Start.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
{•╣(✿)╠•}Libur gini tuh enaknya tidur? Benar bukan? Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Za. Sudah memasuki pukul sepuluh siang, tapi masih saja mengurung diri didalam kamar dan juga tertidur cantik.
Tidurnya berlangsung dengan sampai sang bunda menggedor-gedor pintu kamarnya dengan sangat bar-bar.
"WOYY CEWEK, UDAH SIANG!! NGEBO MULU." Pekik mama nya kemudian menepuk-nepuk pipi anaknya dengan (tidak) pelan.
"Eunghh..apa sih ma?" Ucap gadis itu bergumam dengan mata terpejam.
"Udah siang lho, nggak mau bangun? Kalah banget sama anak tetangga sebelah yang pagi-pagi aja udah nyiramin bunga. Lah kamu? Kerjaannya molooorrr terus." Omel mama nya dengan panjang lebar.
Gadis itu masih acuh dan memilih untuk menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, hingga akhirnya tersadar akan sesuatu. "Sejak kapan tetangga sebelah anaknya ada dirumah mah? Bukannya anaknya tetangga sebelah udah pada tua ya?" Tanyanya.
"Bukan tetangga yang itu, tetangga yang baru. Pindah kemarin, mama suruh kamu ikut bantu-bantu malah nggak mau." Ucap mamanya.
Lah? Sejak kapan mamanya menyuruh hal itu? Perasaan mama ratunya itu hanya menyuruhnya untuk keluar dari kamar kemarin. Wah, penipuan publik.
Za termenung sejenak, melamunkan hal hal tak lazim yang ada diotaknya. Mikirin apa? Ya tanya sendiri lah ke Za.
"Heh malah ngelamun. Sono mandi, abis itu kenalan sama tetangga baru kamu." Sang mama berucap menyuruh.
Gadis itu pun tersentak pelan, sedikit terkejut oleh ucapan sang mama yang terlalu tiba-tiba. Ck, ganggu orang lagi ngehalu aja sih ma. Batin gadis itu.
Gadis itu pun beranjak dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi.
"Nah gini dong, kan wangi dan enak dipandang." Puji sang mama.
"Nyenyenye" ucap Za mengejek. Tenang, itu udah biasa kok, mereka emang udah deket banget, kadang malah saling nge-toxic bareng kalo bercanda.
"Sono ke rumah sebelah, bantuin tetangga sebelah beberes." Ucap sang bunda menyuruh.
"Heii imama ku, masa anak sendiri dijadiin babu sih, babunya tetangga pula. " Za dengan sangat dramatisnya berkata seperti itu.
Dasar bocah banyak drama, kebanyakan nobar indosiar bareng gua jadi gini nih. Ucap sang mama dalam hati sambil menggeleng pelan kepalanya. Merasa heran atas kelakuan dramatis anaknya. (Padahal dia malah kadang lebih parah)
"Udah sono, hush hush" Usir sang mama yang panggil saja mama Jisa, si emak emak dramatis dan barbar tapi selalu mengaku dirinya kalem.
"Idih idih, anak sendiri diusir. Jahat kamu ma, hiks. Aku mau minggat aja lah" Za berkata dengan dramatis dan berpura-pura menangis sebelum akhirnya pergi ke rumah sebelah.
"Bye emaknya bawang merah" pamit gadis itu dengan sangat tidak ada akhlaknya. Mama Jisa hanya bisa bersabar dengan kelakuan anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlangga 《Watanabe Haruto AU》
FanficSecuil perjalanan kisah cinta Aji Haruna Erlangga dan Zania Askaranita Haruto local AU Short story by anflovixx Written: 21 Desember 2021 End: 9 Juli 2022 Publish: 10 Juli 2022 End: