BLACKPINK
Thriller, Horror, Misteri, School-life
Anne tahu ada yang tidak beres dengan bangunan tempatnya menuntut ilmu. Kejadian itu dimulai setelah kedatangan alumni tampan bernama Jacko. Berbagai peristiwa diluar nalar silih berdatangan dari hari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dari orang yang pakai jas dan topi hitam itu." Anne mengikuti pandangan mama nya. Dari kejauhan, mata Anne menangkap sosok bertubuh tinggi besar dengan penampilan serba hitam tengah berjalan menjauhi halte.
***
Rintik gerimis tipis tampak samar ketika tersorot cahaya lampu jalanan. Awan hitam semakin menumpuk di langit,namun hujan tak kunjung datang.Di bawah atap halte bus,Anne sudah tak sabar menanti hujan deras turun, dan kemudian segera reda.Hampir setengah jam ia berteduh di halte bersama mamanya, untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba hujan deras muncul.
"Bosan Ma, jalan aja yuk," ajak Anne memohon.
"Bentar Ann,kalau tiba-tiba di jalan hujan kan repot. Susah nyari tempat teduh disekitar sini." Anne menghembuskan nafas kasar.Benar kata mamanya, mencari tempat teduh di Bukit Darkness memang susah. Dapat halte bus tua saja sudah beruntung.
"Salah mama udah ngajak kamu ke air terjun padahal cuaca mendung," sesal mama Anne, mengingat saat-saat mereka berdua tengah asyik memotret air terjun, namun gerimis mendadak muncul dan mengacaukan segalanya. Terpaksa mereka harus berjalan kaki pulang ke penginapan. Walaupun jarak nya dekat, jalanan berlumpur dan becek menjadi penghalang untuk menuju ke penginapan. Dan bodohnya, Anne tidak kepikiran untuk membawa payung.
"Anne, wow... wow... wow... daebak!" Seru mama Anne heboh. Anne menoleh dan mendapati mamanya tengah menunjuk-nunjuk sebuah poster dengan background hitam.
"Kamu harus pindah ke sini, harus!!!" Tegas mama Anne, memaksa.
"Mama dapat itu darimana?" Tanya Anne, bingung. Entah mengapa di pikirannya langsung terbesit pertanyaan itu.
"Dari orang yang pakai jas dan topi hitam itu." Anne mengikuti pandangan mama nya. Dari kejauhan, mata Anne menangkap sosok bertubuh tinggi besar dengan penampilan serba hitam tengah berjalan menjauhi halte. Dibawah naungan payung kelabu sosok itu menembus gerimis yang semakin deras dan menghilang di tikungan jalan, bagai tertelan pohon sequoia yang berdiri tepat di pinggir tikungan.
...
Heart high school atau lebih populer dengan sebutan HHS. Salah satu sekolah favorit dikawasan bukit Darkness. Bukan karena prestasi atau fasilitasnya. Melainkan karena rumor tentang kakak kelas tampan yang bersemayam disana. Membuat remaja perempuan mencantumkan HHS di list sekolah impian mereka.
Yang Anne tau HHS hanya legenda fiksi yang meracuni otak teman-temannya saja. Nyatanya, HHS benar-benar ada. Poster yang didapatkannya di halte bus menjadi salah satu bukti. Dan sekarang, Anne telah menjadi salah satu penghuni HHS. Jika teman-temannya tau pasti satu sekolah akan heboh. Anne tidak suka kehebohan dan ia memilih untuk merakasiakannya saja.
