#7 cari tau [2]

2.3K 338 16
                                    

Si badut melangkah masuk ke dalam apartemen, ia memasuki kamar tidur Donghyuck untuk melihat kamera pengintai yang ia pasang disana

Kamera itu masih menyala dan terlihat baik-baik saja, tak ada kerusakan yang terjadi di kamera itu

Ia pun keluar dan mengecek seluruh kamera pengintai di setiap sudut apartemen Donghyuck.

Semua tak ada masalah, tapi mengapa layar monitornya tiba-tiba seperti akan rusak?

Aneh.

Walaupun ia sudah mengecek seluruh sudut apartemen Donghyuck, tapi Donghyuck sama sekali tak ada disana.

Segera mungkin pria berkostum badut berlari kencang meninggalkan apartemen Donghyuck. Feeling nya yang kuat membawanya ke kediaman miliknya.

Tak ada siapa-siapa di ruangan pengintai, tapi indera penciuman nya menangkap aroma yang sangat ia kenali.

"Haechanie, kau menghapus jejak mu tapi aroma mu masih tertinggal"

Pria itu memegangi wajahnya dengan kedua tangannya yang berkeringat. Wajahnya mulai merona diikuti oleh nafas tak beraturan

"Haechan baru saja masuk. Ahh~ Haechan menyentuh lantai yang sama denganku"

Si badut memasuki ruangan berisikan seperti majalah dinding. Sebuah catatan baru tepat di tengah-tengah papan menarik perhatiannya

Mau bertemu?
Aku akan berkencan dengan mu jika kau menunjukkan wajah tanpa topeng badut mengerikan itu

๑ ๑

"Kau gila??"

Renjun berteriak tepat di wajah Donghyuck

Ucapan Donghyuck yang tak masuk akal membuat Renjun geram. Mengapa Donghyuck tak dapat berpikir dua kali atau memikirkan hal yang akan terjadi kedepannya?

Bertemu bersama seorang psikopat yang memiliki obsesi gila padanya adalah langkah untuk cepat mati. Apa yang salah dengan pemikiran Donghyuck?

"Aku penasaran mengapa ia bisa segila itu padaku. Dia bisa menyatakan cintanya secara normal, bukan seperti meneror."

Ucap Donghyuck sembari merogoh saku celananya mengambil ponsel

"Tapi itu begitu berbahaya bodoh. Kau punya otak tidak sih? Bertemu secara langsung? Hal bodoh apa yang kau pikirkan Lee Donghyuck?"

Donghyuck hanya diam mendengar omelan Renjun, ia tetap tak ingin mengubahnya. Bertemu ya bertemu, jika dia macam-macam entahlah apa yang terjadi nanti Donghyuck pikirkan lagi

"Berisik, kalau begitu kau harus siap siaga jika aku memerlukan bantuan"

Renjun memutar bola mata malas. Donghyuck selalu bertingkah seenaknya saja, tapi ada benarnya. Kali ini Renjun akan menyelamatkan sahabat kesayangannya ini dari seorang pria mesum itu.

Renjun harus menyalakan ponselnya selama dua puluh empat jam agar bisa menyelamatkan Donghyuck. Mau di bilang apapun lagi, Donghyuck keras kepala ia pasti tak akan mendengarkan

"Baiklah lakukan apa yang kau mau. Jangan lupa untuk bergantung padaku, jangan memendam sendiri lagi"

"Yaa, maafkan aku telah membuat mu sibuk"

° ° °❥

Donghyuck baru saja keluar dari kelasnya, kelas hari ini melelahkan ingin rasanya cepat-cepat pulang dan merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya.

"Lee Donghyuck?"

Merasa namanya dipanggil dengan terpaksa ia menoleh walaupun matanya tak bisa berbohong bahwa iya begitu malas untuk merespon

Badan Donghyuck seketika tegap dan wajah malas itu berganti dengan senyuman yang ia harap terlihat tulus ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"Sunbae?"

Donghyuck mengingat lagi tentang tugas kelompok kemarin hari, apa tugas itu di tambah lagi sehingga Sunbae nya rela memanggilnya untuk melakukan kerja kelompok?

"Aku melihat kau menjatuhkan jam tangan mu di sana"

Melihat sebuah arloji hitam di tangan Mark membuatnya mengambil hingga kedua tangan itu bersentuhan langsung.

Donghyuck membungkuk berterimakasih karena telah menyelamatkan jam keberuntungannya

"Terimakasih Mark-sunbae kau menyelamatkan ku"

Tanpa menunggu lama Donghyuck langsung mengenakan jam tangan itu di tangan kirinya dan memastikan agar tak akan terlepas lagi

Donghyuck menoleh ke arah Mark, pandangan nya salah fokus pada tingkah Mark yang terlihat aneh.

Mark menatap tangan kanannya yang tadi sempat bersentuhan dengan Donghyuck. Apa tangan Donghyuck begitu hina hingga di tatap seperti itu?

Tapi sepertinya tatapan Mark tak menunjukkan tatapan merendahkan. Tapi terlihat sangat mengerikan?

Wajahnya merona dan keringat tiba-tiba saja muncul di wajahnya, pandangan Mark sayu. Dan itu menakutkan

Donghyuck melangkah mundur perlahan menjaga jarak agar bisa pergi perlahan-lahan dari sana

Baru saja melangkah mundur Mark menoleh dan menatap manik Donghyuck

"Aku sudah menunjukkan wajah ku. Jadi setelah itu apa yang akan kau lakukan?"

Donghyuck tak mengerti arti kalimat Mark, tapi di depan sana Mark sudah menunjukkan senyumannya

"Kau lupa Haechanie?"

Jantung Donghyuck berdetak begitu cepat dari biasanya ia hampir saja lupa cara bernafas saat ini

- - 📸

Aku bisa up 2 chapter yaa, karna di draf udah lumayan banyak=)

мr. Cιοωη  ╬ ⊰ MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang