07

2K 293 22
                                    

lisa masih meringkuk di atas tempat tidur nya padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi , yang artinyaa setengah jam lagi ia harus berangkat sekolah

jisoo seperti biasa datang ke kamar sang adik untuk mengecek apakah sang adik sudah siap atau tidak

"li--yakk kenapa kau kau belum siap" baru saja jisoo masuk darah nya naik seketika ketika melihat lisa masih tertidur di atas kasur empuk nya yang bergambar cars itu

"unnieee aku tidak mau sekolah, ijinkan aku yaaa sakit atau apa saja terserahlah" ucap lisa masih enggan membuka matanyaa , jisoo menganga tumben sekali lisa tidak mau sekolah padahal dia tidak pernah absen

"yak ada apa denganmu , kenapa tidak mau sekolah" tanya jisoo heran , ia berjalan mendekati lisa dan memegang kening lisa

"tidak panas" gumam jisoo , lisa menyingkirkan tangan jisoo

"unniee aku tidak maus sekolah okee" ucap lisa , ia pun mengangkat selimut nya menutupi seluruh badan nyaa

"tidak tidak , kita akan ujian olahraga hari ini lisaa" ucap jisoo memperingati

"hah tapi unnieee , arraso kau tunggu di bawah" ucap Lisa akhirnya menyerah ia tidak boleh egois , hari ini lisa ada ujian mau tidak mau harus tetap masuk meskipun lisa ingina sekali menghilang dari bumi karna dengan berani nya ia mencium jennie kemarin

"hadapi lisaa" ucap lisa memberi semangat pada dirinya sendiri

-

-

-

disekolah , jennie sudah menunggu di tempat parkir yang selalu lisa tempati , tidak lama kemudian mobil itu datang jennie tersenyum

"manobann selamat pagi" ucap jennie

"yak kamjagiya" ucap lisa terkejut karna kehadiran jennie yang tiba tiba

"kau terkejut? mian--eh ya lisaaa" teriak jennie karna lisa berlari meninggalkan jennie sendiri

"gos setelah di mencuri satu ciuman dariku dia mengacuhkan ku begitu?" desis jennie tak percaya, hancur sudah harga dirinyaa

ia akan berlari namun tiba tiba ponsel nyaa berbunyi , jennie sedikit mengerutkan kening nya ketika melihat siapa yang menghubungi nyaa

"bulan depan aku akan ke korea , see u baby i miss u so much"

jennie menghela nafas , tak berniat untuk membalas nyaa ia pun kembali memasuki ponsel nya kembali

sampai di kelas jennie kebingungan mencari lisa , ia tidak ada di kelas nya padahal jam pelajaran sudah mulai

"bobby kau tau lisa dimana?" tanya jennie , bobby menggeleng

"dia tidak masuk mungkin" ucap mino

"tidak dia tadi datang bersama ku , mksdnya kami bertemu di parkiran" ucap jennie

"ahh mungkin di ruang pribadi nyaa" ucap bobby , mino menyenggol lengan bobby , bobby yang sadar akan ucapan nya itu pun menjadi serba bingung

"ah itu maksudnya di kantin jen" ucap bobby , namun jennie menyipitkan matanyaa manatap tajam ke arah bobby

"ad..a..apa" gugup bobby

"Mino bagaimana ini , kau lihat tatapan nya mengerikan sekali" bisik bobby pada mino

"hah kau ini , yasudah kasih tau saja jika lisa marah aku tidak ikut campur" ucap mino , bobby menelan silva nya habis sudah nasib nya di tangan lisa

"nanti aku antarkan pas istirahat" ucap bobby pada jennie akhirnya menyerah , bisa mati bolong jikaa jennie terus menatap nya seperti itu

di sisi lain lisa sedang memperhatikan materi , lisa tidak ikut pelajaran dan meminta bahan nya pada sang guru , lisa hanya cukup memahami nyaa membaca dengan teliti maka sudah semua nya teratasi , lisa adalah siswi terpintar di disini IQ nya di atas rata rata

HOW CAN WETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang