tags ; modern, romance, mystery, kinda mature.
submited for sweetwhitenight fest.|||
"Jadi kapan kau akan menyetujui ajakanku, Bae Bossy Joohyun."
Suara Seulgi menggema di ruang minimalis bergaya tradisional tersebut. Netra coklat madu miliknya, beradu dengan mata monoloid Seulgi yang mengikatnya dengan cahaya coklat tua. Gadis itu nampaknya tidak perduli dengan tumpukan menggunung yang dikerjakan Joohyun sekarang.
Joohyun menghentikan ketikannya dan mendongak "Ajakan?" ia bertanya.
Seulgi memutar bola matanya dengan malas, ia sepertinya sudah mengetahui bahwa teman satu apartemennya itu terlalu sibuk hingga tidak ada waktu hanya sekedar mengingat kembali ajakan yang ditawarkannya minggu lalu. Walaupun begitu Seulgi tidak menghiraukannya dan kembali bertanya.
"Jangan konyol, aku baru mengajakmu minggu lalu. Demi Tuhan, Joo kau harus pergi untuk mengambil napas atau sekedar mencium lelaki disepanjang jalan agar kertas sialan ini tidak menjadi pacar sehidup sematimu." Joohyun memekik pelan saat Seulgi dengan santainya mendorong tumpukan berkas yang ada dimeja kerjanya hingga jatuh berserakan di lantai.
"Aku tidak mencium lelaki asing, dan tolong hentikan kegilaanmu. Ya ampun... pekerjaanku yang malang." jawabnya, kesal.
"Joohyun kau harus datang, itu adalah pesta terkenal. I got it, with my blood, sweat and tears. Apa kau akan sekejam itu menyia-nyiakan kerja kerasku?" Bibir Joohyun mengerucut, sekarang tingkat kepercayaan diri Seulgi melonjak tinggi.
Tangan gadis itu mengikat salah satu lengannya dan menatapnya seolah ingin mendapat permen dari perayaan musim hallowen. Dan baginya itu mengerikan. Ia tidak bisa membuang waktunya, hanya untuk datang ke pesta.
"Jangan berlebihan, kau bisa mengajak Joy untuk temanmu seperti biasanya." Ia melepaskan cengkeraman Seulgi pada tangannya dan mulai memunguti kertas yang berserakan dilantai.
"Tidak bisa, aku sudah berjanji pada Park Jimin bahwa aku akan memastikanmu untuk datang ke House Ball. Tolonglah Joo, datang saja atau setidaknya gunakan gaun hitam sialanmu agar tidak teronggok di lemarimu berbulan-bulan setelah kau membelinya." Omel Seulgi.
Namun netra Joohyun terusik oleh kilaunya gaun yang berada ditangan Seulgi, saat gadis itu menggoyangkannya seolah-olah itu bukanlah apa-apa. Helaan napas muncul dibibirnya saat, ia merasa mulai dilema. Seharusnya tadi ia tidak menoleh kearah gaun tersebut.
Seulgi memekik keras saat Joohyun dengan ragu menganggguk, rencananya berhasil dengan sempurna ia segera mengembalikan gaun tersebut ke tempatnya semula dan memeluk Joohyun dengan erat. Sedangkan sang empu hanya cemberut, namun wajah puas terlihat diwajahnya. Joohyun sangat lemah terhadap benda yang berkilau, dan sahabatnya itu tahu lebih dari apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chimerical.
Random[ ft. vrene ] (adj.) created by unchecked imagination fantastically visionary or highly improbable. proudly present : © haraaptri, 2021.