Take me to your heart

11.6K 341 40
                                    

Keynaan pov#

Aku bersiul siul senang, menelusuri lorong apartmen Ruby, selangkah lagi aku akan bertemu dengan nya. Rasanya tidak sabar memeluk nya, mengendus aroma bubble gum nya. Kedua ujung bibir ku naik ke atas, mengingat dia yang kadang kekanakan dan juga dia yang kadang sok dewasa. Umur nya masih cukup muda, tapi dengan mudah nya dia menarik seluruh hati ku, dia yang cuek, yang suka menggerutu. Aku tepat berada di depan pintu apartment nya. Memencet bell dengan tidak sabar, boneka yang ku gendong cukup berat. 10 menit berlalu, tidak ada tanda tanda dia membuka pintu, aku mencoba menghubungi ponsel nya, tetapi hanya terdengar suara operator. Seorang OB menghampiri ku,

"Cari mbak Ruby pak?"

Aku mengangguk enggan,

"Tadi subuh saya lihat mbak Ruby sama Mas Andro pergi bawa koper"

Aku mengerutkan dahi ku, mencoba menebak kemana mereka berdua pergi, rasa cemburu mulai menyusup di dada ku.

"Oh oke,makasih info nya."

Aku menyelipkan selembar uang seratus ribuan di saku OB yang masih muda itu.

"Buat beli es"

"Terima kasih pak. Saya lanjut kerja dulu, permisi"

OB itu berlalu, aku berjongkok, meletakkan sebuket mawar putih dan juga boneka beruang yang ku beli di depan pintu. Kedua tangan ku mengepal, lalu meninju tembok disamping ku.

"SHIITTTT!!!!!!"

Buku buku jari ku membiru, rasa perih mulai menjalar, aku berlalu pergi, tidak memperdulikan tangan ku yang berdarah.

"Dan cari dimana Ruby sekarang!!"

"..................."

Aku pulang ke rumah masih penuh emosi, mama menghampiri ku, mengelus punggung ku dengan sayang.

"Kenapa?"

"Dia pergi ma"

Mama tersenyum lembut,

"Dia tidak akan lama Key, percaya sama mama."

Mama, beliau selalu berpikir positif, kata beliau apa yang kita pikir kan akan menjadi kenyataan. Aku berusaha merubah mindset ku seperti beliau, tapi selalu ego ku yang lebih menang. Bahkan sekarang aku sedang memikirkan hal negatif soal Ruby, seperti apa yang dia lakukan dengan Andro? Apa Andro mencium Ruby sembarangan seperti ku?

"Arrrrrgggghhhhhh" aku benci keadaan seperti ini.

Mama mengompres tangan ku yang terluka, lalu meneteskan obat merah di setiap luka nya.

"Aduhh ma perih"

Mama mendelik sebal,

"Salah sendiri emosi di duluin, gini nih jadinya."

Handphone ku berdering, Daniel.

"Ya Dan gimana?"

"................."

"Bali?oke gue ke airport sekarang."

Tanpa banyak bicara lagi aku segera memutus percakapan dengan Daniel.

"Ma Keynaan pergi dulu"

"Baru juga di rumah, sudah pergi lagi."

"Ini urgent ma"

Aku mengecup pipi mama, lalu segera melesat pergi.

###################

Ruby pov#

Ngurah Rai-hmm smell good, haha maaf bukan lebay tapi memang aku jarang sekali berlibur, seluruh waktu ku aku gunakan untuk bekerja. Kami menunggu jemputan dari pihak resort, resort ini katanya sih sangat bagus, milik bos nya si Dika. Aku tidak sabar untuk segera memulai petualangan ku, untung nya juga Sikha tidak rewel, dia juga tidak morning sick.

my boss!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang