Chapter 4 : Kerinduan

0 1 0
                                    

" Mungkin benar apa yang papa bilang , aku pembawa sial ."
.
.
.
.
Di rumah yang begitu besar keduanya sibuk menyambut sang tuan rumah yg sebenarnya .
Aji Widiatmaja , baru bisa bertandang kerumahnya sekian tahun meninggal Indonesia dan memilih menetap di London .
Setelah kehilangan sang istri tercinta , dia lebih banyak menghabiskan waktunya mengurus perusahaannya yang berada di London .
Kehadiran sang papa yang mereka rindukan ada disini . Tapi ada raut wajah yang berbeda . Tidak seperti Bagas yang begitu terkejut sekaligus senang , Hana malah tampak sedih .
Dia memilih untuk melanjutkan membuat kue nya ketimbang di acuhkan sang papa yang begitu membencinya .
.
.
.
Aji sibuk memasukkan beberapa koper yang dia bawa dari bandara bersama supir pribadinya .
" Kenapa papa ga ngabarin Bagas kalau mau ke Indonesia ?"
" Kejutan . Gimana kabar kamu ?"
" Sehat pa , gimana keadaan papa di London ? Maaf Bagas jarang kasih kabar ."
" Baik . Papa mengerti ."
" Yasudah Bagas tinggal dulu ya pa , ada urusan di bawah ."
Aji hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban .
Kedatangan sang papa yang begitu mendadak membuat keduanya agak terkejut .
Di dapur , Hana sibuk menghias kue black forestnya dengan beberapa ceri . Tidak berapa lama Hana membawanya beserta teh hangat ke ruang tamu .
" Papa kemana ..."
" Ada dikamar nya . Coba kesana ."
Hana hanya diam tanpa menjawabnya . Bagas sudah tahu apa respon Hana selanjutnya .
Aku hanya pembawa sial di keluarga ini . Baginya aku tidak lebih hina dari sebuah kotoran hewan .
.
.
.

Waktu makan malam pun tiba dan menghidangkan banyak makanan di meja makan .
Kehadiran sang papa membuat Bagas menyewa sebuah katering untuk membuat perjamuan .
Padahal di rumah besar itu hanya ada mereka bertiga .
Hanya ada suara sendok dan garpu yang saling berdenting satu sama lain .
Di tengah keheningan , bunyi ponsel Hana memecah keheningan diantara mereka bertiga . Hal itu membuat papanya marah karna mengganggu acara makan mereka .
" Berisik ."
" Ah maaf , ini telfon dari teman Hana . Hana permisi . "
Sang kakak hanya menatap sedih kepergian adiknya .
.
.
.
Di kamarnya Hana mengangkat telfon yang tidak dia kenal .
Siapa ya nomernya asing .
" Halo ?"
" Ha..halo , maaf ini siapa ?"
" Ini aku Dimas , kamu ga ingat ?"
Dimas ?
" Maaf Dimas siapa ya ?"
" Ah .. Dimas ketua kelas . Maaf , besok kita kumpul di ruang OSIS jam 10 pagi ."
" Astaga .. maaf Dimas aku lupa menyimpan nomer kamu ."
" Iya gapapa . Makasih ya . Maaf menggangu"
Panggilan pun berakhir .
Tanpa dia sadari di depan pintu kamarnya ada sang kakak yang mendengar percakapan mereka berdua sedari tadi .
.
.
" Jadi ..adikku sudah punya pacar ?"
To Be Continue ..

" Cie Cemburu ."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang