Rombongan manusia tampak kisruh dan rusuh di depan papan pengumuman. Berebut untuk melihat apakah nama mereka tetap terdaftar di kelas yang sama dengan anggota sebelumnya atau terdepak keluar secara sepihak.
Choi Soobin, pemuda tinggi dengan wajah datarnya. Ia hanya berdiri tanpa sedikitpun menaruh peduli pada nasibnya di masa mendatang. Baginya, semua orang sama saja kecuali dua peliharaannya. Beomgyu dan Kai, kedua orang ini adalah teman dekat si batu es. Berjalan agak cepat ke arah teman tiangnya.
Tebar pesona adalah kelebihan mereka, suara histeris para siswi sudah menjadi makanan mereka sehari-hari."Ya! Tiang listrik, bisa ceriakan sedikit wajahmu itu. Cih, aku heran mengapa semua gadis-gadis menyukaimu yang... ugh." ujar Beomgyu membuat Soobin memutar kedua bola matanya malas.
"Dia lebih tampan darimu, itu faktor x nya," cela Kai. Beomgyu menatapnya tajam.
"Sudahlah, ayo masuk. Aku gusar melihat mereka." tukas Soobin. Beomgyu melihat sekitarnya. Ya, gadis-gadis itu tampak membicarakan mereka sambil tersenyum malu. Dengan percaya dirinya, ia memberikan mereka flying kiss andalannya. Dan benar saja, siswi-siswi bermental lemah itu lemas dibuatnya.
Mereka duduk di bangku paling belakang, alasannya sederhana. Ketiga orang ini bertubuh tidak normal terutama dari siswa laki-laki yang lain. Tak ingin menghalangi arah papan tulis. Baik bukan?
Tak lama, satu persatu anggota kelas mulai masuk dan duduk pada tempat pilihannya. Wajah-wajah yang sama, tapi, tunggu! Ada seseorang yang terlihat asing tengah berdiri di ambang pintu. Wajahnya sangat bingung. Ia tampak ragu saat melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Maniknya menatap sekitar, mencari bangku yang sekiranya bisa ia duduki.
Dan, ya! Dia menemukannya. Dengan sopan ia menyapa teman-teman barunya. Sambutan hangat menerpa dirinya. Posisinya cukup beresiko, tapi biarlah. Sesekali uji nyali. Paling pinggir dekat jendela dan langsung berhadapan dengan meja guru. Kini dirinya tengah dikerubungi oleh teman-teman barunya yang dominan perempuan.
"Kau cantik!" Celetuk Hani.
"Benar!" Tanggap yang lain menyetujui.
Pemuda itu hanya terkekeh geli. Dia sudah biasa dengan sebutan yang tak ada relativitasnya sama sekali dengan gendernya. Dia laki-laki. Tulen."Aku Choi Yeonjun, dari kelas IPA 3. Salam kenal teman-teman." Ujarnya dengan senyum manis.
"Here we go..." ucap Soobin yang tampaknya agak tak suka dengan kehadirannya.
"Wow wow jangan ganas seperti itu, dia anak baru Choi Soobin. Ingat kau suri tauladan di sekolah ini." timpal Kai dengan wajah mengejek.
"Tapi aku akui, dia memang paket lengkap. Ckck, saingan terberat ku." cicit Beomgyu.
"Cih, omong kosong." tanggap Soobin sengit.
Di hari pertama, guru-guru sedang berbaik hati. Mereka kompak memberi kelonggaran untuk kali ini. Tak ada pelajaran sama sekali. Jadi, para murid bebas melakukan apa saja asal tak membuat keributan dan pulang sebelum waktunya.
Yeonjun memilih untuk tetap duduk di bangkunya sambil membuat sketsa random. Wajah manisnya membuat seisi kelas bergemetaran dan tak tahan untuk menggodanya. Sesekali ia melempar senyum kepada mereka yang alhasil membuat para insan itu kehilangan separuh raganya.
Beomgyu, dia penasaran. Dengan tingkah sok akrab ia mengajak si rubah berbincang. Tak ada rasa canggung. Yeonjun menanggapi semua ocehan pemuda itu dengan baik. Disusul Kai. Tanpa ragu ia memeluk Yeonjun dan mencium pipi kirinya. Pemuda itu tentu terkejut dan menatap horor si blasteran.
"Kau manis, aku suka." timpal Kai dengan senyum lima jari.
"T-terima kasih... tapi, Kai-ssi, jangan seperti itu. Aku mal---"
"Aku tak peduli." ia kembali menyerang pipi lembut itu sekali lagi. Dan dengan teganya ia menarik Beomgyu yang tampaknya tak mau kalah.
"Eittss tidak bisa." Beomgyu mengerucutkan bibirnya kesal.
Soobin? Dia memandang dingin sosok baru itu. Maniknya bahkan tak sekalipun mengerjap. Tajam, dingin, menusuk.
Yeonjun yang merasa ada hal gelap merundung, mencoba mengalihkan pandangannya ke belakang. Manik mereka saling bertemu. Yeonjun tergagap, tapi ia tetap nekat menyapanya meski sudah bisa ditebak kalau Soobin tak akan meresponnya.
Si rubah tahu siapa Soobin, hei, siapa yang tak kenal pemuda ini? Tampan, tinggi, dan poin paling penting adalah dia seorang ketua OSIS. Sikapnya memang dingin dan terlampau keras. Sebagai ketua OSIS, ia tak ingin berlaku lemah lembut. Karena bisa jadi banyak orang yang akan memanfaatkannya. Tipikal yang banyak dibenci oleh berandalan sekolah.
"Jangan diambil hati Yeonjun-ah, kau tahu dia kan?" Ujar Kai menenangkan.
"Oy Soobin, mau ikut ke kantin tidak?" Tanya Beomgyu.
Tanpa menjawab ia segera beringsut melangkah melewati mereka.
"Yeonjun?"
"Aku baik, Beomgyu-ssi Kai-ssi. Terima kasih." balasnya.
Kedua orang itu pun melenggang menyusul Soobin ke kantin.
***
"Hyung, ajari aku ini." Ujar anak laki-laki.
"Taehyun? Oh tugas matematika ya?" Anak itu mengangguk.
"Sini, hyung bantu."
Yeonjun dengan sabar dan telaten membantu adiknya yang masik duduk di bangku SMP itu. Jujur saja ia juga tak begitu paham matematika, terutama logaritma. Tapi dia akan berusaha sebaik mungkin. Coretan rumusan formula mulai meliuk menikung dikertas buram. Taehyun mengikuti segala contoh dan arahan Yeonjun. Dan tepat pada pukul 9 malam, mereka berhasil menyelesaikan teka-teki silang itu.
"Terima kasih Yeonjun hyung, kau yang terbaik. Ya sudah, aku tidur duluan ya." Pamit Taehyun.
"Hahhhh, hampir meledak kepalaku... siapa sih penemu teori itu?! Ck." Racaunya.
Yeonjun melemaskan persendiannya dan mulai merebahkan diri di atas ranjang. Sekelebat ingatan menghampiri. Ia masih bingung dengan sikap si ketua OSIS itu. Apa dia pernah berbuat salah padanya? Yeonjun rasa tidak. Berbicara dengan Soobin saja tak pernah.
"Kau tampan Bin, tapi aku takut denganmu." ujarnya sambil memejamkan kedua matanya dan tak lama kemudian tertidur pulas menuju dunia paralel.
To be continue...
Hai MOA dan para Soobjunist!!
Ini fanfict pertamaku. Selama hidup sebagai stan dari berbagai kapal sejak 10 tahun lalu (ya... aku tahu aku sudah tua hihi), baru kali ini aku benar-benar berani membuat cerita tentang kapal favoritku.
Aku harap kalian suka dan dapat memberikan beragam feedback. Aku terbuka mengenai kritik dan saran kok!!Terima kasih ya...
![](https://img.wattpad.com/cover/295230539-288-k878888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck! I Love You... (SooJun/ END)
FanfictionIni kisah Choi Soobin, terkenal sebagai murid yang keras dan berhati dingin. Hingga suatu hari tepatnya saat memasuki tahun ajaran baru di mana adanya penukaran anggota kelas, ia bertemu dengan seseorang yang berhasil membuatnya frustrasi setengah m...