03. Namanya??

62 31 150
                                    

*note : typo bejibun

"Seseorang harus perpendirian membuat keputusan tanpa perubahan, tapi kenapa sifat itu harus dimiliki ayahnya?"

-atlan manusia ganteng-
___________________

•°•°•°•

Atlan duduk di mobil dengan malas, dari tadi wanita yang memegang tahta tertinggi hidupnya itu terus menghubunginya agar cepat pergi ke rumah gadis yang akan di jodohkan dengannya.

Percayalah Atlan mengira ini semua hanya prank semata tapi.. Ayahnya selalu benar, apa yang ia ucapkan akan selalu ia lakukan.

"Dasar Ayah bangke kerucut tiga!" ucapnya malas.

Seketika petir menggelegar di atas langit membuat nyawanya menciut, "becanda Ya Allah, wih Ayah pendengarannya tajem bener sampe sini" gumamnya lalu melajukan mobil ke lokasi yang sudah di berikan orang tuanya.

Sedangkan di rumah tempat Nada dan Antas menemui gadis yang sudah lama Nada idamkan.

"Hai sayang apa kabar" ucapnya memeluk Adel.

Yap, namanya Adisti Adelia Rahmadani gadis polos yang selalu tersenyum ceria cantik, dan mempunyai kulit yang begitu mulus.

Gadis yang belum tau banyak tentang dunia pergaulan di luar, Maya memandang Anak gadisnya tersenyum, "kamu mau tau apalagi tentang adel" ucapnya membuka suara.

Nada hanya tersenyum saat melihat wajah yang begitu cantik, ia berharap bukan suaminya yang kepincut dengan kecantikan anak itu.

"Aku udah tau banyak tentang dia, mau tau tentang apa lagi?" tanya Nada tersenyum tanpa mengalihkan pandangan dari manik mata cantik itu.

"Cantik" gumam Antas, lalu mendapatkan cubitan dari sang istri, "Auhh" pekiknya, ia mengusap paha yang mendapat cubitan.

"Oh iya Atlannya mana?" tanya Maya ia tak melihat anak teman kuliahnya itu.

Nada hanya tertawa canggung, "tadi dia sekolah ini sekarang lagi di jalan katanya"

"Adel udah gak sabar yah mau ketemu Atlan?" tanya jahil Maya.

Adel menggeleng kuat, "gak kok aku malah takut, dianya jahat gak tante?" tanya Adel polos.

Seketika tawa dari ruang tamu itu pecah, "gak kok sayang, tante Nada aja baik pasti anaknya baik dong" ucap Maya mengelus rambut sang putri.

Ia prihatin dengan sang putri, pasti Adel sangat merindukan sosok ayah dalam hidupnya, Nada menyadari tatapan itu mengelus punggung temannya, "Antas bisa jadi Ayah buat dia" ucapnya tersenyum.

Maya mengangguk sekilas, ia begitu mempercayai Nada dan keluarganya, mengingat merekalah yang membantu perekonomian keluarganya dulu, hingga bisa bertahan sampai sekarang.

Maya adalah seorang sekertaris pribadi kolongmerat jadi dia harus keluar negeri bulan ini karna bosnya sudah menetap disana.

Kemudian ia membicarakan apakah Nada bisa menjaga anaknya atau tidak, disisi lain Nada memang berniat untuk menikahkan Atlan segera agar anak sulungnya itu menjadi laki-laki mandiri, tidurpun harus ditemani kadang-kadang, padahal sudah 18 tahun.

Selang beberapa lama Maya menceritakan tentang kehidupan Adel, mulai dari kebiasaan hingga alergi bahkan trauma yang dimiliki gadis itu ia ceritakan, dapat dilihat bahwa Maya benar-benar sangat mempercayai teman kuliahnya itu.

"Assalamu'alaikum" ucap seseorang yang baru datang, ia melepas kacamata hitamnya kemudian mengacak lalu menyisir rambutnya kebelakang.

Penampilannya masih dengan baju SMA seperti berandalan tapi berdamege baju diluar dan tatapan tajam.

BABY NATAS 𝓞𝓷 𝓖𝓸𝓲𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang