46 - Sebuah Konfrontasi

377 70 7
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Kemarin, flu Sooji benar-benar sembuh, jadi tadi malam, pasangan itu pergi ke vila Keluarga Bae dan mengembalikan gelang itu pada Nyonya Bae. Setelah mengetahui bahwa Myungsoo sebenarnya adalah anak laki-laki yang menyelamatkan putrinya, tatapan Nyonya Bae menjadi jauh lebih penuh kasih terhadapnya.

Saat makan malam, Nyonya Bae menaruh beberapa sayuran di mangkuk Myungsoo dan mengeluh kenapa dia merahasiakannya selama ini. Dibandingkan dengan dirinya, Tuan Bae jauh lebih tegas dan lugas. Dia langsung bertanya,"Jadi, gadis yang sudah kau cintai selama bertahun-tahun itu adalah Sooji-ku?"

Myungsoo melirik Sooji, lalu dengan lembut mengangguk dengan telinga merah.

Saat melihat rasa malu Myungsoo, Nyonya Bae menutup mulutnya dengan gembira.

"Hm, semua ini terlalu kebetulan." Tuan Bae mendengus. "Katakan, sudah berapa lama kau memperhatikannya?"

Sejujurnya, Myungsoo tidak tahu kapan dia jatuh cinta pada Sooji. Dia hanya memperhatikannya karena penasaran di awal. Entah bagaimana, alasan untuk mengawasi Sooji sudah berubah menjadi cinta. Dia sendiri tidak mengerti bagaimana hal itu terjadi.

"Menyingkir!" Suara tiba-tiba di luar pintu mengganggu lamunan Myungsoo. Dia melihat ke arah pintu kantornya dengan perasaan tidak senang.

"Aku menyuruhmu menyingkir! Apa kau tidak mendengarku?" Suara Jiwon terdengar dari luar. "Sekretaris rendahan dan tidak penting sepertimu berani menghentikanku?!"

"Presdir sedang istirahat makan siang dan tidak ingin bertemu dengan tamu saat ini," Balasan Sungyeol terdengar metodis.

"Lee Sungyeol, aku ingin bertemu Myungsoo." Suara Younghee juga bisa didengar.

"Bu, kenapa ibu begitu sopan padanya?" Jiwon berkata. "Ayo kita menerobos masuk."

"Tidak mungkin."

Suara dorongan pintu dan cekcok tiba-tiba terdengar, bersamaan dengan suara tenang Sungyeol. Akhirnya, pintu kantor Myungsoo terbuka dengan keras. Myungsoo dengan dingin menatap Jiwon, yang muncul di hadapannya. Myungsoo menoleh ke Sungyeol dan berkata,"Jaga pintunya."

"Ya." Sungyeol tidak peduli dengan pakaiannya yang berantakan dan menutup pintu kantor dari luar.

"Kim Myungsoo!" Saat Jiwon melihat Myungsoo, matanya menjadi merah. Dia tampak seperti akan bergegas ke arahnya, Younghee menghentikannya.

"Bu, kenapa ibu menghentikanku?!" Jiwon berusaha melawan cengkeraman Younghee.

"Jangan bergerak, ibu akan bertanya padanya." Younghee menghibur Jiwon, lalu menoleh pada Myungsoo, yang terlalu malas untuk berdiri dari balik mejanya. Younghee menekan amarahnya dan bertanya,"Apa kau melakukan sesuatu pada Kang Haneul?"

Myungsoo dengan acuh tak acuh menonton drama yang sedang berlangsung di hadapannya. Saat Younghee bertanya padanya tentang Haneul, dia mengangkat alis dan bertanya,"Apa maksudmu?"

"Kau masih berani berpura-pura?" Jiwon bertanya. "Bukankah kau mengambil gelang Keluarga Bae darinya dan memaksanya untuk putus denganku?"

"Hah." Dengan mencibir di wajahnya, Myungsoo dengan sinis berkata,"Seberapa buruk penglihatanmu, Nona Kim? Jangan bilang kau benar-benar jatuh cinta pada seorang pria dengan perusahaan yang hanya mempekerjakan beberapa lusin orang?"

"Kau..." Wajah Jiwon berubah marah. Tentu saja, dia tidak menyukai Haneul! Hanya karena dia adalah penyelamat Sooji, dia dengan enggan setuju untuk bergaul dengan pria malang itu. Tapi bagaimana dia bisa menerima dicampakkan secara tiba-tiba? Memikirkan hal ini, Jiwon ingin muntah.

Love Me, Please? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang