Keynaan pov#
Ruby Aletta Jackqueline, kepala pemasaran, damn!aku memikirkan gadis itu terus. Lunch box nya masih berada disini, di meja kerja ku, setelah kejadian menabrak nya di depan lift tempo hari, aku bertemu dengan nya di ruang meeting. Dia masih 23 tahun dan bisa bekerja dengan sangat baik, dan tahu kah kalian bagaimana ekspresi nya saat bertemu dengan ku?!wajah nya datar tanpa senyum, ohh ayolah aku sangat keren, sangat tampan, sangat sexy, meskipun aku sudah beristri, tapi masih banyak wanita yang memuja ku di luaran sana.
Aarrgghh aku terbayang-bayang bibir cemberut nya, seakan menggoda untuk ku cium, lah malah jadi mesum. Aku mengacak rambut ku frustasi, hati ku telah lama mati sejak aku menikah dengan stella 1 tahun lalu, wasiat papa untuk menikahi nya yang membuat ku terpaksa mewujudkan pernikahan itu, aku sama sekali tidak mencintai nya sampai sekarang. Stella anabelle suryoadi, wanita yang tak lain adalah istriku itu kerja nya hanya shooping, arisan, dugem, bahkan dia tidak berusaha menjadi istri yang baik untuk ku, aku tidak habis pikir bagaimana bisa papa menginginkan aku menikah dengan wanita seperti itu.
'TOK TOK TOK' bella sekertaris pribadi ku masuk ke ruang kerja ku sambil membawa beberapa berkas.
"pak keynaan ini ada berkas dari divisi pemasaran."
"yaa." jawab ku dingin, aku memang selalu dingin pada wanita.
"bella tolong telpon kepala pemasaran."
"baik pak."
Aku ingin bertemu gadis itu, harus nya dia seperti wanita lain yang gila harta, aku cukup memberi nya rumah, mobil, uang, atau apapun keinginan nya, dan dia pasti langsung bertekuk lutut pada ku. Sudah 20 menit dan dia belum juga datang ke ruangan ku, berani nya dia membuat ku menunggu.
'TOK TOK TOK'
Ruby masuk ruangan ku dengan wajah datar nya, dia terlihat sangat cantik dengan blouse peach pink yang di padukan dengan blazer putih.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya nya to the point, tanpa menyapa ku sama sekali.
"ehhmm saya hanya merasa tidak jelas dengan bagian ini, bisa minta tolong kamu jelaskan ke saya?" tanya ku sambil menunjuk bagian dari laporan yang dia buat. Padahal aku sudah sangat mengerti bagian itu, aku hanya ingin mendengar nya berbicara lama. Dia melihat sekilas bagian yang ku maksud, lalu mulai menjelas kan, sesekali bola mata hitam bulat nya menatap mata ku, aku ingin menghentikan waktu saat itu juga, bola mata hitam bulat bersinar terang, penuh dengan percaya diri, oh God aku bisa gila!!tanpa sadar aku mengacak rambut ku.
"Bapak kenapa?saya salah menjelaskan nya?"
"ah tidak tidak, aku hanya merasa pusing tiba-tiba." jawab ku berbohong.
"bapak ingin saya meneruskan penjelasan saya atau tidak?"
"teruskan saja, aku tidak apa-apa." aku sengaja mengulur waktu dengan bertanya hal-hal kecil tentang laporan nya. Aku mengamati setiap inchi wajah nya, mata bulat nya, hidung mancung nya, bibir pink nya. Aku seperti sudah lama mengenal nya.
"apa ada yang kurang jelas lagi pak?"
Aku tersadar dari lamunanku,ternyata dia telah selesai menjelaskan, aku tak punya cara lagi untuk menahan nya, ah ya aku harus menawari nya rumah atau mobil.
"emm ruby, aku rasa kamu berhak mendapat kan rumah dinas dan juga mobil."
"saya rasa tidak perlu pak, saya sudah memiliki tempat tinggal dan juga kendaraan untuk ke kantor." dia menjawab dengan wajah datar, aku lebih suka melihat wajah marah nya daripada wajah datar nya.
"anggap lah sebagai fasilitas dari kantor, hanya fasilitas dan tidak lebih." ucap ku menegaskan, mungkin bisa merubah jawabannya.
"tidak perlu repot-repot pak, terima kasih, saya permisi." jawab nya tetap dengan wajah datar, dia segera berlalu dari hadapan ku, tanpa menggoda sedikit pun seperti kebanyakan wanita di sekitar ku. Dia benar-benar berbeda, sangat cuek, aku semakin takut jatuh cinta pada nya.
########################
Ruby pov#
Melelahkan sekali hari ini, kerjaan menumpuk, CEO songong pake manggil aku ke ruangan nya, ishh males banget, sejak aku tau dia itu CEO ku, aku memutuskan untuk melupakan kejadian di depan lift tempo hari, aku juga tidak minta maaf pada nya, aku tidak salah dan aku tidak akan pernah minta maaf. Cukup aku merelakan lunch box kesayangan ku, walau sebenar nya aku tidak relaaa, itu lunch box satu-satu nya yang ibu belikan untuk ku saat ke disney land 2 tahun lalu.
"Kamu belum pulang ruby?" tanya pak andre pada ku.
"Ah belum pak, kurang sedikit lagi, nanggung." memang sudah hampir jam 7, dan aku masih ada sedikit pekerjaan.
"Saya pulang dulu ya, jangan terlalu memaksa kan diri."
"iya pak, terima kasih, hati-hati." ucap ku sambil tersenyum pada laki-laki setengah abad di depan ku. Pak Andre mengingatkan ku akan sosok ayah, aku merindukan nya, 'father how are you today??'
Setitik air jatuh dari mata ku, hati ku terasa sakit tiap kali teringat ayah ku. Aku segera menghapus air mata ku, menyelesaikan pekerjaan ku, lalu bersiap-siap pulang.
Hp ku berdering, aku melihat caller id yang muncul, Andro calling. . .
"Halloo, yaa ndroongg...."
"....................."
"ohh oke, tunggu di depan, gue udah beres kok, bentar lagi turun"
Andro sudah menunggu ku di luar, sejak jadi 'pacar kontrak' nya aku selalu berangkat kantor dengan nya, aku merasa bersalah pada ibu nya, tante marissa sangat baik pada ku, tapi aku merasa kasihan juga pada Andro, ahh sudah lah aku tidak ingin memikirkan dilema ini lagi. Aku bergegas turun, Andro akan ngomel kalau menunggu terlalu lama.
#########################
Andro membawa ku ke restaurant italia sebelum pulang. Aku tidak terlalu suka dengan masakan italia, akhir nya aku hanya memesan lasagna dan juga tiramissu.
"Nyokap gue nanyain lo terus bee, nyuruh lo main ke rumah."
"wah berarti gue emang calon mantu idaman ya?hihihi."
"yaaa emang, udah pacaran sama gue beneran aja kenapa sih?gue cakep, baik, keren, berpenghasilan. Kurang apa coba?!" ucap andro super narsis.
"kurang chemistry ndro, gue gak ada chemistry sama lo.hahaha" aku tertawa melihat muka nya yang bete.
"yaa nanti gue bikin lo jatuh cinta sama gue."
"only on your dream boy."
pesanan kami datang, aku memakan lasagna ku dengan lahap, Andro juga memakan pesanan nya dengan lahap, aku tidak tau apa yang di makan nya, tapi itu terlihat enak sekali, membuat lidah ku menggeliat.
"akkkk....ayo buka mulut, gue tau lo pengen nyobain kan??" andro menyuapi ku
"enak kan, ini nama nya tortellini"
Aku mengunyah nya perlahan, makanan ini memang enak, pasta cincin berisi daging dan ada rasa keju nya.
"mau lagi??" tangan andro sudah bergerak akan menyuapi ku. Aku menggeleng, aku sudah kenyang. Ini pun aku berusaha menghabiskan tiramissu ku. Aku capek sekali, sampai apartment nanti aku akan berendam air hangat.
##########################
Author pov#
Pukul 7 lebih, Keynaan menyampirkan tuxedo di lengan nya. Dasi nya sudah di longgarkan, kedua lengan kemeja nya di gulung sampai siku. Dia bergegas turun, ingin segera sampai di rumah, namun niat nya berubah saat melihat gadis yang membuat nya penasaran masuk ke dalam fortuner putih, dia segera masuk ke dalam range rover nya lalu mengikuti arah mobil itu pergi. Fortuner itu berhenti di sebuah restaurant italia, Keynaan bingung, tetap di dalam mobil, atau masuk ke dalam restaurant itu, akhir nya dia memutuskan turun dan masuk. Untung saja Ruby duduk membelakangi pintu masuk, jadi kecil kemungkinan gadis itu tahu kalau ada seseorang yang menguntit nya.
'cih apa-apaan pria itu, sok romantis pake nyuapi ruby'. ucap Keynaan dalam hati.
Keynaan sendiri tidak menyadari kenapa dirinya jadi jadi begini, seperti seorang stalker, menguntit pegawai nya yang sedang pacaran. Sama sekali bukan diri nya, ohhh crazzy CEO, poor you Keynaan!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
my boss!!
Romantik"aku cinta kamu" seakan sengatan listrik menghentikan detak jantung ku setalah mendengar pernyataan cinta nya. Mungkin aku sangat berbahagia kalau itu pernyataan cinta dari pria berstatus single, masalah nya dia memiliki seorang istri dan anak!!mend...