Chapter 2 : Cemburu

2 0 0
                                    

Bagas tampak sibuk mengetik sesuatu di ponselnya . Rupanya dia sedang mencari tiket bioskop di suatu e-commerce .
" Ah akhirnya ketemu , ajak Hana ah ."
Dia pun bergegas menuju kamar sang adik .Sembari membawa nampan makan siang adiknya .
Di ketuknya pintu kamar adiknya yang bercat putih .
" Masuk kak "
" Kakak bawa makan siangnya dek . Kakak taruh di meja ya . "
Bukannya menjawab, Hana beranjak menuju kamar mandi .
" Ga pernah berubah ."
.
.
.
15 menit berlalu muncul Hana dengan kaos rumahan berwarna biru dipadukan dengan hotpants jeans . Bagas hanya menatapnya dengan was was .
Sexy juga . Pikirnya kotor.
Dihampiri sang kakak yang tengah menatapnya dengan intens .
" Kenapa kak ngeliatnya gitu banget ."
" Ah enggak . Barusan kakak liat ada film baru di bioskop . Mau nonton ?"
" Kak Bagas ngajak adek ? Kenapa ga sama cewek kakak aja ?"
Bagas bingung menjawabnya .
Iya juga . Kenapa malah ngajak Hana . Kenapa ga ajak Sintha aja .
Bukannya menjawab , Bagas malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
.
.
.

Bagas POV

Rencananya hari ini mau ajak Hana ke bioskop , ga jadi malah dia balik nanya . Kenapa ga ajak Sintha ? Bener juga sih apa yang dia bilang .
Cuma kan aku mau ajaknya Hana bukan Sintha .
Padahal tugas ku dari dosen pembimbing tadi masih ada yang harus di revisi ulang , tapi malah ngajak adikku ke bioskop .
Yaudah deh mending lanjut ngerjain tugas aja .
Bagas POV End.
.
.
.

Bagas sibuk menyusun beberapa buku cetak yang dia bawa dari kampusnya . Jam di dinding menunjukkan pukul 11 malam , tapi dia masuk sibuk berkutat dengan laptopnya .
" Akhirnya kelar juga . Besok libur dan bisa istirahat di rumah . Kira kira Hana udah tidur belum ya ?"
Dia pun beranjak menuju kamar sang adik yang ada di sebelah kamarnya .
Di bukanya pintu bercat putih itu dan menampakkan sang adik yang sudah tidur sejak pukul 9 malam .
Dengan hati hati, di tutupnya pintu sang adik .
" Sudah tidur rupanya . Kalo diliat begini , manis juga . Have a nice dream , sweet heart ."
.
.
.

Cahaya matahari masuk dari sela sela tirai kamar Hana yang dimana sang empu masih tertidur dengan lelap .
Tidak berapa lama di ketuknya kamar sang adik oleh Bagas .
" Dek , udah pagi . Kamu mau ikut kakak jogging ?"
Tidak ada jawaban dari dalam .
Mungkin masih tidur .
Bagas bergegas turun kebawah dan pergi jogging di sekitar taman kota .
.
.
Suasana begitu ramai di taman kota , meskipun di tengah pandemi banyak warga yang memanfaatkan taman kota untuk berolahraga dan berkumpul bersama keluarga.
Keluarga ya ...
Semenjak mama wafat dan papa di London rumah sepi sekali cuma aku dan Hana . Sudah lama sekali aku lupa apa namanya keluarga .
Tampak dari kejauhan muncul seorang gadis mengenakan pakaian santai sembari berlari kecil menghampiri Bagas .
Sintha Utami adalah tunangan Bagas yang di jodohkan papanya tahun lalu . Bagas mau tidak mau menerima kemauan sang papa demi kerjasama perusahaan papanya dan keluarga Sintha .
" Eh Sintha . Sama siapa kesini ?"
" Bawa mobil dong . Kamu sendiri aja . Aku temani kamu ya Bagas ."
Mereka berdua mulai berlari kecil disekitar taman .
Sintha lebih banyak berbicara ketimbang Bagas yang sesekali menjawab apa yang Sintha bicarakan .
" Aku pulang dulu ya Sintha. Kamu mau mampir ke rumah ?"
" Ah usul yang bagus . Sekalian ketemu calon adik ipar ."
.
.
.
.
Hana baru membuka matanya di liriknya jam di dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi .
Dengan terburu buru dia menuju kamar mandi dan beberapa menit kemudian sudah berpakaian rapih untuk jogging bersama Bagas .
Dilihatnya kamar Bagas yang ternyata sudah kosong
" Yah kesiangan berarti ."
Tidak berapa terdengar suara perempuan dan laki laki dari lantai 1 yang rupanya adalah Bagas dan Sintha .
Dengan segera Hana turun kebawah dan menghampiri Bagas " kak Bagas darimana ?"
.
.
.
To be Continue

Love SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang