Mrs. Flat Part 4

303 16 0
                                    


Mrs. Flat Part 4

***

Leysa Pov

Ini hari pernikahanku, meski didalam mimpi terburuk aku tidak pernah berharap kalau suatu saat akan menikah. Dulu pernah, waktu yang ku anggap sebagai mimpi, dimana aku percaya tentang pernikahan dan cinta. Bohong jika aku tak gugup tapi sebisa mungkin aku mengontrol diriku agar terlihat biasa dan datar. setelah bertemu dengan kedua orang tuanya yang menyambutku dengan hangat karena anak sulung mereka akhirnya mau menikah. aku belum bertemu dengan keluarganyayang lain. Kedua orangtuanya langsung antusias menyambut pernikahan kami.

Saat ini aku sudah sah menjadi nyonya Suhendra, dan sekarang aku sedang mengganti kostum untuk resepsi pernikahan kami. Pernikahan terburuk mungkin, karena tak satupun orang yang ku kenal disini. tak satupun teman yang datang untuk menenangkanku. tak ada seorang ibu yang memberikan pelukan sedih karena melepaskan putri kesayangannya, tak ada seorang ayah yang dengan tatapan bangga melepaskan putrinya ke mempelai pria. Aku menatap cermin didepanku, sosok yang hampir tak ku kenal dengan segala riasan yang tak pernah menyentuh wajahku, gaun putih yang sangat cantik membungkus tubuhku dengan sangat apik tapi tak ada senyuman yang kulihat dari pantulan cermin, tak ada kesedihan. datar seperti biasa.

'Hei kunti bisu. kau tak takut apa melihat wajahmu sendiri." Selalu datang tiba tiba.

"Ayo keluar, tamu sudah ramai. dan kau harus menampakkan wajahmu pada tamu. aku tak mau dikira menikahi makhluk astral yang tak keliatan wujudnya di resepsi pernikahannya sendiri."

Aku berdiri dan menghampirinya yang berdiri dipintu, dia mengambil tanganku untuk merangkul lengannya.

" Ganti wajah datarmu dengan senyuman, aku tak mau dikira menikahi tembok. orangtuaku saja heran melihat wajah datarmu itu. untung mereka tidak protes kenapa aku menikahi kunti bisu bukannya bidadari kayangan."

aku mengabaikannya, aku sudah kebal dan terlatih dengan ucapan pedasnya. diruangan yang padat dan seramai ini, tak seorangpun yang ku kenal. tak seorangpun yang tersenyum tulus untukku. aku bisa melihat meski sekilas semua tamu terutama wanita menatapku dengan pandangan menilai, merendahkan dan tidak suka. Kakiku sudah pegal berdiri, tapi aku juga tak berani beranjak. takut rubah disampingku mengamuk. Dia sudah cukup murka karena aku tak menuruti perintahnya untuk memasang senyum dan wajah bahagia.

"Aku harus kesana, menemui papa dan rekan bisnis. kau bisa berbaur dengan tamu yang lainnya atau bergabung dengan mama." dia menunjuk mama mertuaku yang sedang mengobrol dengan teman sosialitanya, tipe ibu ibu high kelas. dan aku tidak yakin bisa mengikuti percakapan mereka.

Dia meninggalkanku, dan aku tak tahu harus kemana. meski ini resepsi pernikahanku, aku tahu aku bukan hal penting dan menarik untuk jadi perhatian. orang orang hanya fokus dan berbicara dengan Alva, sedangkan aku hanya sosok tak penting. Aku melewati keramaian dan akhirnya menemukan pintu kebalkon. disini sepi dan tenang, suasana yang selalu akrab denganku.

"Kenapa pengantin wanitanya diluar?" sebuah suara merusak keheninganku.

aku menoleh dan mendapati seorang pria berdiri memperhatikanku dengan satu tangannya masuk kedalam saku celana, kemeja dengan dua kancing terbuka, jas yang sudah agak miring, dan rambut yang berantakan, tapi dia telihat mempesona, wajahnya juga datar. Kau sudah menikah ley, jangan memperhatikan pria lain.

" Karena kau tak menjawab, ku tanya sekali lagi. kenapa kau berdiri disini? didalam itu pesta pernikahanmu,"

"Baiklah ku rasa kau tak mau menjawab."

Suasana kembali hening, dan pria ini mendekat kesampingku. tapi dia juga tak mengucapkan apapun, membiarkanku dengan pikiranku sendiri.

Ibu, apa kabarmu? ayah, kau melihatku. aku sudah menikah sekarang. dan mungkin ini pernikahan terburuk yang pernah ada. aku memandang langit berharap menemukan kedamaian disana. Ayah peluk aku, aku takut dengan hari besok yang mulai berubah. Meski tak menangis, meski tak ada perubahan pada ekspresiku, tapi hatiku takut dan aku mulai ragu.

Mrs.FlatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang