(•4•)

9 2 11
                                    

Happy reading 🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️


{•╣(✿)╠•}

"Woyy bukan gitu nyiramnya!!" Omel Elang pada Za setelah melihat kekasihnya yang menyirami para tanaman tanaman miliknya dengan sangat bar-bar.

Sedangkan sang empu justru tertawa renyah mendengar omelan dari sosok yang ia sebut 'pacar' itu.

"Terus gimana dong Ji? Aku harus siram kamu gitu?" Goda Za pada lelaki disampingnya itu.

Sedangkan Elang berusaha untuk tidak gemas pada pacarnya itu. Iya, gemas. Gemas ingin menampol maksudnya.

Akhirnya setelah beberapa waktu kemudian, Za dan juga Elang telah menyelesaikan kegiatan siram menyiram tanaman.












































"Ji, main ke taman bunga yuk? Aku pengen liat temen temenku." Ajak sang kekasih hatinya. Teman-teman yang kekasihnya maksud adalah para bunga. Iya, Za selalu menganggap dirinya adalah sebuah bunga. Emejing memang.

"Ayoo, kamu maunya kapan? Sekarang? Atau besok?" Ujar Elang menawarkan.

Za nampak berpikir. Kemudian menggaruk pelan kepalanya, ia nampak bingung.

"Nggak tau, bingung ji." Ucapnya dengan wajah cemberut.

Elang yang menyaksikan ekspresi wajah Za tertawa gemas. Pengen gigit. Batinnya.

"Jadi, kamu maunya kapan, sayang?" Elang berujar pada Za yang sampai sekarang raut wajahnya masih nampak bingung.

Sedangkan Za, pipi gadis itu memerah mendengar penuturan dari kekasihnya itu.

"Sekarang aja deh Ji, kalo besok aku mau rebahan aja." Putus gadis itu.

Elang pun mengangguk pelan, tangannya meraih kepala Za, kemudian mengusaknya pelan.














































"Aji!! Petik bunga itu dong!! Aku nggak sampe. Hehe" Ceplos Za.

Elang pun mengangguk dan mulai memetik bunga yang bagi Za sangat tinggi itu dengan mudahnya.

"Ih lucu bunganya" pekik za.

Elang yang mendengar itu pun tersenyum tipis, lucu banget. Batinnya

"Kamu lebih lucu, Zania Askaranita" ucap Elang menyahuti pekikan kekasihnya.

"Nggak!! Bunganya lebih lucu tau!!" Sanggah Za membalas penuturan dari Elang sembari menggeleng tak setuju.

Elang yang mendengar itu pun lantas terpaku, wajah kekasihnya saat ini nampak sangat cantik.

"Iya iya, bunganya lebih lucu. Soalnya kalo kamu cantik, hehe" Za yang mendengar penuturan kekasihnya, pipinya lantas memerah.



























































Erlangga 《Watanabe Haruto AU》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang