Chess and Card.

203 29 3
                                    

cw : mature, mystery, forecast and harshword

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


cw : mature, mystery, forecast and harshword.

- - -

"Times Up."

Suara sorakan pecah usai dua manusia berbeda jenis kelamin tersebut, menyelesaikan pertandingan sengit mereka setelah hampir satu setengah jam. Beberapa dari mereka juga ada yang mendesah karena gagal dalam taruhan untuk menebak pemenang pertandingan tersebut.

Eivy menyeringai kecil saat lawan mainnya itu menatapnya tajam dan meninggalkan bangku duduk usai kalah bermain catur dengannya. Ia sudah menebak bahwa lawannya itu akan memaksanya untuk memilih langkah kedua. "Pertama atau tidak, kita sudah tahu pemenangnya bukan?" sindirnya.

Lelaki itu nampak memerah begitu Eivy mengetahui siasatnya, James tidak menyangka bahwa dirinya akan dikalahkan semudah itu. Padahal sebelumnya ia sudah membanggakan dirinya bahwa pemenang, perlombaan tersebut adalah dirinya. Sekarang tatapan orang berubah remeh saat ia berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Wanita itu menggosok kedua tangannya sebelum bangkit dan mengucapkan sepatah kata pada instrukturnya, "Seperti biasa permainan sangat bagus Eivy."

"Thank you, Sir. Then I leave now."

Ruangan tersebut sangat penuh dan ramai hingga Eivy harus menggiring tubuhnya kesana kemari agar tidak berbenturan dengan orang-orang. Netra Eivy membulat saat ada sebuah tangan mendekap bahunya erat dan membawanya keluar dari rumah tersebut.

Detak jantung wanita itu kembali normal saat ia menyadari rambut hitam legam dan cologne yang dipakai orang tersebut. "F*ck, Jackson. Apa kau terbiasa menculik Caroline seperti ini?"

Jackson tertawa hambar saat keduanya berjalan disepanjang jalan Edinburgh dengan tenang. Lelaki itu menyampirkan jas yang dikenakannya agar menutupi pakaian ketat yang digunakan Eivy saat pertandingan lalu.

"Well, kurasa dia sudah terbiasa."

"Yah, karena setelah itu kau akan membawanya ke ranjangmu."

Lelaki itu tertawa terbahak mendengar sarkasme Eivy dan merogoh kantongnya untuk membakar lintingan tembakau yang ada dijemarinya. Jackson menawarkannya kepada Eivy yang dibalas anggukan olehnya.

Menyusuri jalan Edinburgh yang ramai karena musim gugur, Eivy dan Jackson akhirnya memutuskan untuk mengunjungi Caroline disebuah rumah bordil yang biasanya tempat pelepas penat wanita itu dari masalahnya. Namun sesampainya disana Jackson malah mengumpat keras karena hampir separuh pengujung disana adalah perempuan.

Yang otomatis membuat Jackson masuk kedalam jebakan harimau. Bahkan sang pemilik pun terang-terangan menggoda Jackson saat Eivy berada disebelahnya. Eivy hanya mengedikkan bahunya saat temannya itu diseret oleh sekumpulan gundik yang haus akan belaian.

Eivy melangkahkan kakinya untuk duduk disebuah sofa panjang sembari menikmati isapan tembakau yang ada dimulutnya. Ia juga menikmati beberapa pijatan gratis dari bunga malam yang menarik perhatiannya. Tak lama setelah itu Caroline datang kepadanya dengan seutas kain satin yang tersampir ditubuhnya.

Chimerical.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang