Pagi-pagi sekali Baekhyun sudah dikejutkan dengan keberadaan Chanyeol yang berdiri di depan kamarnya dengan punggung yang bersandar pada dinding. Chanyeol menyapanya dengan sebelah tangannya, tidak lupa dengan senyum manisnya, "Morning, Hyung!"
"Tunggu, tunggu. Kamu sengaja menungguku di sini?" tanya Baekhyun dengan mata membeonya. Ia bangun pagi-pagi sekali seperti hari-hari sebelumnya untuk menghindari Chanyeol, namun lagi-lagi ia tertangkap seperti kemarin.
Menanggapi pertanyaan Baekhyun, Chanyeol mengangguk. Ia bahkan sudah rapi dengan seluruh pakaiannya, sangat berbeda dengan Baekhyun yang masih muka bantal. "Hyung tidak bisa meninggalkanku lagi."
Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Oke, oke. Aku kalah," ucapnya dengan dua tangannya terangkat ke atas.
"Hyung, ayo sarapan bersama nanti," pinta Chanyeol dengan wajah memelasnya. Baekhyun mendengus pelan. "Memangnya aku bisa kabur lagi?"
Pertanyaan yang dilontarkan Baekhyun sukses membuat Chanyeol tersenyum lebar.
***
Taeyeon sedang mengunyah makanannya dengan lahap, berbeda dengan Chanyeol yang duduk seraya bersedekap dada. Alisnya tidak berhenti berkerut, dengan wajahnya yang kusut sepanjang hari akhir-akhir ini.
"Makanlah, Chanyeol," ucap Taeyeon. Mereka sedang berada di salah satu ruangan VVIP restoran ternama, jadi setidaknya mereka aman dari pengawasan penggemar.
Chanyeol menggeleng. "Maaf, Noona, tapi bisakah Noona berbicara to the point saja?"
"Makanlah dulu, karena setelah aku berbicara mungkin kamu tidak akan bisa makan lagi," ucap Taeyeon, menyuapkan sesuap nasi ke mulutnya. Malas berdebat, Chanyeol makan secara perlahan meski tidak berselera.
"Sebenarnya, aku sungguh lelah melihat hubungan kalian."
Chanyeol yang sudah selesai makan, kini melihat ke arah Taeyeon, meminta penjelasan lebih lanjut. Gadis itu bersandar pada kursinya seraya menyesap teh hangat, "Aku tidak tahu apakah aku yang memang cepat tanggap, atau Baekhyun yang terlalu bodoh."
"Apa maksudmu, Noona?" tanya Chanyeol dengan nada yang menekan. Ia tidak suka bertele-tele, apalagi dengan kekasih pujaan hatinya. Taeyeon tertawa kecil, "Santai saja. Aku sudah mengetahui semuanya, Chanyeol."
Chanyeol menggeram. Tangannya sudah terkepal di bawah meja, "Jadi maksud Noona mengundangku kemari, untuk menyuruhku menjauhi Baekhyun Hyung, begitu?"
Taeyeon menerjapkan matanya beberapa kali, sebelum menggelengkan kepalanya dengan senyum kecil. "Tenang, tenang. Pertama, aku bukanlah kekasih Baekhyun, jadi berhentilah cemburu dan membenciku."
Kerutan di dahi Chanyeol tidak juga menghilang. "Bukan kekasih?" tanyanya membeo. Lagi-lagi, Taeyeon mengangguk.
"Kedua, Baekhyun sebenarnya bingung dengan perasaannya sendiri. Sudah lama ia begitu mencintaimu, tapi ia sendiri terlalu bodoh untuk menyadarinya. Ia menyuruhku berpura-pura menjadi kekasihnya untuk memastikan kecurigaannya terhadap perasaanmu, tetapi malah dirinya sendiri yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa perasaannya terbalaskan," jelas Taeyeon. Dahi Chanyeol semakin berkerut. Tangan kanannya terjulur ke depan seperti menyuruh untuk berhenti, sebelum ia bertanya dengan nada ragunya, "Jadi ... kesimpulannya, Noona bukan kekasih Baekhyun Hyung, dan Hyung mencintaiku tetapi ia ragu dengan perasaannya. Begitu?"
"You got my point," ujar Taeyeon dengan senyumnya, sebelum kembali menyesap teh hangatnya.
"Chanyeol!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] My Little Dongsaeng (ChanBaek) [COMPLETED]
Short Story[COMPLETED] [Soft and Short EXO BL fiction] Chanyeol selalu hanya memandang Baekhyun sebagai pujaan hati, dari ia yang merupakan bocah sepuluh tahun hingga usianya yang ke delapan belas. Ia memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di Seoul...