PL 6

94 9 3
                                    

Happy Reading

Beberapa bulan kemudian

Rumah sakit, kembali kepada rutinitas aku sebagai seorang dokter. Memeriksa pasien, memantau pasien, dan juga memberikan penanganan medis untuk pasien. Aku sering berpapasan dengan Angga, namun aku memilih untuk diam dan mengabaikannya. Salsa? Aku memilih untuk menggantinya. Aku kerap melihat Salsa dan Angga berdua, namun sudah tidak ada sakit atau dendam dalam diriku. Karena apa? Karena ada seseorang yang mengatakan bahwa ketika kita sudah ikhlas untuk melepaskan seseorang apalagi dia yang sudah menyakiti, percayalah hidupmu akan jauh lebih baik dan juga indah. Dan aku percaya itu.

"Halo? Kamu dimana? Di rooftop rumah sakit? Oke aku kesana sekarang." Aku mengangkat telepon dari seseorang.

Aku berlari ke lift, menekan tombol lantai 20. Aku gembira. Tidak sabar menemui laki-laki itu di rooftop. Ketika lift terbuka, aku melihat laki-laki memakai jaket berwarna navy. Aku sontak berlari dan berteriak "Bay!"

Laki-laki itu menoleh dan tersenyum.

"Kok kamu bisa tau rumah sakit tempat aku kerja? Perasaan aku ga kasih tau, kamu juga ga nanya." Aku penasaran

"Dari mama dan papa kamu, tadi aku kerumahmu. Mereka bilang kamu masih di rumah sakit, jadi yaudah aku nyusulin kamu kesini aja. Alamat rumah yang kamu kasih dulu." Jawabnya

"Ohh jadi kamu udah kerumah. Gimana papa mama aku masih inget ngga sama kamu?"

"Awalnya lupa, tapi setelah aku ngomong kalo aku pernah kamu pukul waktu dulu mereka baru ingat" gurau Bayu

"Hahahahaha.... Itu emang lucu sih. Ga bakalan dilupain" aku tertawa sambil memukul lengan bayu.

Bayu menangkap tanganku, mulai menggandeng tanganku. Menatap dalam mataku, ia mulai berbicara

"Aku senang kamu bisa tertawa lagi nov, kamu udah ngalamin banyak lika-liku dalam pekerjaan ataupun percintaan. Kamu harus tetap semangat, harus tetap ceria seperti sekarang."

Aku hanya terdiam. Tiba-tiba bayu berlutut di depan ku dengan tangan kanan mengambil sesuatu di balik saku jaket. CINCIN!

Ia berlutut dengan kotak cincin ditangannya. Ia berkata,

"Kamu alasan aku menjadi seorang fotografer, kamu alasan aku berani untuk mengambil berbagai resiko dalam hidup. Ketika kita lulus dan kita hilang komunikasi, aku bingung harus mencari kamu kemana. Tapi tiba-tiba tanpa sengaja kita bertemu di sebuah pulau yang indah, entah itu rencana atau memang takdir Tuhan yang mempertemukan kita. Aku dengan hobi ku bertemu kamu yang sedang dipatahkan. Aku mencintai kamu Novania, lebih dari apapun. Mencintai kamu mulai dari kita SMA, dan menjadi lebih mencintaimu ketika kita bertemu di Lombok. Kamu adalah hal berharga yang hadir dalam kehidupanku. Kamu adalah anugerah Tuhan yang tidak akan pernah aku lepas dan aku sia-siakan. Aku sudah meminta restu dan izin dari orangtua mu. Dengan izin mereka, perkenankanlah aku Bayu Anggara untuk menjadi suami mu. Dan berkenanlah kamu Novania Putri untuk menjadi istriku. Nova, maukah kamu menjadi pendamping hidupku? Berjalan mengarungi dunia bersamaku? Menciptakan berbagai momen dengan kamera usangku?" pinta Bayu

Aku menangis. Menatap mata Bayu yang mengisyaratkan kesungguhan dari hatinya. Apakah aku harus menerimanya? Apakah aku sudah siap? Aku membuang semua ragu dalam pikiranku.

Hatiku yakin, aku akan mengikuti kata hatiku. Aku menarik nafas panjang sambil menutup mata. Aku menatap bayu yang masih berlutut di depanku.

"YES" Jawabku

Mata Bayu berkaca-kaca mendengar jawabanku. Ia lalu memasangkan cincin di jari manisku. Ia berdiri dan langsung memelukku. Aku lantas membalas pelukannya. Mencium bau parfum yang sudah lama tidak aku rasakan. Kami bahagia, kami siap menciptakan kehidupan yang indah. Tidak perlu hidup sempurna, cukup selalu berusaha agar hidup kita selalu menjadi lebih baik.

Semua kehidupan yang ada di dunia ini sangat berharga, kita hanya perlu bersyukur dan menghargai dengan apa yang kita miliki dalam hidup ini. Setiap orang akan memiliki jatah untuk mendapat kebahagiaan. Kita hanya harus lebih banyak bersabar jika memang kebahagiaan kita tidak kunjung datang. Tuhan menciptakan kehidupan manusia dengan berbagai versi, namun jika kita mau berusaha aku yakin versi hidup kamu akan menjadi lebih indah dan menjadi lebih baik.

**END**

PRECIOUS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang