07. Dihukum Bareng

55 5 25
                                    

Ditulis oleh: Awliyaslv_

“Terlalu banyak ketakutan di diri gue, sampai gue gak tahu harus dengan cara apa gue menghilangkannya.

-Azalea Nagieza Hanggini-

🌻🌻🌻

07. DIHUKUM BARENG

Azalea berlari sekuat tenaga untuk mencapai sekolahnya. Ia terpaksa melakukan ini karena angkot yang ditumpanginya tiba-tiba mogok di tengah jalan. Namun, sayangnya usahanya untuk sampai di sekolah tepat waktu belum berhasil.

Azalea tetap terlambat.

Cewek itu membungkukkan badannya sambil memegangi lutut, mencoba mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Disaat yang bersamaan, seorang siswa datang dengan motor ninja berwarna hitam.

Refleks, Azalea menolehkan kepala.

Sial, cowok itu lagi, rutuk Azalea dalam hatinya, tatkala mengetahui bahwa Alder lah yang datang.

"Lo telat juga?" tanya Alder saat menyadari keberadaan Azalea.

Azalea tidak menyahut, ia memilih menghampiri satpam yang tengah berjaga di posnya.

"Anjir, gue dikacangin," gumam Alder yang kemudian menyusul Azalea yang terlihat sedang bernegosiasi dengan satpam, agar diizinkan masuk.

"Saya mohon kali ini aja, Pak. Saya ada ujian di jam pertama." Azalea memohon.

"Maaf, Dek. Gak bisa," tolak satpam tersebut.

Azalea tampak menghela napas pasrah, membuat Alder berinisiatif untuk ikut membujuk sang satpam.

"Kasih masuk aja, Pak," ucap Alder.

"Maaf, Mas Alder. Saya teh gak berani. Takut dimarahin Bu Wening."

"Pak Samin gak usah khawatir. Biar saya yang tanggung jawab."

Satpam itu tampak berpikir, sebelum akhirnya menyetujui permintaan Alder. Namun, ketika Pak Samin sudah mau membuka gerbangnya, Azalea malah menghentikannya.

"Gak usah, Pak. Saya gak mau Pak Samin dimarahi Bu Wening. Saya gapapa pulang aja. Lagipula ini juga kesalahan saya."

"Lo gila? Kan katanya lo ada ujian. Udah dikasih masuk, nih."

DANDELION [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang