Part End

2.2K 135 30
                                    

Saat memasuki sebuah klub malam yang bertuliskan 'Akatsuki Paradise' Neji langsung mencari sosok bersurai ungu panjang milik adik sepupu nakalnya. Musik yang menghentak dan berbagai macam bau alkohol sedikitnya membuat kepala Neji pusing. Tapi, dirinya harus menyeret gadis merepotkan itu untuk pulang.

Iris keperakannya bergerak mencari sosok yang di kenalnya dan... gotcha! Gadis itu baru saja masuk bergabung bersama lautan manusia yang sudah menggila di lantai dansa. Hinata pun nampaknya sudah setengah teler dan siapa laki-laki kurang ajar itu. Berani benar memeluk Hinata seperti itu.

Neji mengepalkan tangannya penuh amarah saat pemuda mencium bibir Hinata. Neji berjalan mantap menarik si pemuda lalu memberikan satu bogeman keras pada rahang pemuda merah berengsek itu.

Buk.

Brugh.

Hinata yang terkejut terlihat berusaha menolong pemuda berambur merah itu, namun Neji menariknya lalu menyeretnya keluar dari tempat bising dan berbau yang menjijikan itu.

Hinata yang mabuk benar-benar penurut. Mulutnya memang mengeluarkan protes ini itu tapi mau di apakan pun orang mabuk tidak akan menang melawan orang waras.

"Kau benar-benar menyusahkan, Hinata Hyuuga."

"Hehehe... kenapa kau menggangguku? Dasar menyebalkan."

Menghiraukan celotehan Hinata yang mulai tidak jelas Neji segera melajukan mobilnya menuju rumahnya dengan kecepatan tinggi. Beruntung jalanan terlihat lenggang sehingga Neji mudah melajukan mobilnya yang bebas hambatan.

Brugh!

Tanpa belas kasihan, Neji melempar Hinata di atas ranjang. Neji tidak perduli jika gadis itu mengerang kesakitan karena perlakuannya yang sedikit kasar. Badannya capek dan lelah, terlebih emosinya masih belum stabil setelah melihat kejadian di klub tadi. Untuk itu, sementara dirinya akan membiarkan gadis itu istirahat, karena dirinya pun membutuhkan hal yang sama. Mungkin sisanya akan di urus besok pagi sebelum dirinya pergi bekerja.

Malam pun berganti pagi. Terus terang Neji masih merasakan lelahnya akibat kegiatan keliling Kota mencari keberadaan Hinata semalaman. Pekerjaannya sebagai dokter sangat menuntut dan Neji harus membuat adik menyusahkan itu mengerti tentang pentingnya bersikap baik dan tidak membuat repot seorang Hyuuga Neji.

Waktu masih menunjukan pukul setengah 6 pagi, masih terlalu pagi untuk menyiapkan sarapan sederhana. Sayangnya, pagi ini bukan hanya akan menyiapkan sarapan saja, tapi mengurusi adik mochi yang kini berevolusi menjadi adik nakal plus plus-nya. Tanpa mengetuk pintu kamar Neji langsung masuk dan menemukan Hinata yang masih terlelap di peraduannya. Pakiannya masih sama, dres ketat yang biasanya di lakukan wanita dewasa. Neji mendesah keras menahan semua pemikirannya yang mulai maracau ke mana-mana. Sekarang saatnya untuk memberikan hukuman pada adik nakalnya ini

Neji berjalan cepat menuju kamar mandi mengisi air pada bahtub hingga penuh. Kaki berbalut celana berbahan hitam itu pun beranjak menuju tempat tidur lalu mengangkat tubuh mungil Hinata dengan mudah, membawanya masuk ke kamar mandi.

Byuuuurrr.

Hinata yang terkejut sontak berteriak panik. Air sempat masuk kehidungnya hingga membuat matanya perih. Selain itu, airnya dingin dan membuat tubuh Hinata menggigil.

"A..APA YANG KAU LAKUKAN BERENGSEK?"

Hinata terengah menatap tajam pria dewasa yang bersidekap menatapnya datar.

"Segera selesaikan mandimu! Ada masalah yang harus kita diskusikan terutama dengan perbuatanmu semalam."

"SIALAN!! KAU..."

Adik NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang