1 ( pembantaian )

10 7 6
                                    

Hujan mengguyur desa, seorang wanita sedang diam berdiri di pinggir sungai, tidak pernah tahu bagaimana rasanya lelah bahagia

Xiaonian mengambil sebuah kotak yang berisi abu Xiaozhi, kakak kandungnya. Xiaonian memandangi kotak itu, membukanya dan membuang abu itu ke sungai

"Semoga kau tenang di sana"

~ The emperor ~

Xiaonian adalah putri satu satunya dari keluarga Xiao. Karena suatu kejadian Xiaonian kehilangan penglihatannya. Meski begitu, keluarga Xiao hidup bahagia walau Xiaonian pada umur 8 tahun kehilangan penglihatannya. Mereka mendidik Xiaonian menjadi anak yang berbakat

10 tahun sebelum terjadinya pembantaian masal di wilayah Huo tang. Ayah Xiaonian terlibat hutang dengan Mentri kerajaan dinasti Huang Yun
-
-
-
-
-
Suara yang gaduh membuat Xiaonian membuka matanya mencoba mendengarkan suara itu dengan jernih

"Panggil Nonamu itu!!" Teriak suara prajurit dari balik pintu kamarnya

"Nona sedang tidur! Ia tidak bisa diganggu!!" Seorang pelayan wanita berusaha menghentikan prajurit itu untuk masuk

Xiaonian menghampiri suara dia balik itu, membuka pintu kamarnya "ada keperluan apa memanggil saya?"

Kulit Xiaonian yang putih ditambah dengan rambut khasnya yang seputih salju itu terkena sinar matahari yang membuat aura tenang dari Nona Xiao ini menyebar

"Nona! Anda adalah satu satunya orang bermarga Xiao yang selamat dari pembantaian semalam, saya menghargai apa yang terjadi hari lalu... Namun tuan meminta untuk mengunjungi kediaman anda dan menaggih hutang yang keluarga anda punya!!"

Xiaonian mengangguk "apa tuan anda ada di sini?" Tanya Xiaonian

"Ad..." Prajurit itu menghentikan perkataannya saat melihat tuannya memberi isyarat

"Tidak ada nona"

"Baiklah, apa yang tuanmu butuhkan?"

Seorang pria tersenyum smirk, membisikan prajurit yang di depannya itu

" Dia membutuhkan seorang istri "

Hening... tidak ada jawaban bagi Xiaonian. Tidak pernah terpikirkan bagi Xiaonian bahwa ia akan melunasi hutangnya dengan dirinya sendiri

Xiaonian tau, berapa banyak hutang yang ayahnya ini buat dengan Mentri kerajaan Huang Yun. Hutang sebanyak itu...
tidak akan pernah terbayar.

"Bagaimana dengan yang lain?" Tawar Xiaonian

"Tidak. Tuan memiliki semuanya, uang yang tak ternilai itu bisa mengabulkan apa yang dia minta"

Xiaonian menggigit bibirnya. Ia tau betul seperti apa tuannya itu. Ia lebih cocok di panggil dengan sebutan Tirani yang kejam

"Maksud saya, saya menawarkan seorang wanita cantik yang..."

"Tuan hanya tertarik dengan anda" potong prajurit itu

Mendengar hal itu Xiaonian membalikan tubuhnya dan berjalan menjauh "baiklah, akan saya pikirkan. Ayo mei"

"Baik nona" pelayan mei menatap sinis pria itu. Pria itu adalah pangeran mahkota dinasti Huang Yun.
Zhong Yun

~The emperor~

"Tuan, kenapa kau ingin menikahinya?" Zhong Yun tersenyum tipis

"Memilih senjata sebelum dipilih orang lain" singkat Zhong Yun, menggoyangkan gelas kacanya yang berisi anggur merah

"Kenapa harus dia? Anda tahu bahwa dia itu buta??"

Mendengar pertanyaan berturut-turut dari mata mata setianya ini membuat Zhong Yun berdecak kesal. Tak tahukah dia? Bahwa rencana yang tuannya lakukan pasti slalu berhasil?

"Han Zhen, bisakah kau berfikir???"

"Dia adalah putri satu satunya dari keluarga Xiao, dan... Dia adalah anggota yang dipercaya oleh keluarga Xiao untuk mengurus urusan politiknya. Tak heran pembantaian terjadi di rumahnya, mereka mengincar Xiaonian karena Xiaonian adalah akar dari wilayah Huang"

Lanjut Zhong Yun membuat Han terdiam. Otak Tuannya benar benar encer rupanya

The emperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang