp dari tangan Shafira.

Gus Nabil meletakkan kembali hp Shafira di atas meja belajar dan Shafira membalik tubuhnya menghadap Gus Nabil.

"Kalo gitu aku foto di mata mas saja," kata Shafira dan mengalungkan tangannya di leher Gus Nabil.

Gus Nabil mengambil bathrobe yang Shafira gnatuntg di kursi belajar dan menutupi tubuh Shafira.

"Kita sholat dulu," kata Gus Nabil dan mencium singkat benda kenyal di wajah Shafira.

Senyuman di bibir Shafira terbit dan menganggukkan kepalanya.

Setelah itu mereka mengambil wudhu buat sholat dan malam panjang dan indah mereka lewati bersama, menjadi kenangan sebelum mereka berpisah selama 3 hari kedepan karena Gus Nabil harus pulang duluan ke pesantren.

Skip---------------

Gus Nabil bangun lebih duluan daripada Shafira dan pemandangan pertama yang Gus Nabil lihat adalah wajah damai Shafira yang masih nyenyak tidur.

Gue Nabil menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Shafira dan mencium pipi Shafira.

"Sayang bangun yuk sudah subuh," kata Gus Nabil dengan mengusap lembut pipi Shafira.

"Jam berapa?" Tanya Shafira dengan mata yang masih tertutup rapat keduanya.

"Jam setengah lima," jawab Gus Nabil dan mencium puncak kepalanya Shafira.

INI HIDUPKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang