3. Because of You

56 2 1
                                    

Kali ini aku mau ikut-ikutan salah satu penulis favoritku di wattpad Wkwkwk...
Jangan lupa vote dan comment ya

Happy reading...

~~~

Kamu duduk di bawah pohon dengan teman-temanmu. Kamu tertawa, tertawa lebar sekali.

Kamu memang tipe orang yang ceria dan kudah bersosialisasi. Maka tak heran jika begitu banyak teman ada di sekelilingmu.

Kamu tersenyum kepadaku saat kamu menyadari keberaanku disini. Kamu memalingkan wajahmu kepada teman-temanmu. Sepertinya kamu sedang pamit untuk menemuiku.

"Ada yang ingin kamu sampaikan? Kenapa kamu memintaku untuk menemuimu disini" tanyaku ketika kami sampai di taman belakang sekolah.

Kamu tersenyum lembut. Lalu menyelipkan rambut ke belakang telinga, karena menghalangi pandanganmu.

Kamu menghela napas panjang. Sepertinya kamu sedang berusa menenangkan diri.

"Kamu tahu kalau aku suka coklat?" Tanyamu. Ah tentu saja aku tahu, bahkan sangat tahu.

"Bagaiman bisa aku tidak tahu jika dulu kamu dari dulu kamu selalu menangis jika minta coklat tapi tidak aku belikan."

---

"Oni, ayo kesana Ina mau beli coklat" kamu menarik lenganku ke sebuah toko coklat.

"Ina, kita udah telat, nanti dihukum sama bu guru" ujarku. Yap, saat ini kami-aku dan ina- sedang berangkat kesekolah.

Kami sekolah di SD Bhineka. "Tapi ina pengin coklat" pintamu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Tapi kita harus cepet sampai sekolah inaaaa..." ujarku sesikit kesal karena sikapmu.

Air matamu yang sejak tadi memang sudah terbendung akhirnya jatuh juga. Kamu memang tidak berlari. Tapi kamu berjalan di depanku dengan tangis sesegukan.

"Na, jangan kamu jangan marah dong. Tadi kan kita udah mau telat ke sekolahnya" kamu tetap berjalan di depanku dengan bibir manyun.

"Na, jangan ngambek dong.. aku punya coklat nih buat kamu" ya, tadi saat istirahat aku sempat membeli coklat di toko tadi, walau aku harus berlari-larian karena jarak sekolah dan toko tadi yang cukup jauh.

Kamu bernalik badan dengan mata berbinar. Aku pun memberikan coklat itu kepadamu.

"Oni makasih" ucapmu tulus. Aku mengangguk lalu kita kembali berjalan bersampingan dengan kamu yang sibuk memakan coklatmu itu.

---

Kita tertawa saat mengingat masa kecil kita yang lucu. "Yah, dan kamu selalu menyogokku dengan sebatang coklat." Ujarmu lagi.

"Itu karena memang hanya coklat yang bisa meluluhkan hatimu."

"Ternyata kamu tidak sepenuhnya mengerti aku." Ucapmu tak mengalihkan tatapanmu dariku.

Aku mengernyit bingung, aku tidak tau apa maksud dari ucapanmu barusan.

"Maksudmu?" Tanyaku.

"Menurutmu, apa yang membuat aku lebih suka bermain kelereng, panas-panasan saat main layangan, basah-basahan saat memancing ikan."

Kamu memberi jeda sedikit pada ucapanmu "apa yang buat aku selalu berusaha agar pandai memanjat pohon, bermain bola meski sering terjatuh, selalu meminta agar satu sekolah denganmu."

Aku makin bingung dengan ucapanmu. Aku tak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan.

"Memang kenapa?" Tanyaku lagi. Kamu tersenyum kecil, menghela napas.

"Kamu tahu Don, semua itu aku lakukan karena kamu. Karena aku ingin bisa selalu ada di sampingmu." Jelasmu yang membuatku terdiam.

Entah dari mana, ada getaran yang membuat hatiku menghangat, tapi juga bingung. Apa yang membuat kamu ingin selalu berada di sampingku.

"Kamu pasti bingung, alasanku ingin aelalu bersamamu" ucapmu lagi.

"Itu karena aku suka kamu.. ah tidak tidak.. sayang bahkan cinta. Aku mencintaimu Doni Alexando."

Apa ini? Apakah aku sedang tertidur? Apakah telingaku bermasalah? Kamu? Isna Permata Utami, mencintaiku? Dan dia yang menyatakannya terlebih dahulu.

"Kamu selalu seperti itu. Selalu menjadi yang pertama. Ckck"

Yah kamu memang swlalu menjadi yang pertama seperti dulu saat pesta ulang tahunmu di pantai. Aku berniat memberimu seikat balon cukup banyak.

Tapi ternyata kamu memberiku balon terlebih dahulu. Dengan rambut ikalmu, baju pink dan sepatu fantofelmu, tidak lupa senyum lebarmu. Kamu terlihat sangat manis.

Aku kembali memandangmu. Kamu mengernyitkan dahi bingung. Aku tersenyum lalu menarik kedua tanganmu dan meletakannya di dadaku.

"Kamu merasakannya? Detakan itu selalu ada setiap aku berada di dekatmu" ujarku, kamu menatapku dengan mata melebar dan mulut sedikit terbuka.

"Aku juga mencintaimu Isna Permata Utami. Sejak dulu, aku tak tahu pasti kapan perasaan itu muncul. Yang jelas pernyataanmu tadi membuat aku bukanlah yang menyatakannya terlebih dahulu"

Kamu tersenyum "kamu mencintaiku? Sungguh?" Tanyamu semangat.

Aku mengangguk dan tersenyum. Lalu kamu berhambur ke pelukanku.

Aku sedikit kaget karena perbuatanmu yang tiba-tiba. Namu aku pun membalas pelukanmu, dan mengelus rambut panjangmu.

"Aku sangat mencintaimu" ucapmu dalam pelukanku. "Aku sangat sangat sangat mencintaimu" ucapku tak mau kalah.

Aku tak tahu kalau pada akhirnya cinta pertamaku terbalaskan. Kamu yang selalu ada untukku, dan juga keinginanmu untuk selalu bisa bersamaku, akan aku wujudkan.

Suatu saat nanti aku akan mewujudkannya sayang.

~End~

~~~
4 April 2015

Maaf ye kalau gaje, atau malah ada yang nggak mudeng sama jalan ceritanya.
Ini juga nggak tau kenapa tiba-tiba bikin cerita kaya ini.
Padahal cerita yang lain belum kelar hadeh maafkan daku kawan..
Ini selingan juga sih lagi liburan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang