Two

7.9K 939 53
                                    

Pagi hari telah tiba, sinar mentari mulai nampak memasuki celah jendela, membuat seseorang yang masih bergelung dengan selimut itu terusik.

Kelopak mata Kaelis bergetar kemudian mulai membuka. Matanya menyipit karena sinar matahari.

"Eungh... Udah pagi ternyata, Hoam..... " Kaelis mulai bangun dari tidurnya, sambil menguap karena kantuk. Kemarin malam dia tidak bisa tidur karena masih syok hingga jam 3 pagi dia baru tertidur.

Kaelis melirik jam weker, pukul 06.20.

Ting!

[Selamat Pagi Tuan Rumah!]

" Hoam.... Pagi Siren.. " jawabnya dengan nada mengantuk.

[Anda masih mengantuk Tuan? Apakah anda butuh pil agar tidak mengantuk? Jika iya maka pengurangan sebesar 10 Poin]

"ya... Aku butuh itu. Berikan padaku."

Pengurangan 10 Poin untuk Pil penghilang kantuk

Selesai✔️

Pluk

Di telapak tangan Kaelis terdapat satu butir pil kecil, yang langsung Kaelis telan bersama air yang terletak di atas nakas.

[apa anda ingin mengecek 'Status Window' tuan?]

"Nggak usah, nanti gue malah kesel liat status gue. Lagian gue mau siap-siap mandi mau sekolah nanti malah telat lagi." Kaelis beranjak berdiri dan menuju ke kamar mandi.

👻👻👻

Tuk

Tuk

Tuk

Kaelis menuruni tangga menuju ruang makan.

Disana terdapat kakaknya, Andrean Revaldi Zyxon. yang sudah terduduk anteng di meja makan menyantap sarapannya.

Kaelis duduk dikursi yang berhadapan dengan kakaknya. Setelah itu makan dengan tenang.

Tapi baru beberapa detik, dia merasa ada yang menatapnya intens. Dan saat dia mendongak, ternyata kakaknya tengah yang menatapnya.

"ada apa?" tanya Kaelis dengan alis yang terangkat.

Tiba-tiba kakaknya memalingkan muka darinya, "tidak ada." jawabnya singkat.

'cantik'

Telinga kakaknya memerah membuat Kaelis semakin mengangkat alis bingung. Tapi Kaelis mengangkat bahu acuh dan kembali memakan makanannya.

Tatapan Valdi kembali mengarah pada adiknya, tatapan memuja dan sayang dilayangkan pada Kaelis yang sekarang sedang asik memakan makanannya. Sayangnya Kaelis tidak menyadarinya.

"..."

"..."

Saat Kaelis telah selesai memakan sarapannya, dia segera berdiri dan berbalik. Tapi belum juga melangkah, sebelah tangannya dicekal sang kakak.

Kaelis mendengus, "mau apa lo?" tanyanya sarkas.

Wajah Valdi mengerut tak suka dengan gaya bahasa adik manisnya kepadanya. "bicaramu Kaelis, yang sopan sama abang."

Kekehan sinis keluar dari bibir merah alami Kaelis, "sudah gue bilang kan, kita nggak sedekat itu untuk gue manggil lo abang, sialan."

Cengkeraman Valdi semakin menguat kala mendengar umpatan dan nada kasar yang keluar dari bibir manis Kaelis.

Gue Masih Normal!!! [BL] [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang