Hujan di Malam Ini Menjadi Saksi. Bahwa hari ini, lagi, dunia menyakitiku untuk kesekian kalinya.
-Untuk Dunia : "Aku Ingin Pergi"-
*Hari ini ibu dan ayah bertengkar lagi.
"Kamu kira enak ?, Cari uang buat kamu!, Buat Dema!, Harusnya kamu bersyukur!".
"Terus maksud kamu apa?, Aku nggak pernah bersyukur?, Mas, aku ini istri kamu!, Tapi aku nggak pernah merasakan bagaimana dicintai oleh seorang suami!".
"Aku emang gak cinta sama kamu!, Pernikahan kita ini hanya berlandaskan perjodohan!, Kalaupun bukan karena paksaan dari ayah aku, aku gak akan mau nikah sama kamu!".
Disebalik pintu kamar yang menutupi ruang kamarku, suara itu keras terdengar, bentakan, makian, debatan yang seharusnya tidak keluar dari sepasang suami istri. Keluargaku ini , sama sekali jauh dari kata "bahagia".
Setiap hari, setelah ayah pulang bekerja, ayah seakan melampiaskan kekesalannya kepada ibuku. Berdebat seakan menjadi rutinitas sehari hari mereka berdua.
"Kamu ini memang harus dikasih pelajaran!".
"Mas, kamu, mau ngapain?".
"Ayo!, Ikut aku!".
"Mas, lepasin tangan aku mas, sakit!".
PLAK!.
"Ahh, sakit mas, aku mohon jangan mas".
"Makanya!, Nurut kalau jadi istri!".
PLAK!.
"sakit mas".
Kudengar rintihan dari ibuku, yang telah tercambuk oleh sabuk yang ayah pecutkan ke tubuh ibu.
Aku keluar dari kamar, lagi, mencegah perbuatan ayah yang ingin menyiksa ibu.
"Ayah, Dema mohon hentikan".
"Ga usah ikut campur!, Minggir!".
"Nggak yah, ayah jangan siksa ibu, ibu nggak salah".
"Kamu mau dipecut juga?, Hah?".
"Ayah, Dema mohon, jangan sakiti ibu".
Berlutut di kaki ayah, aku memohon kepada ayah untuk menghentikan perbuatannya kepada ibu.
"Kamu mau dicambuk juga?, Hah?".
PLAKK!.
"Aaa-ayah, sakit".
"Nggak anak , nggak ibu, sama aja nyusahin!".
"Mas , kamu udah gila ya?, Jangan cambuk Dema!".
"DIAM KAMU!, NGGAK ADA HAK KAMU NGLARANG NGLARANG AKU KAYAK GITU!".
![](https://img.wattpad.com/cover/291754223-288-k752702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK DUNIA : "Aku Ingin Pergi"
Fanfic[RENJUN WINTER AU] [FIKSI | ROMANCE | SLICE OF LIFE] "Dunia, Sampaikan Kepada Amaya , Aku Ingin Pergi Darinya untuk selama lamanya". Sebuah Buku Harian Singkat Yang Ditulis Dema Sebelum Dia Pergi. Untuk Amaya, teman hidup terakhirnya. Start. : Fin...