Sudah dua hari berlalu sejak Jamal tak lagi mengganggu Dimas di jam istirahat seperti biasanya
Dimas bertanya dalam batinya,kok tumben si Jamal gak ke ruangannya??
bukan apa apa mau bagaimanapun Jamal juga masuk ke dalam jajaran temannya,takut aja gitu gak masuk kerja gara ya misal..sakit??
Dimas berusaha menepis pikirannya mengenai Jamal,ya mungkin aja lagi sibuk kan??atau...Jamal udah sadar??entahlah ada bagusnya juga jadi istirahat kali Ini dapat Dimas habiskan dengan tenang
sambil mengaduk kopi,pikiran Dimas kembali melayang
seperti.....ada yang kurang,pasalnya ia tak pernah lagi membuat kopi di pantry,mungkin ini pertama kalinya??karna biasanya Jamal yang selalu membawakan kopi ke mejanya
Ada rasa yang berbeda saat Dimas mencoba kopi buatannya sendiri
rasanya tak sama....padahal Dimas tau seleranya, tapi kenapa kopi yang ia buat tak senikmat buatan Jamal??
yang tau tentang selera dan tubuhnya adalah Dimas sendiri..namun kenapa Hal selera Dimas lebih menyukai kopi luak putih susu buatan Jamal?
"oh Dimas,tumben ke pantry?pacar kamu ga masuk kah??" Sebuah suara berat nengintrupsi Dimas
di lihatnya pak Cahyo kepala bagian yang kini tengah menyesap teh buatan mbak wendy kekasihnya
"Jamal bukan pacar saya pak,ya..saya gatau Jamal masuk atau gak,ya mungkin ga masuk" ucap Dimas tenang sambil menyeruput kopinya
"loh...perasaan tadi...tadi saya liat Jamal kok di mejanya"Ucap pak Cahyo sambil memgambil cockies yang menjadi menu camilan di kantor siang ini,ini spesial karna buatan mbak wendy
Dimas menghela nafas,benar..apa yang di harapkan dari spesies buaya darat seperti Jamal??mana mungkin ia serius padanya kan??Jamal lagi kagi hanya memainkan hatinya
ya Dimas akui jika dia.... sedikit berharap dari Jamal...entahlah mungkin karna ia rindu dengan kopi buatan Jamal?karna pria itu yang mengerti seleranya
Dimas curiga Jamal memasukan narkotika ke dalam kopinya... membuat Dimas kecanduan
tak ingin terlarut dalam pikirannya soal Jamal Dimas permisi dan kembali ke mejanya.
........................
"Jamal?" panggil Dimas saat melihat siapa yang menubruk nya tadi
"oh Dim.." Jamal mendukan kepalnya
"maaf"Ia buru buru berlari ke mejanya sebelum Dimas menahannya
belum sempat Dimas menahannya,Jamal sudah menghilang di balik pintu
"kenapa sih?" Tanya Dimas pada dirinya sendiri
ini sudah hari ke 5 Jamal tak lagi memgantarkan kopi ke mejanya,tak mengganggunya juga,bahkan untuk melihat Jamal di kantor ini Dimas jarang melihatnya
Mungkin...Dimas terlalu berharap pada Jamal yang lagi lagi hanya memainkan hatinya
"Iya kah??mbak ros??"
suara dua orang yang sedang bergosip ria di belakanganya menarik perhatian Dimas di liriknya ada mbak lilis dan mbak wendy yang sedang bergosip
"mbak ros kenapa mbak?" tanya Dimas mukai ikut ikutan duduk di depan mereka
"ituloh denger denger keknya Jamal mau lamar mbak ros,eh udah denger kan??kamu kan temannya?"
"loh bukannya mbak ros udah mau nikah ya??kemaren udah nyebar undangan kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Serius (END)
Fiksi PenggemarJaedo lokal very short story Hadiah spesial akhir tahun!