22 - Berdansa

337 63 6
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Saat mereka memasuki tempat tersebut, pasangan itu merasakan kenaikan suhu karena AC. Myungsoo melepas lengan Sooji, berjalan di belakangnya, lalu mengulurkan tangan untuk membantu istrinya melepaskan mantelnya. Setelah itu, Myungsoo memberikan mantel pada seorang pelayan di dekat mereka.

Sooji melihat sekeliling di lingkungan yang akrab tapi juga asing. Dia tersenyum pada Myungsoo dan berkata,"Ayo kita pergi"

"Ya." Myungsoo mengangguk dan dengan lembut meletakkan tangan Sooji pada lekukan lengannya.

Setelah beberapa langkah ke depan, Sooji melihat Tuan Bae dan Nyonya Bae berdiri di tepi kerumunan. "Ayo kita ke sana."

Myungsoo langsung mengikuti Sooji. Saat mereka mendekati pasangan yang lebih tua itu, mereka juga melihat Sooji dan Myungsoo. Sooji dan Myungsoo mempercepat langkah mereka.

"Ayah, ibu." Sooji melonggarkan cengkeramannya di lengan Myungsoo dan melangkah maju untuk memeluk orangtuanya dengan senyum manis di wajahnya.

"Bertingkah seperti anak kecil." Tuan Bae menatap putrinya dengan ekspresi yang sangat penyayang di wajahnya.

"Sooji, kau terlihat menakjubkan hari ini," ujar Nyonya Bae.

Myungsoo berdiri ke samping, membiarkan tiga orang itu saling menyapa dengan hangat. Setelah beberapa saat, dia berjalan lebih dekat dan menyapa pasangan tua itu. "Ayah, ibu"

"Ya." Tuan Bae melihat Myungsoo sebentar dan memberinya anggukan kecil.

Nyonya Bae melirik ke arahnya. Berpikir tindakan bijaksana Myungsoo sebelumnya dan fakta bahwa putrinya tidak tampak berpura-pura saat dia tersenyum padanya sekarang, Nyonya Bae memberi Myungsoo senyum ringan. "Kau di sini."

Melihat ibu mertuanya benar-benar tersenyum padanya, Myungsoo menjadi agak kewalahan oleh keadaan tiba-tiba ini.

Pada saat ini, beberapa orang lewat, mengangkat gelas mereka pada Tuan Bae. Tuan Bae juga mengangkat gelasnya ke arah mereka. Dia lalu menatap Myungsoo, yang diam-diam berdiri di belakang Sooji. "Ikut aku, aku akan memperkenalkanmu pada beberapa orang."

Bingung, Myungsoo refleks melihat Sooji. Melihat ekspresinya, Sooji dengan cerdas berbalik dan mengambil segelas anggur merah dari seorang pelayan yang lewat. Dia memberikan gelas itu pada Myungsoo dan mengatakan kepadanya,"Pergilah, tapi jangan minum terlalu banyak"

Myungsoo hanya bisa mengangguk dan mengikuti Tuan Bae dari belakang.

Nyonya Bae memberi putrinya tatapan menggoda dan mengatakan,"Kau tampaknya sangat perhatian dengannya."

"Ibu!" Sooji dengan lembut mengguncang lengan ibunya.

Nyonya Bae menggelengkan kepala sambil tersenyum dan berhenti menggodanya.

Sooji tahu bahwa ibunya memiliki tubuh yang lemah dan dia takut Nyonya Bae mungkin bosan berdiri di sini untuk waktu yang lama. Sooji menarik ibunya ke sofa kosong dan duduk di sampingnya. Lalu dengan santai bertanya,"Bukankah ibu mengatakan bahwa ibu tidak akan hadir? Kenapa ibu tiba-tiba berubah pikiran?"

Tuan dan Nyonya Bae tidak pernah berencana menghadiri perjamuan amal Star River. Bahkan, dalam kehidupannya yang sebelumnya, orangtuanya tidak menghadiri acara ini.

"Ibu tidak berencana, tapi saat ibu mendengar bahwa kau akan membawa Myungsoo denganmu, ayahmu berubah pikiran," Nyonya Bae menjawab.

"Ibu, terima kasih." Sooji mengerti apa maksud orangtuanya dan dia tidak bisa tidak berterima kasih pada mereka.

Love Me, Please? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang