Mereka bertiga pergi menaiki satu demi satu anak tangga menuju lantai 3 atau lantai terakhir dari bangunan kumuh tersebut, di mana Jimin dan para anak-anak (ARMY) berada. Tidak begitu jauh jarak dari lantai 2 tempat mereka tadi untuk bisa sampai ke lantai 3 yang mereka tuju, mereka hanya perlu menaiki 17 anak tangga baru kemudian sampai.
Sesampainya mereka di sana, terlihat Jimin sedang bersama dengan seorang anak laki-laki di pangkuannya. Tangannya sedang asik melayang-layangkan sebuah sendok berisi nasi dan lauk di bagian atasnya, layaknya sebuah pesawat. Dengan ekspresi wajah yang imut, ia melayangkannya ke segala arah. Saat sang anak kecil membuka mulutnya untuk menerima suapan tersebut, Jimin dengan jahil terus menggerak-gerakan tangannya ke kanan dan ke kiri, yang mengakibatkan sang anak tertawa dengan aksi jahilnya itu. Setelah itu, ia baru benar-benar mengarahkan sendoknya itu ke dalam mulut sang anak dan mendaratkannya dengan mulus seraya memberikan senyum manisnya pada anak tersebut.
"Makan yang banyak ya ARMY dan teruslah bahagia, dengan begitu aku juga akan ikut bahagia," kata Jimin dengan manis.
"Kalau begitu kau juga harus makan, Jimin ahh!" sambar Taehyung yang baru saja datang.
"Oh? Kalian di sini? Sejak kapan kalian datang?" tanya Jimin spontan karena terkejut.
"Baru saja," jawab Namjoon.
"Saking asiknya bermain dengan ARMY, sampai tidak tau kami datang," ucap Taehyung.
"Eh? Jimin Hyung sendirian? Di mana Seokjin Hyung?" tanya Jungkook, "apa dia ikut bersama dengan J-Hope Hyung dan Suga Hyung yang pergi ke panti asuhan untuk mengirim donasi rutin?" lanjutnya.
"Pasti dia ikut bersama Pelangi untuk mengurus suatu hal. Bukankah Pelangi selalu membawa Seokjin Hyung untuk masalah seperti itu, karena dia yang lebih mengerti," jelas Jimin.
"Ah betul, tadi dia bilang akan ada klien penting, kan?" sadar Jungkook.
"Jimin ahh! kalau Bora sampai mendengar kau baru saja memanggilnya dengan nama Pelangi, pasti dia akan memarahimu," ucap Taehyung.
"Oh iya betul juga. Dia membenci nama itu, kan? Kenapa aku selalu lupa dengan hal itu? Jimin bodoh, kau sangat bodoh," kata Jimin seraya menampar pelan mulutnya,
"Dimarahi lebih baik daripada diminta tidur dengannya," celoteh Jungkook tiba-tiba, "hiii... menakutkan," sambungnya.
"Kau yang memintanya duluan, kan?" sela Namjoon.
"Oh? Wah.., Jungkook meminta Pelang~ ah, Bora tidur dengannya? Aihh kenapa dengan mulutku ini?" ucap Jimin yang terkejut karena tidak menyaksikan secara langsung.
"Hey... tadi aku hanya bercanda, tapi Bora malah menanggapinya dengan serius," elak Jungkook.
"Sejak awal memang sepertinya Bora menyukaimu," ucap Jimin pada Jungkook.
"Ehh...? Mana mungkin? Kenapa Bora bisa menyukai Jungkook?" sela Taehyung yang sepertinya tidak terima dengan perkataan Jimin.
"Oh? Kau kenapa? Ada apa denganmu?" tanya Jimin yang bingung.
"Taehyung Hyung menyukai Bora," sambar Jungkook.
"Ehh...! itu pun tidak benar," sangkal Taehyung.
"Lalu kenapa kau selalu bereaksi berlebihan jika berbicara mengenai Bora?" tanya Namjoon yang menyudutkan Taehyung.
"Ya itu.. itu ak.. aku hanya bercanda, kalian seperti tidak mengenalku saja, hehee," Taehyung yang memberi alas an.
"Ok ok. Apapun itu terserah kau saja, asalkan kau senang," ucap Jimin.
"Yoo~ itu baru temanku, haha haha," Taehyung dengan tawanya yang agak dipaksakan.
"~Tapi teman-teman, tadi Bora menghubungiku, dia bilang jika dalam waktu 2 jam dia belum kembali, kita semua diminta untuk segera menyusulnya," jelas Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof
FanfictionLoyal And Eternal Crew atau bisa disingkat dengan L&EC, adalah sebuah Crew yang dibentuk oleh Bora sejak saat ia keluar dari rumah karena suatu alasan. L&EC sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013. L&EC dibuat khusus untuk menampung anak-anak yang te...