Eleven

5.5K 540 68
                                    

~

Melihat kehadiran Valdi dan beberapa bodyguard di belakangnya, kedua kaki Kaelis mulai ancang-ancang untuk lari ke arah sebaliknya.

Tapi baru saja dia berlari beberapa langkah, kerah bajunya sudah ditarik menuju tempat Valdi.

'Bodyguard-nya ngeselin, masa gue dibawa kek ngangkat kucing (눈‸눈)'

Kaelis cemberut dengan tatapan kesal menatap Valdi yang sayangnya Kakaknya itu.

Valdi menatap adiknya penuh intimidasi, "kenapa kamu disini Kael?" Ucapnya dengan nada rendah dan berat.

Karena begitu mencolok, mereka menarik perhatian sekitar. Bagaimana tidak, seorang anak lelaki dikelilingi pria-pria besar apalagi dengan suasana mencekam itu.

Kaelis memandang malas pria didepannya, "gue ada urusan." Jawabnya cuek.

Valdi mencengkram dagu Kaelis kasar dan menatapnya tajam, "urusan apa, hm~"

Kaelis meringis merasakan sakit menyengat di dagunya, "bukan urusan lo!" Teriaknya kesal.

Lama-lama ngeselin juga orang-orang disekitarnya, sumpah dia pengen balik dunianya dulu aja.

Valdi melepaskan cengkramannya pada Kaelis dan memerintahkan salah satu bodyguard untuk membawa Kaelis memasuki mobil.

Kaelis dengan brutal memberontak, sorry saja nih ya, dia masih pengen kluyuran mumpung dia berada diluar. Soalnya kalo udah di rumah tuh hawanya mager mulu, pengen tiduran terus. Apalagi kalo udah ketemu kasur tercintaᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ

"Lepasin gue bro, gue masih pengen diluar.. Jalan-jalan muter kota, lo gak kasian sama gue apa." Kaelis mengajak bicara bodyguard yang berada di samping kanannya dengan akrab walaupun dia sama sekali tak mengenal.

Sedangkan bodyguard yang di ajak bicara itu hanya mengacuhkan tuan muda satu itu, tapi jika dilihat lebih teliti, maka bisa dipastikan bibir bodyguard itu sedang berkedut menahan geli dengan tingkah Kaelis.

Kaelis yang tak mendapat respon mengalihkan pandangan ke depan dan mendecih kesal.

"Cih, dasar kacang." Gerutunya dengan muka tertekuk.

Setelah Kaelis masuk mobil dengan Valdi disampingnya, mobil itu segera melaju menuju kediaman Zyxon.

Sambil bersidekap dada Kaelis dengan wajah julid menatap lurus kedepan.

"Gimana lo tau gue ada disini?!"

"Menurutmu?"

Nada menantang keluar dari belah bibir Valdi.

Kepala menoleh ke samping menatap Valdi penuh permusuhan, "lo pasti nyadap ponsel gue kan?! Ngaku lo!"

Valdi menyeringai membuat Kaelis seketika memasang wajah datar.

"Penguntit."

Valdi tertawa kecil memandang adiknya yang kembali menatap depan. Lihat wajah cemberutnya itu, sungguh imut sekali membuatnya ingin mencium dan menggigitnya sampai puas.

Diraihnya kedua tangan Kaelis dan merematnya, "apa salahnya abang mengawasi adik manis abang sendiri?"

Mendengar nada bicara Valdi seketika  Kaelis menghempaskan tangannya yang dipegang Valdi lalu menatap horor kakaknya itu.

"Anjir, jijik gue dengernya."

Kaelis meringkuk semakin memojok saking merindingnya, Ya Tuhan.. Dia ini nyasar di dunia apa sih?! Lama-lama Kaelis jadi ketakutan sendiri.

Perasaan di dunianya dulu, manusia pada normal deh, gak aneh-aneh kayak disini. Beneran deh, Kalo dihadapin hal-hal kayak gini terus bisa-bisa mati muda dia. Siren.. Tolong bawa gue balik aja...!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gue Masih Normal!!! [BL] [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang